Empat.

45 0 2
                                    

Akira sudah besar, mulai tau namanya cinta.

Tapi, kecintaan terhadap mobil yang ia tau. Semenjak saat dia melihat orang yang mobilnya diceperin, Akira ikut-ikutan nyeperin mobil nya, ganti knalpotnya. Ah, pokoknya semuanya di modif sama dia. Jadi hari ini adalah hari pertama Akira membawa Mazda CX-5 yang sudah dimodif itu. Ia masih merasa bersalah sudah bertanya pertanyaan yang gak bener ke Salsa. Akira punya ide, kebetulan mereka les bahasa inggris bersama, jadi Akira ingin menawarkan tumpangan ke Salsa.

"Sal, LIA gak? Bareng gua aja yok" ajak Akira

"Males gua sama lo!" jawab singkatku

"Udah ah sini lo bandel amat dah" paksa Akira sambil menarik tangan Salsa untuk masuk ke mobilnya.


'Cause if you like, the way you look that much. Oh baby you should go and love yourself. And if you think, that i'm still holding on to something. You should go and love yourself

Penggalan lirik lagu Justin Bieber-Love Yourself membuat air mata nya ingin menetes. Lagu ini menggambarkan jelas hubungannya dengan Kak Fariz. Mereka tak mencintai satu sama lain, mereka mencintai diri mereka masing-masing. Sadar tak sadar, air mata Salsa jatuh di pipinya. Dan Akira melihat itu, entah kenapa Akira tidak malu lagi untuk mengusap air mata Salsa yang jatuh di pipi nya

"Sal kok lo nangis, udah lah cup cup jangan nangis ya" ucap Akira dengan lembut, sambil mengusap tangannya, menghapus air mata Salsa

Salsa merasa hatinya bergejolak, Salsa merasa salah tingkah atas kelakuan Akira. Apakah Salsa terlalu bawa perasaan atas kelakuan Akira? Yang jelas, muka Salsa kontan memerah setelah pipinya diusap lembut oleh Akira tadi.


Salsa masih belum bisa melupakan kejadian tadi, walau sudah larut malam dan kejadian terjadi siang tadi, Salsa masih terbayang saat Akira mengusap pipinya

Akira juga sama, dia masih tidak menyangka dia berani mengusap air mata Salsa, Akira benar-benar bingung, jantungnya berdegup kencang, ia takut jatuh cinta, dengan pacar orang.

"Gila nih kok gua kepikiran Salsa mulu sih, ah gila gara-gara tadi sih gila gua kenapa sih? Gua suka tah sama Salsa? Gak gak gak mungkin gua suka sama dia, dia udah punya cowok gila gila" pikir Akira. Akira berjuang menghapus pikirannya tentang hatinya yang mulai jatuh cinta terhadap Salsa. Salsa punya pacar, dan Akira gak mungkin suka sama dia. Ah gila! Pikiran Akira gila malam itu.


Perpisahan dan pengumuman UN hari itu sekaligus menentukan ke SMA mana siswa kelas 9 akan melanjutkan sekolah. Banyak yang bingung, banyak juga yang senang. Nilaiku saat itu lumayan memuaskan, aku enggan menanyakan nilai Akira karena aku juga malas bertanya. Aku langsung berfikir, dengan nilai segini aku bisa daftar ke SMA Harapan Bangsa, aku berharap pisah dari Akira, si anak pindahan yang ngeselin itu. Karena gak mungkin Akira daftar di SMA Harapan Bangsa


Aku bingung, saat aku mendaftar, aku lihat ada nama yang tak asing kulihat

Iya..

Akira Asyraaf Hartono

Ah! Sial! Kenapa ada nama itu?! Cukup aku satu tahun harus sama Akira, kenapa harus SMA ketemu dia lagi? Aku mengutuk diriku yang terlalu cepat mengambil keputusan untuk daftar di SMA Harapan Bangsa, karena keputusanku itu, membawa petaka. Iya, satu sekolah sama Akira

Pendaftaran memang sudah ditutup. Akira dan Salsa diterima di SMA Harapan Bangsa, MOS ditiadakan tahun ini karena bersamaan dengan bulan puasa. Jadi, acara disekolah langsung kepada pembagian kelas

IPA 1 dipanggil, namaku tak ada.

IPA 2 disebutkan, namaku belum ada.

IPA 3 dipanggil, Ah! Lagi-lagi nama ku  belum ada

IPA 4.

"Akira Asyraaf Hartono, dari SMP Pelita Negara" panggil Pak Tito, guru yang mengatur kelas para siswa

"Yes Akira udah di IPA 4, jangan sampe gua IPA 4  ya Allah" harapku dalam hati

"Salsabila Putri, SMP Pelita Negara."

AH! Benar-benar sial! Aku satu kelas lagi dengan Akira?? Ah, ini bencana, ini bencana!! Aku betul-betul tidak suka dengan kelas ini. Letaknya diujung, ada Akira pula. Sumpah, Males!

Aku makin gak suka sama kelas  ini karena kelas ini selalu menjodoh-jodohkan aku sama Akira. Demi apapun, aku ogah deh dijodohin sama Akira. Udah bandel, kalo pulang knalpotnya bising. Pokoknya Akira gak banget deh sumpah.

Saat itu ujian semester. Ruangan ku akhirnya dipisahkan dengan Akira, agak tenang. Karena si tukang nyontek itu beda ruangan sama aku. Tapi kabar yang kudengar, Kak Fariz dan Akira satu bangku. Aku gak kebayang akan ada apa dengan mereka.

Ngomong-ngomong Kak Fariz, aku sudah putus dengan dia, sudah tidak ingin memperpanjang masalah, aku melupakan Kak Fariz, untuk selama-lamanya.

Bukannya geer, tapi aku merasa, Akira membawa candaan teman dikelas menjadi serius. Akhir-akhir ini Akira selalu BBM Salsa, kadang penting, kadangan mah kagak. Akira kelihatan cari perhatian depan Salsa, bego nya, Salsa malah baper sama Akira. Yaudah jadilah proses ini. Proses yang diberi nama PDKT alias pendekatan.

Mobil, atau aku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang