Orang mengatakan cinta itu tak akan pernah lelah menanti. Cinta terkadang datang terlambat, namun cinta sejati adalah cinta yang akan bertahan di akhir. Cinta adalah sesuatu yang memiliki nama lain. Pengertian, persahabatan, kasih, sayang... terserah kalian ingin menyebutnya apa. Namun cinta itu benar-benar sialan.
Karena terkadang datang ketika kita tak berharap, atau bahkan pergi saat kita menanti. Cinta itu punya nafasnya sendiri, melagu dan meramu jiwa dalam setiap nadinya. Atau mungkin... cinta itu mematikan.
***
#Ark
Dalam waktu tiga tahunku, aku harus menahan rasa. Setidaknya aku masih punya masa untuk menjalaninya. Meski pelatihan Alpha ini sedikit terlambat, well atau mungkin sangat terlambat. Harusnya aku melakukan ini sejak lama, ketika aku belum menemukan siapa mate-ku. Meski ini terlambat, aku punya sebuah ide dan rencana. Ketika purnama tiba, maka para were akan mengalami heat. Itu kondisi tubuh dimana kita akan mengalami rasa panas karena gairah. Karena aku sudah menemukan mate-ku, maka aku akan merasakannya.
Ini sudah menjadi rencanaku sejak jauh-jauh hari. Para pelatih itu pasti akan melepaskanku, mengizinkanku pada saat purnama. Membiarkan seorang dominan gila karena gairah merupakan hal yang merepotkan.
Masalahnya bukan itu, sama sekali bukan.
"Jadi, nak... mate-mu itu belum tahu siapa dirimu yang sebenarnya!" Grey tergelak nyaris gila karena kecerobohanku. Aku tersenyum pias, mengabaikan protesnya yang akhir-akhir ini semakin banyak. Aku belum menceritakan diriku yang sebenarnya pada Cash. Aku ingin berteriak padanya, aku bukan manusia sepertinya.
"Kurasa ini belum saatnya, Grey!"
"Mau sampai kapan? Apa sampai full moon, lalu ketika kamu horny berat dan ingin menyetubuhinya baru kau mengatakan siapa kau?"
"Aku tahu, Grey. Tapi kau tahu, aku hanya takut."
"Takut dia berlari dan menolakmu?"
Aku bungkam. Semua were pasti menderita saat mate mereka mencoba menolak. Lagipula, Cash adalah manusia. Ayahku sudah mengatakan banyak hal pada pelatihku, juga minta maaf karena aku baru bisa ke sini ketika aku sudah menemukan mate. Ibuku bahkan mengatakan kalau aku sempat sakit sehingga tidak sempat mengikuti pelatihan sebagai calon Alpha. Lagipula, tanpa latihan pun aku juga sudah hebat. Itu yang ibuku katakan.
Mungkin benar.
Dulu aku pernah membunuh lima rouges ketika usiaku masih sepuluh tahun. Aku tidak tahu, aku hanya bergerak sesuai naluriku. Aku menjebak mereka, lalu membunuhnya dalam satu waktu. Ayahku melatihku setiap hari setelah mengetahui kejadian itu. Bahkan aku bisa menjadi Alpha sekarang kalau dibutuhkan.
"Sebentar lagi full moon." Grey masih memandangku dengan tatapan penuh arti. Aku tahu, aku tahu.
Mungkin aku tak cukup berani untuk menerima penolakan dari Cash.
"Apa kau akan melakukannya, nak?"
Aku menggeleng.
"Kurasa tidak, Grey! Kita batalkan rencana awal kita yang minta izin pulang ketika full moon. Aku hanya minta dikurung."
"Itu menyiksa, nak!" Grey menjerit tak terima. Aku tahu, Grey pasti akan menolak. Membiarkan seorang were tersiksa karena horny berat ketika full moon adalah keputusan paling menyebalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alpha's Bitchie
LobisomemArk hanya seorang were penyendiri di pack-nya. Dia hanya terlalu melankolis sebagai seorang dominan. Ayahnya adalah Alpha di pack Moon Ear, jadi otomatis dia akan melanjutkan jabatan Ayahnya. Namun pertama-tama Ark harus menemukan mate-nya. Ark kec...