Happy reading ;)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Aarrghh..perdebatan ini lagi dan selalu terulang. Aku muak dengan semua ini persetan dengan wanita iblis itu, dialah orang yang menghancurkanku dialah yang mengambil alih atas kebahagiaanku. Shit! Hanya cigarette inilah yang selalu mampu menenangkanku. Ah tidak. Tidak. Aku salah bukan hanya cigarette tetapi dengan alkohol juga.
Sudah berapa batang aku hisap untuk menetralkan emosiku.
Sungguh apa ini jati diriku yang sebenarnya atau bukan? Argh..berfikirnya pun aku tak perduli bagaimana jati diriku yang penting benda inilah yang selalu menemaniku dimanapun berada.Mengingat masalahku, mengingat emosiku, mengingat wanita iblis itu argh.. Sampai kapan ia berada disini dan sok bersikap seperti malaikat, demi tuhan aku tak pernah mempercayainya bahkan berkata baik padanya pun takkan pernah ku lakukan.
Dia iblis. Dia pembunuh. Dia perusak. Dia perampas. Dan...argh yang pasti dia wanita iblis, wanita penjilat. Jika aku yang menjadi malaikat pencabut nyawa bahwa akulah yang akan mencabut nyawanya terlebih dahulu.Kulempar sisa cigarette itu dan langsung ku injak hingga padam.
Menatapi langit malam yang gelap tanpa bintang ataupun bulan yang meneranginya, mungkin langit tau apa yang hatiku rasakan, sangat memilukan. Ah! Sungguh berlebihan, ini tak bisa di biarkan aku bukan pria lemah."Hei kak, c'mon kenapa kau?" Suara gadis membuyarkan lamunanku
"Ah, kau. Tak apa hanya-" Belum sempat aku menyelesaikan dia sudah memotong pembicaraan
"Wanita iblis itu lagi kan kak?" Ucapnya sambil mengernyit dan aku hanya menganggukan kepalaku sebagai jawabannya
"Haha. Sudahlah kak biarlah, kita tunggu saja nanti siapa yang angkat kaki dari rumah ini. Kita buktikan siapa yang kuat. Kita atau dia si wanita iblis itu" Ucapnya dengan sarkas
"Ya kau betul Liyha"
"Seperti biasa ayo apa kau tetap disini atau ingin pergi ke tempat dimana kita bisa luapkan segala emosiku dan kau kakakku sayang"
Aku tersenyum miring, dialah Waliyha adikku yang tau akan semua yang kurasakan. Ralat! Aku dan dia sama-sama merasakan betapa hancur hati kami
"Ajakan yang bagus adikku sayang" Ucapku mengerlingkan mata
"Haha..aku selalu tau kak apa yang kau butuhkan, lalu kau mau bawa apa? Mobil? Atau motor sport mu?"
"Mungkin motor" Ucapku singkat dan berlalu meninggalkannya pergi ke garasi dan menyalakan motor
--------------------------
Kini aku sudah sampai dimana aku akan meluapkan segala amarahku di tempat ini.
Langsung ku parkirkan motorku dan pergi masuk ke rumah mewah ini. Semua menatapku, menyapaku, bahkan langsung ada yang bergelayut manja di leherku. Ini sudah biasa, tapi aku tak menginginkan wanita jalang ini. Langsung ku lepaskan tangannya di yang berada di leherku lalu pergi ke lantai atas menemui semua teman-temanku.Saat ku sudah di lantai atas belum ada orang yang menyadari kedatanganku.
Aku pun menghampiri pria berambut kriting itu yang sedang bermanja dengan jalangnya..Saat ia menyadari kedatanganku, ia langung menyuruh jalang itu untuk pergi.
"Belum puaskah kau?" Ucapku sinis
"Belum ada titik puas untukku" Ucapnya datar
"Well, apa hadiah malam ini?" Ucapku langsung
"$700" Ucapnya singkat dan aku hanya mengerenyitkan apa dia kata hanya $700, tampar aku apabila kalian bilang aku serakah. Aku bukan serakah tapi yang benar saja dari kemarin nominal hadiah hanya angka itu-itu saja tak ada rubah
"Ouh calm down dude, minggu depan barulah hadiah nya cukup besar"
"Oh ya mana adikmu Waliyha? Dia tak ikut?" Lanjutnya
"Memang dia belum datang?" Tanyaku balik tanpa menjawab pertanyaannya
"Kalau dia sudah ada disini aku takkan bertanya padamu bodoh" Ucapnya dengan seringai
Aku hanya tersenyum masam, mana ku tau Liyha datang atau belum yang ku tau hanya kami berangkat bersama dengan berbeda kendaraan
"Halo babe sorry aku telat, ada insiden kecil di jalan" Ucapnya adikku yang baru datang. Oh tidak. Tidak. Ada yang berbeda malam ini, ya Liyha datang dan langsung memeluk bahu Harry lalu mencium pipinya dan berkata apa tadi? Babe? Ah ada berita yang tak ku ketahui
"Woah woah woah.. Ada apa ini? Sepertinya ada berita yang tak ku ketahui. Adikku manis ada apa ini?" Ucapku
"Kau belum berkata apapun pada kakakmu ini babe?" Tanya Harry pada Liyha
Dia hanya tersenyum sinis pada pertanyaan Harry dan mengalihkan pandangannya padaku
"Kami hanya bersikap seolah saling membutuhkan kak, tak ada yang lebih dari ini. Dan ku tahu kau pasti berkata Harry dengan wanita jalang apabila tak denganku. Ya terserahlah yang pasti kami hanya bersikap saling membutuhkan tanpa embel-embel dengan kata kekasih atau pacaran" Ucapnya panjang kali lebar"Ya ya ya terserah yang pasti ku peringatkan padamu Styles jaga adikku dan jangan kau kelewat batas padanya, kau tahu kan apa akibatnya kalau kau melanggar itu" Ucapku sinis dan dia hanya tersenyum tanpa mengindahkan perkataanku
Tiba-tiba dari belakang ada yang menepuk bahu ku
"Helo mate apa kabarmu? Tak pernah terlihat selama 1 minggu ini" Ucapnya dengan menaikan satu alis nya"Seperti biasa apa yang harus ku jalani selain menjadi pembalap liar dan mahasiswa, kau tau itu kan Louis?" Ucapku sinis dan mereka tertawa
"Yasudah ayo semua kita pergi keluar dan jalani apa yang menjadi kesenangan kita, dan untukmu Zayn minumlah sedikit untuk penghangat tubuhmu" Ucap Louis seraya menyerahkan segelas alkohol padaku tanpa babibu aku langsung meminumnya
Sekaranglah kami semua ada di arena balap dan sudah berjejer rapi motor yang mengikuti balap termasuk motorku.
"Kutahu pasti kau menang kak, kau lawan yang cukup tangguh untuk mereka kalahkan" Ucap Liyha dengan seringainya
"Kau tak ikut styles? Apa kau cukup di sebut pecundang tak mengikuti balap ini?" Ucapku pada Harry
"Woah tidak, aku akan balap mobil dan mengalahkan si cantik manis ini" Jawab Harry dengan menoel hidung waliyha adikku
"Shit! Aku muak dengan tingkahmu Styles" Geramku lalu menaiki motor dan memakai helm bersiap untuk balap
Oke guys chap nya pendek dulu yah tunggu chap-chap selanjutnya
And jangan lupa tinggalkan jejak kalian
Vote nya yah guys ;)