Kendaraan beroda empat tersebut telah sampai di sebuah hotel di bilangan Jakarta. Beberapa mobil telah berjejer untuk bertemu dengan sang pengantin di malam ini. Noah yang sudah lihai dalam memarkir mobil itu sedang mengambil ponsel yang berada di dashboard.
Dilihatnya Lana yang sedang memeriksa kembali riasannya yang simple namun elegant. Setelah Lana selesai, Noah keluar dan berjalan menuju kursi penumpang untuk membukakan pintu bagi Lana.
Balutan dress biru dengan belahan yang panjang di paha semakin mempercantik wanita yang sedang menerima uluran tangan dari Noah. Tanpa berlama-lama, Lana mengalungkan tangannya di lengan Noah.
Kedua pasang kekasih tersebut kini memasuki area gedung pernikahan. Setelah sebelumnya bertemu dengan pagar ayu, mereka berdua lanjut berjalan untuk masuk ke dalam. Ternyata banyak orang yang telah berkumpul dan beberapa ada juga yang mengambil makanan.
Noah tersenyum begitu melihat teman seangkatan waktu kuliah dulu. Disana ada tiga orang, yakni dua laki-laki dan satu perempuan. Salah satu diantaranya menanyakan siapa wanita cantik di sebelah Noah. Tentu, pria itu mengatakan bahwa Lana adalah kekasihnya.
Berpamit sebentar untuk pergi ke pelaminan, Noah dan Lana akhirnya bertemu dengan sang pengantin yang sedang berbahagia. Gaun putih panjang serta mahkota dengan hiasan diamond itu sangat indah dilihat, tak dipungkiri bahwa sang pengantin wanita sangat cantik seperti putri.
"Congratulation, bro, for your wedding! Can't wait untuk malam pertama, kan?" Noah terkekeh membuat temannya mengikuti hal yang sama.
"Bisa aja, lo!" balas pengantin pria sembari menaikkan alis ke arah Lana, "Cewek lo, bro?" Noah mengangguk dengan cepat karena beberapa orang ikutan mengantri di belakangnya untuk bertemu juga dengan pengantin.
Sementara pengantin pria terlihat sedang berpikir sebentar, sebelum akhirnya ia melanjutkan untuk bersalaman dengan tamu.
Di sisi lain, Noah membawa Lana ke arah boot makanan khas palembang. Kebetulan sekali bahwa di resepsi ini ada makanan kesukaan Lana. Tanpa menunggu lama, Lana langsung menyantap pempek yang sangat terasa sekali rasa ikannya. Lana pun menghirup kuah cuko manis pedas itu sembari memakan kembali pempek kesukaannya.
Uhukk!
Lana tersedak kuah yang cukup pedas hingga tenggorokannya terasa perih. Noah menoleh pada Lana, "Aku ambilin minum, ya. Kamu tunggu disini."
Lana mengangguk. Tak sampai lama, Noah dengan tergesa menyerahkan air putih tersebut kepada Lana. Akhirnya, wanita itu terasa lega.
Diambilnya tissue untuk membersihkan sisa kuah yang berada di pinggiran mulut, "Thankyou."
Gantian, Noah yang mengangguk. "Kamu mau makan apa lagi? Main course atau dessert?"
Lana mengarahkan pandangan ke sepatu tingginya, "Kayaknya aku mau duduk dulu."
"Baiklah, yuk kita cari tempat!" Noah pun langsung meraih pinggang Lana untuk mencari kursi yang kosong.
Karena sebenarnya, sangat jarang ada kursi di pesta resepsi mengingat para tamu harus berdiri untuk bersapa dan menyantap makanan. Akan tetapi Noah berusaha penuh untuk mencari kursi bagi Lana. Setelah meminta tolong kepada wedding organizer, Lana akhirnya mendapati tempat duduk.
Noah yang melihat Lana sedang memukul pinggangnya terlihat khawatir, "Kita pulang aja, ya?"
"Kita saja baru sampai, Noah."
"I know, tapi kamu kelihatan sakit,"Lana menggeleng hingga Noah melanjutkan, "Aku beliin plester penghangat, ya?"
Lagi-lagi Lana menggeleng dan Noah pun akhirnya pasrah. Akan tetapi pria itu meminta Lana untuk menggeserkan tubuhnya untuk maju sedikit ke depan. Awalnya Lana sedikit bingung, namun dia akhirnya mengerti karena Noah sedang memberikan pijatan kecil pada Lana.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE S*X TAPE
RomanceKalian bisa follow aku lebih dulu agar bisa membacanya. Rated: (18+) ******** Ingin rasanya Lana berkeluh kesah akan perjuangannya dalam mencari pekerjaan demi bertahan hidup. Seandainya saja ada tempat bersandar bagi Lana, mungkin gadis itu tidak m...