pernikahan

1.1K 52 3
                                    

Semua berwarna putih, dekorasi , bunga , hinga gaun yang aku pakai semua berwarna putih yang selalu mencermintan tentang kesucian itulah yang ingin di berikan kesan oleh pria itu. Semua harus terlihat sempurna tidak ada yang boleh tidak sesuai dengan rencana pria itu.

Aku memandang kaca dengan takjub, apa benar ini diriku?

Menyentuh gaun putih panjang dengan meperlihatkan bahu putih mulusku , gaun ini sangat lembut karna bahan sutra nomer satu yang harus sempurna.

Aku melihat maid membawa sepatu tinggi berkilau yang di taburi dengan berlian swarovski yang membuat mataku bersinar takjub, sepatu itu sangat indah.

Dan tidak lupa mereka menyapukan blas on merah mudah agar terlihat lebih segar dan juga lipstick berwarna pinky pich yang sangat mengoda untuk di kecup oleh pria itu , jika itu masih ada di pikirannya.
.
.
.
" kamu sudah siap nak?" Itu suara ayahku, aku nenengok dan tersenyum meyakinkannya.

Ayah mengulurkan tangannya untuk membawaku ke atas altar, aku melihat tangan ayah seperti berbicara

'aku akan membawamu kepada pria yang akan selanjutnya menjagamu'.

Mataku sedikit berkaca - kaca, lalu menyambut uluran tangan ayah.
.
.
semua berdiri dan memandangku saat aku sudah siap berdiri di altar dengan mengenggam erat tangan keriput ayah yang sudah menua, meminta kekuatan karna telah memilih jalan untuk menikahi pria itu.

Memandang kedepan, aku melihat pria itu sudah berdiri dengan tuxsedo hitam dengan raut muka yang susah aku artikan.

Pria itu sedang memandangku tajam, entahlah yang sedang di pikirannya saat ini , aku pun memutus kontak matanya secara kasar. Tetapi harus ku akui pria itu sangat luar biasa tampan.

Aku dan ayah sudah berada di hadapannya, pria itu membungkukan hormat lalu tersenyum, sebelum akhirnya melepaskan genggaman pada lenganku dan menyerahkan tanganku padanya "jaga istrimu dengan baik". Ucap ayah dengan senyum yang membuat jantungku sakit.

Dia mengangguk pelan, lalu meraih tangan ku, menggantikan ayah memeganginya. Kami berbalik menghadap ke meja pastur tua tersenyum pada kami.

"di hadapan tuhan yang maha kuasa, mari kita ucapkan penyatuan dua insan yang saling mencintai ini" , sang pastur memulai acara.

"membelai piria cho kyuhyun, di hadapan tuhan dan seluruh orang yang berada di sini, bersediahkah anda menerima lee sungmin sebagai istri anda, menemaninya di dalam susah mau pun senang, dan menjaganya sampai maut memisahkan?"

Dia menatap ku sekilas dan meremas tangaku sedikit sakit, lalu akhinya mengganguk "ya, saya bersedia".
.
.
tbc?
Kalau banyak yang suka bakalnaku lanjut.
Happy reading^^

Who Are You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang