"Hyung, eomma menyuruhmu turun," ucap namja berambut orange itu sambil membawa handuk putihnya.
"Mau kemana kau? Tumben sekali mandi," tanya balik hyung-nya sambil meninggalkan tempat bersemedinya yang penuh dengan kertas-kertas coretan.
"Tidak kemana-mana, hanya ingin mandi saja,"
.
.
"Yoongi, Jimin, eomma dan appa akan mengunjungi ahjuma selama seminggu. Jadi eomma harap kalian tidak bertengkar dan membuat rumah ini hancur," ucap eomma-nya sambik merapikan koper berwarna biru tuanya di ruang tv.
"Ne? Seminggu? Kenapa lama sekali?" Tanya Jimin tidak terima.
"Ahjuma kalian sakit dan dirawat. Jadi eomma dan appa harus bergantian menjaganya," kali ini sang appa yang menjawab.
"Eomma juga sudah mentransfer uang jajan kalian masing-masing. Dan ingat! Jangan membuat kekacauan!" Ucap eomma-nya lagi sambil menunjuk kedua anaknya itu.
"Ne. Kalian berangkat jam berapa?" Tanya anaknya yang paling tua sambil melihat jam dinding di atas televisi gantungnya.
"Sekarang. Eomma berangkat ne,"
"Da Jimin, da Yoongi. Urus adikmu dengan benar." Ucap sang appa lalu mengikuti eomma-nya dari belakang.
Ceklek
"Haaaaaahhhh, akhirnya bebas juga selama seminggu,"
"Aku mandi dulu, hyung. Kau kalau mau mandi juga jangan lupa kunci pintunya," ucap Jimin lalu meninggalkan kakaknya yang sedang merebahkan tubuhnya di tengah jalan.
"Ne bawel,"
Jimin Pov-
"Seminggu bersama Yoongi hyung? Kalau nanti dia macam-macam denganku bagaimana? Aku kan masih ingin hidup," imajinasiku mulai liar. Membayangkan kalau dia tiba-tiba saja menjadi psikopat, lalu membunuhku.
Tapi kalau dia berubah menjadi namja mesum bagaimnaa??? Kan aku namja juga... dan kalau dia memperkosaku?.....
"YA!! Jangan berpikiran negatif!!! Dia hanya hyung-mu yang tidak akan merubah sikap tidak perdulinya!!!"
Yoongi Pov-
"Seminggu ya? Sepertinya mengerjai si pendek itu boleh juga. Tapi bagaimana ya?" Aku tampak berpikir selagi Jimin masih di kamar mandi.
"Ah, kenapa lantainya menjadi dingin, sih?" Aku lalu memutar tubuhku mencari posisi yang pas. Ya, aku masih tiduran di lantai. Rasanya sangat malas kalau berdiri lagi.
Aku terus berpikir untuk mengerjai Jimin. Tapi bagaimana?
"Hhmmm, bagai mana kalau-"
Ceklek
"Eoh, cepat sekali kau mandinya," bagus. Pas sekali.
Author Pov-
"Kau kenapa masih disitu, hyung? Tubuhmu tidak dingin?" Jimin bertanya sambil berjalan menghampiri hyung-nya.
"Tidak,"
"Ayo bangun. Nanti kau sakit," ucap Jimin lagi sambil mengulurkan tangannya.
"Aaahhh, berraaaatttt,"
Duk
"Aw," Jimin meringis saat dirinya terjatuh. Pantat seksinya yang membentur lantai, membuatnya mau tidak mau harus merasakan sakit.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rainbow [NC 21+]
AcakKumpulan ff twoshoot BTS. WARNING!! BoyxBoy, Yaoi hard, Nc di setiap chapter, Pairing berubah ubah (kadang ga sesuai)