"Gua ini gak bisa loh bahasa lampung, laknat lah yang buat bahasa lampung ini"
Akira terus menerus mengeluh tentang pelajaran yang dibencinya ini. Iya, untuk seorang anak pindahan, mempelajari bahasa lampung memang susah, terlebih Akira sama sekali tidak ada darah Lampung. Tak pernah ia lewatkan kesempatan menyontek ketika ulangan bahasa lampung. Ia sama sekali tidak bisa, sama sekali.
Satu-satunya orang yang bisa ia andalkan saat menyontek adalah aku, tau kenapa? Entah juga mengapa. Aku merasa bahasa lampungku tidak terlalu pandai, toh aku ikhlas membantu Akira yang sama sekali tidak mengerti apa-apa. Hari itu aku ingat, ini hari terakhir Ujian Sekolah, pelajaran bahasa lampung. Aku tau Akira kelimbungan. Nengok kanan, nengok kiri, liat atas, liat bawah, garuk rambut, ngemut jari. Ah, lucu melihat mukanya saat itu, Ujian Sekolah saat itu bangku nya diacak, jadi aku tepat duduk disampingnya.
"Shht, weh Sal, bantu dulu njir." bisik Akira
"Nomor berapa, ki?"
"Nomor 1 sampai 50, tulis aja di tisu, nanti lempar kesini." jawabnya
Wah, sialan pikirku. Ini anak manfaatin gue apa gimana coba? Ya kali 50 nomor gua semua yang ngerjain. Udah gila? Apa emang gila sih Akira ini?
5 menit
10 menit
15 menit
30 menit
Lama-lama Akira mungkin udah tidak sabar, ia langsung menarik LJK ku dan segera menyalin semua jawabanku
"Woy goblok Akira, balikin woy gila awas kegep woy!" kataku
Bukannya mendengarkanku, ia malah masih santai menyalin hasil ujianku. Karena lama-lama aku kesal, aku rebut saja kembali LJK ku. Tapi sialnya, pengawas hari itu, Bu Amaroh, melihat gerak gerik mencurigakan kami.
"Salsa, Akira. Kalau sudah selesai, segera kumpulkan! Setelah itu langsung ke ruang BK."
Wah, sialan! Bener-bener bikin sial Akira ini, udah gak tau malu, malah ngajak-ngajak ke BK pula.
"Sumpah, kesel gua sama lo!" bisikku kepada Akira, sembari meninggalkannya dan mengumpulkan LJK ku
"Apasih anak itu, ngeselin bener. Pindahan gak tau diri sumpah lah" kesalku, ya bagaimana lagi. Akira memang menyebalkan, membawaku ke masalah dirinya sendiri yang tidak bisa bahasa lampung.
"Sal, gak usah emosi gitu lah, udah lah ke BK lah selesain masalah." kata Akira, yang ternyata membuntutiku dari tadi
Masuk ke ruang BK. Dingin, hening. Dan ternyata, ini rasanya jadi anak bermasalah. Bermasalah karena si anak baru gak tau diuntung itu.
"Kenapa kalian nyontek? Ini ujian loh nak." ujar bu Fatimah, guru bk kami.
"Ya, saya mah bantu dia aja, bu. Dianya aja gak tau diri" jawabku
"Kalian pacaran tidak?"
"GAK BU, GAK!" jawab kami bersama-sama.
"Yasudah, kalau begitu jangan diulangi lagi ya nak, sudah sana pulang" kata bu Fatimah
Hfft, ternyata cuma diceramahin aja. Untung gak di skors, atau di DO. Huh, ini semua karena Akira yang gak tau diri itu
Tidak tampak wajah bersalah di wajah Akira, ia malah buru-buru ke Minimarket depan sekolah, dimana disitulah ia memarkir mobilnya. Ah, knalpot nya bising sekali. Apa sih anak itu, cuma anak pindahan, gak tau diri, sombong pula. Udah lah, cocok anak itu. Iya cocok, jadi anak bandel!
Akira bukannya tidak merasa bersalah, ia cuma bingung kenapa susah sekali mengucapkan kata maaf kepada Salsa atas kecerobohannya. Akira bukan sekali duakali ini susah tidur atas perbuatannya di sekolah baru. Paling sering, ia susah tidur mikirin ulah iseng dia ke Salsa.
"Salsa ini, lucu ya. Tapi kasian, tapi ya bodo amat lah hidup-hidup gua juga" pikir Akira
Malam sudah larut, Akira masih belum bisa tidur. Resta, adiknya sudah terlelap dari setelah kumandang isya berbunyi. Akira lupa kalau ia belum sholat. Ia pun mengambil wudhu untuk menunaikan sholat isya. Orang bilang, cowok lagi ganteng kalau abis wudhu. Akira pun segera mencari kaca untuk melihat kegantengannya. Sayangnya, Akira malah terpeleset dan jidatnya menabrak ujung gagang pintu. Duh, udah jenong, benjol pula.
Setelah sholat, Akira belum bisa tidur. Saat itu ia berfikir untuk coba menghubungi Salsa di BBM, karena yang ia tau, Salsa cewek setengah kalong alias tukang begadang. Ia pun mencari nama Salsa di kontak BBM nya, Aha! Ketemu.
"Status nya si Salsa frfzhfd? Itu inisialnya pacarnya? Lah emangnya Salsa punya Pacar?"
'FRFZHFD' adalah inisial nama lengkap pacar Salsa. Fariz Fauzan Al-Hafidz adalah nama lengkap pacar Salsa. Pacar Salsa sekolah di SMA Harapan Bangsa. Dulu, Kak Fariz alumni SMP yang sama dengan sekolah Salsa, Kak Fariz juga harusnya seangkatan dengan Salsa, Tapi Kak Fariz masuk kelas Akselerasi jadi lulus lebih dulu.
"Gila, hebat juga Salsa ya, punya pacar dia. Leh uga leh uga" pikir Akira
Mentari menyambut, Pagi ini Akira membawa mobil Mazda CX-5 nya ke sekolah. Hari ini ia bertekad bertanya lebih jauh kepada Salsa, siapa sebetulnya FRFZHFD.
"Salsa, bentar sih mau tanya dulu bentar aja" tanya Akira
"Apa?" jawabku singkat
"Lo punya pacar?"
"Gak penting banget pertanyaan lo." jawab Salsa singkat
Iya, Salsa memang kurang suka ditanya soal pacar. Status memang ada, cuma apakah rasa sayang itu masih ada? Salsa sendiri lelah dengan hubungan ini. Kak Fariz tipe cowok pecicilan dan menel, Salsa cuma lelah dengan kelakuannya, cuma Salsa bingung kalau dia putus dari Kak Fariz, Move on ke siapa dia?
KAMU SEDANG MEMBACA
Mobil, atau aku?
Teen Fiction[Ini adalah cerita pertama penulis. Maaf kalo ada salah ejaan banyak typo atau apa. Manusia gak luput dari dosa :v] Akira, seorang laki-laki yang hidup dibawah kehangatan dan kenyamanan. Namun, ia berontak. Ia mulai mencari jati diri nya dan menemuk...