2~Bertemu

15 4 0
                                    

NaulaPOV

Langsung saja ku lajukan mobil ku untuk pergi ke Kafe Green Tea,setelah sampai aku memarkirkan mobil lalu berjalan masuk ke dalam Kafe.

Dan ku lihat mereka sudah berkumpul di sana.

"Sorry ya lama"ujar ku tak enak pada mereka.

"Yaelah santai aja kali La,lagian dari tadi kita asik makan sama ngobrol kok "ujar Chika diiringi tawa.

"Iya nih"sahut Naysa lagi.

"Yaudah sekarang aja yuk ngerjain tugasnya,o iya lo mau pesen apa La"tanya Fara padaku.

"Em kentang goreng sama ice lemon tea aja deh"ujar ku.

"Oke gue pesenin"balasnya.

"Makasih ya Far"ujar ku yang di anggukinya.

"Sebenernya tugas yang dikasih Bu Dian tadi apa sih?"tanya Elsa yang terlihat bingung.

"Yaelah lo nggak dengerin penjelasan Bu Dian tadi ya"Ujar Naysa di sebelah ku.

"Hehehe...tadi gue ngelamun"jawab Elsa cengengesan.

"Yee malah ngelamun, kesambet baru tahu rasa lo"ledek Fara nimbrung sehabis memesankan makananku tadi.

"Tugasnya itu setiap kelompok ngerjain tugas di halaman 273 nah kalo udah dapet jawabannya di ketik terus pake tabel"jelas ku pada Elsa.

"Oh gitu"respon Elsa gitu aja..

"Tadi sih gue udah dapet jawabannya di halaman 255,dapet dari Naula juga sih"ujar Naysa.

"Gue juga udah dapet jawabannya"timpal Fara lagi.

Sampai akhirnya kami larut dalam tugas biologi tersebut, tanpa terasa jam tangan ku menunjukan pukul 18.00 sore.

"Eh balik yuk,udah sore nih"celetuk ku pada mereka.

"Yaudah, lagian tinggal diketik aja,gue bisa nerusin di rumah"ujar Chika sambil menutup laptopnya.

"La gue nebeng lo ya?"ujar Naysa memohon.

"Iya deh"

Saat kami keluar dari Kafe tiba-tiba saja Naysa menyikutku.

"La,itu bukannya Ka Randy sama......Ka Letta?!"ujar Naysa histeris aku pun mengikuti arah pandangannya dan benar saja yang ku lihat Ka Randy dan Ka Letta berjalan dari parkiran menuju ke arah....Kafe ini..whattt arah kami.

Aku bisa melihat Ka Randy yang melirik ke arah ku.Aku pun langsung menunduk dan segera berjalan ke parkiran.

"Naula!"teriak Naysa dari belakang.

NaulaPOV End
____________

Naula mengemudi mobilnya dengan cepat entah mengapa pertemuannya dengan Randy tadi membuat moodnya rusak.

Sedangkan Naysa yang hanya bisa menghela nafas melihat Naula yang seperti ini.

Gue nggak pengen lo kaya gini La,gue pengen banget kalo lo bisa ngelupain cowok itu.Cowok yang udah tega ngancurin hati lo...batin Naysa sedih yang melihat sahabatnya seperti ini.

"La,gue nggak pengen ya mati konyol kaya gini"saat Naysa merasa mobil Naula semakin cepat membelah jalan ibu kota.

"La,stop!"

Mobil jazz biru milik Naula pun berhenti di pinggir jalan.

"Lo apaan sih nyetir mobil cepet-cepet mau bikin gue serangan jantung akibat ulah tindakan konyol lo itu, hah?!"sewot Naysa yang kini sudah tidak tahan lagi dengan ulah Naula.

"Kalo lo nggak niat nganterin gue ya nggak usah,gue bisa cari taksi yang bisa mengutamakan keselamatan"tambahnya lagi.

Saat Naysa hendak membuka pintu mobil tersebut,ia langsung dicegah Naula.

"Sorry"ujar Naula menunduk pelan.

sekarang ia sadar, apa yang ia lakukan tadi hanya akan membuatnya semakin sakit. Dan ia pun melibatkan sahabatnya.

Tanpa terasa cairan bening itu pun sudah memenuhi pelupuk matanya yang sudah siap membasahi pipi mulusnya.

Naysa yang merasa sahabatnya itu menangis pun,langsung membawa ke dalam pelukannya.

"Gue tahu ini sakit buat lo,tapi lo harus terima kenyataan ini La. Lo nggak bisa ngelakuin hal konyol yang bakal membahayakan lo"ujar Naysa mengelus bahu sahabatnya.

"Tapi gue sayang sama dia Nay"tak kuat menahan perih yang mendalam ia pun menangis terisak.

"Kalo dia sayang sama lo pasti dia nggak akan pernah ninggalin lo"ujar Naysa menguatkan sahabatnya.

"Kenapa gue harus ngerasain friendzone kaya gini sih"gerutu Naula terisak.

Untung saja jalan tersebut tidak begitu ramai.

"Sekarang gini aja,jodoh itu nggak akan kemana kok. Ya mungkin aja Tuhan ngerencanain yang lain buat lo,yang jauh lebih baik dari dia"ujar Naysa pada Naula yang kini sudah menghapus air matanya.

"Thanks ya Nay"ujar Naula tulus.

"Iya "balas Naysa tersenyum.

"Yaudah anterin gue, udah malem nih"ujar Naysa.

"Siap bos"

__________

Honda Jazz biru milik Naula pun sudah terparkir di halaman rumah Naysa.

"Masuk yuk..Mama nyariin lo "
ujar Naysa yang hendak turun dari mobil.

"Emm...boleh"balas Naula yang awalnya tampak berfikir.

"Emm..Nay kok di rumah lo kayak ada tamu ya..apa gue nggak us--"

"No!,lo harus tetep ke rumah gue"langsung saja Naysa menarik lengan Naula siap siaga jika ia kabur.

"Assalamualaikum Ma--...loh Om Ivan kok ada di sini?"pekik Naysa kaget.

"Emang nggak boleh Om berkunjung ke rumah kamu "
Ujar Ivan diiringi kekehan.

"Ih enggak gitu Om,Nay malah seneng banget Om kesini "ujar Naysa langsung nimbrung kedekapan Ivan.

"Nay kangen banget sama Om,Tante sama... Dion??oh iya Dion mana Om? "Tanya Naysa heran.

"Oh Dion nggak ikut dia di rumah mau nyiapin pendaftaran sekolah besok "ujar Luna istri Ivan.

"Wah..Dion mau sekolah di Jakarta Tan?"tanya Naysa antusias.

"Iya"

"Kapan Tan?"

"Sekitar 2 hari lagi,kan susah ngurus pendaftaran sekolah dari London ke Jakarta "ujar Luna.

"Berarti Tante sama Om tinggal di Indonesia?"Tanya Naysa penasaran.

"Iya,kebetulan rumah Om satu komplek sama kamu. Tapi beda blok"ujar Ivan.

"Wah ..aku seneng banget"pekik Naysa girang.

"Oh iya sampe lupa,Om,Tan kenalin ini sahabat aku namanya Naula"ujar Naysa memperkenalkan Naula pada Ivan dan Luna.

"Eh di sini ada Naula"celetuk Siska sambil membawakan minuman untuk tamu.

"Iya Tan"ujar Naula.

"Oh iya mumpung udah kumpul semua langsung aja yuk ke ruang makan"Siska mempersilahkan tamunya.

______________
Tbc:* 

LateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang