-Viminkook-

129K 1.5K 194
                                        

"Hyung!!!" Jungkook langsung berlari menghampiri Jimin yang masih memasukkan buku kedalam tasnya. Kelas Jimin sudah kosong. Hanya ada Taehyung, dan mereka berdua di sana.

Jungkook langsung memeluk leher Jimin dan mencium bibirnya kasar. Seakan mereka baru bertemu setelah sekian lama menjalin hubungan jarak jauh.

"Ekhem," Taehyung berdehem agak keras. Berusaha memperingatkan mereka kalau masih ada dirinya di sana.

"Oh ah, halo hyung," sapa Jungkook sambil membungkukkan tubuhnya. Ia sedikit malu saat menyadari tingkah bodohnya barusan.

"Ne," Taehyung hanya menjawabnya singkat tanpa melihat Jungkook.

"Mampirlah ke rumahku nanti malam," ucap Jimin memperingatkan sambil memukul pelan lengan Taehyung.

"Kau, yakin?" Tanya Taehyung sambil menatap Jimin dan Jungkook bergantian.

"Jangan lupa bawa barang yang ku minta," ucap Jimjn lagi lalu menarik tangan Jungkook meninggalkan Taehyung sendirian di dalam kelas.

"Dengan senang hati!!!" Jawab Taehyng berteriak.

"Apa yang akan kalian lakukan?" Tanya Jungkook sambil menautkan jari-jarinya pada tangan Jimin.

"Lihat saja nanti," jawab Jimin sambil tersenyum. Memunjukkan mata sipitnya yang semakin sipit saat tersenyum itu.

"Lalu, bagaimana denganku?"

"Kau tetap harus datang, chagiya," jawab Jimin sambil menciumi punggung tangan Jungkook. Jungkook hanya menganggukkam kepalanya paham. Ia tampak berpikir sebentar, lalu kembali berucap.

"Hyung, penisku sakit," bisik Jungkook saat mereka baru memasuki koridor 1 sekolahnya. Belum terlalu sepi memang, tapi sudah tidak terlalu banyak siswa disana.

"Memangnya apa yang kau lakukan? Kenapa bisa sakit?" Tanya Jimin sedikit cemas.

"Kan kau yang menyuruhku untuk membiarkan penisku tegang. Dan itu sangat menyiksaku ketika belajar tadi, hyung." Jawab Jungkook masih pelan.

"Kenapa tidak ke toilet?" Jungkook menggeleng.

"Aku ingin hyung yang bertanggung jawab,"

Dengan cepat, Jimin memojokkan Jungkook pada ujung koridor. Menyuruhnya menyandar di sebelah sebuah tumbuhan yang lumayan tinggi. Merasa lingkungannya sepi, Jimin segera membuka retsleting Jungkook dan mengeluarkan penisnya tanpa membuka ikat pinggang dan kancing celananya.

"Handjob atau blowjob?" Tanya Jimin sambil menggenggam penis yang sedikit menegang itu.

"Aahh... aku maunya dengan penismu," jawab Jungkook sambil berusaha menahan desahannya.

"Begini?" Tanya Jimin lagi sambil menggesekkan penis tertutupnya pada penis Jungkook.

"Nnneeehh..... ooohhhh..." Jungkook mulai memejamkan matanya. Menikmati setiap gesekkan penisnya dan penis Jimin.

Jungkook mengacak rambut Jimin saat kekasihnya itu semakin cepat menggerakkan pinggulnya naik turun.n

"Hyuuunghh.... oohh... ppopp- mmmhhhh" Jimin langsung membungkam mulut Jungkook dengan bibir tebalnya. Melumat, menghisap, dan menggigitnya berusaha membuat bibir Jungkook menjadi tebal. Tangannya ia telusupkan kebelakang rambut Jungkook. Mengelus tengkuknya mencoba memberikan ketenangan.

"Hyung penismu mengeras," ucap Jungkook sambil menepuk-nepuk penis Jimin.

"Lakukan yang kau suka," bisik Jimin masih dengan mengelus tengkuk Jungkook.

"Bagaimana kalau aku yang memasukimu, hyung?" Tanya Jungkook sambil meremas penis Jimin dari luar.

"Jangan bercanda," jawab Jimin sambil menggenggam penis Jungkook dan mulai mengocoknya cepat.

Rainbow [NC 21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang