5~Naula POV

15 2 0
                                    

Aku tidak tahu kenapa Dion berlaku seperti itu padaku padahal kita baru kenal beberapa hari yang lalu.
Oh..mungkin ini hanya perlakuan sebagai teman.

"Ehem..lagi nyebrang ya Bu,Pak "celetuk Naysa saat melihat tangan ku dan Dion yang bertautan. Aku pun langsung berusaha melepas genggaman Dion.

"Enggak tadi itu --"
"Ehemm...gue curiga nih ama lo pada jangan-jangan"potong Naysa sebelum aku menyelesaikan ucapan ku tadi.

"Enggak kok"ucapku yang kebetulan kompak dengan ucapan Dion.

"Tuh kan ngomong aja bareng"ledek Naysa yang membuat ku semakin salah tingkah.

"Udah ah gue mau ke kantin"ujar ku mendahului langkah mereka.

Sesampainya di kantin kami pun mencari tempat sedangkan Dion memesan makanan. Tak berapa lama pesanan pun datang kami pun menyantapnya di sela-sela gurauan kami.

Jujur aku terganggu dengan tatapan Dion saat makan, entah lah itu tatapan apa.

"Eh La,lo tahu nggak di sekolah kita ngadain pesta couple gitu"ujar Naysa memberitahu ku dengan antusias.

"Lo mau dateng sama siapa?"lanjut Naysa. Entahlah aku akan datang atau tidak, dekat dengan seseorang saja tidak.

"Emm..gue aja belum tentu dateng"ujar ku setengah berfikir.
"Loh emang kenapa?"tanya Naysa.

"Ya gue kan nggak ada pasangannya.. gimana mau dateng coba"ujar ku disela-sela menyerutup lemon tea.

"Yaudah bareng gue aja"sontak ucapan Dion membuat ku tersedak.

"Eh Naula lo nggak pa pa kan?"tanya Naysa.

"Enggak kok enggak pa pa.."sahut ku.

"Gara-gara ucapan gue ya La?"ujar Dion.

"Emm..gue tadi cuman kaget aja kok waktu lo bilang gitu"ucap setengah gelagapan.

"Sorry..tapi gue serius kok sama ucapan gue. Biar gue sama lo akrab temenannya"ujar Dion.

"Tapi,Naysa sama siapa?kalo lo sama gue?"tanya ku tidak enak pada Naysa.

"Oh tenang aja gue nggak pa pa kok..lagian gue juga pengen couple an kali sama pangeran gue"ujar Naysa yang membuat ku terkekeh.

"Emang lo punya?"tanya ku sambil menahan tawa.

"Ye,lo ngeremehin gue ya liat aja ntar gue bakal pamerin ke kalian"ujar nya terlihat bangga.

"Terserah lo lah Nay "sahut Dion geleng-geleng kepala.

_________________

Aku memandangi foto seseorang.. seseorang yang dulu mampu membuat ku merasa spesial. Ka Randy..
Entah mengapa rasanya masih sakit ketika harus mengingat dulu,terasa akrab walaupun tanpa status. Tapi sekarang, ia meninggalkan ku dengan sejuta keperihan yang masih ada dan bahkan sampai saat ini..

Tapi di sisi lain aku juga menyayanginya. Bukan sayang terhadap teman atau apapun namun sayang sebagai perempuan terhadap laki-laki.
Perasaan yang begitu saja muncul tanpa diminta.

Randy Aldi Winata, dulu ia adalah senior ku di SMAN Nusa Bangsa. Aku mengenalnya lewat teman sekelas ku, dan dari saat itu aku mulai penasaran dengannya. Aku mulai kepo dengan kehidupannya sampai perasaan ini berubah menjadi aneh. Yang awalnya kagum kini menjadi lebih dari itu.

Sampai pada suatu kenyataan pahit, ia dikabarkan telah memiliki kekasih. Saat itu aku tidak mempermasalahkannya toh aku tidak menyukainya. Tapi semakin lama aku semakin penasaran, perasaan yang awalnya ku anggap aneh semakin menjadi aneh. Entah mengapa saat melihatnya dengan orang lain rasanya hati ini panas sekali,namun aku tetap tidak mempermasalahkannya.

Hingga suatu waktu Ka Randy dikabarkan sudah tidak bersama Ka Letta. Awalnya aku biasa saja karena ku pikir toh aku juga tidak bisa dekat dengan nya.
Waktu itu,entahlah aku ingin coba-coba atau apa...Aku mencoba mendakatinya dengan cara mengirim chat line. Sempat rasanya gugup takut jika tidak dibalas atau diacuhkan, lama ku menunggu balasan darinya.
Sampai pada akhirnya ia membalas pesan ku dengan respon yang baik.
Oh good!!
Chat itu berlangsung lumayan lama, ia memberikan ku perhatian yang membuat ku merasa spesial. Dan itu berlangsung di luar chat,kami sering makan bersama, nonton bareng,belajar bersama,dan hal hal lainnya yang mengira kami sedang menjalani suatu hubungan.

Sampai pada waktu itu saat aku mendengar semua ucapannya pada Ka Letta. Dan bisa ku simpulkan bahwa selama ini aku hanya sebagai pelariannya saja. Saat ia bosan datang padaku, dan saat ia sudah mendapatkan yang baru ia melemparku begitu saja..mungkin itu gambarannya.

"Hufft.."ku hela nafas panjang dan ku rebahkan tubuh ku ke kasur.

"Yaudah bareng gue aja"

Ucapan Dion tiba-tiba melintas dipikiran ku. Oke, Naula lo nggak boleh baper sama orang yang bahkan baru lo kenal beberapa hari.
Jujur aku tidak enak dengan Naysa jika Dion ke pesta itu bersamaku. Duh, Naula gimana nih. Eh!!kenapa aku harus khawatir toh belum ku iya kan juga.

Dion,ia baik mungkin terhadap semua orang juga. Sikapnya yang menurut ku terlalu friendly disukai banyak orang dan juga memang orangnya tampan alias cogan...
Bisa membuat siapa saja terpikat padanya kecuali laki-laki. Dia tipe orang yang humoris membuat orang suka berteman dengannya walaupun baru satu hari.

Loh,kenapa aku jadi kepikiran dengannya.. No!!nggak mungkin kan aku suka sama dia. Nggak!! Itu nggak mungkin Naula. Lagian salah dia sih bikin akh baper tadi. Oh No!!aku udah kepedean gini. Aku menggelengkan kepala itu tidak boleh terjadi.Tidak!!!

__________________________

Oke..mungkin ni cerita emang bener-bener absurd..
Tapi semoga kalian semua suka(:
Oh iya jangan lupa coment+vote ya..

Tbc:*

LateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang