Seperti yang sudah diketahui bahwa SMAN Nusa Bangsa akan mengadakan Pesta Couple untuk meraih penghargaan King dan Queen yang terbaik di pesta itu.
Pesta yang berlatarkan romansa itu sudah menjadi trending topic seantero sekolah, banyak siswi yang sudah tidak sabar lagi untuk menjadi Queen di pesta itu,kecuali Naula.
"La,ya ya?lo ikut pesta itu"bujuk Naysa pada sahabatnya itu yang tidak ingin ikut ke pesta couple dengan alasan ia tak mempunyai pasangan di pesta itu nanti.
"Nggak ah, gue nggak mau...lo aja sama Dion. Gue nggak"ujar Naula bersikeras tak mau ikut.
"Yah nggak asik lo,lagian kan Dion kemarin mau jadi pasangan lo di pesta itu"ujar Naysa membujuk lagi.
"Terus lo gimana?"tanya Naula tak enak. Sebenarnya itulah alasan Naula,ia tidak enak jika Naysa datang ke pesta sendiri.
"Gue kan udah bilang kalo gue udah punya pasangan entar di pesta"Naysa menjawabnya dengan kesal,karena Naysa tahu Naula tak enak dengannya. Padahal ia sudah menjelaskannya berapa kali.
"Emm...gue pikir-pikir lagi deh"Jawab Naula setengah berfikir.
"Pokoknya gue nggak mau tahu lo harus ikut!"ujar Naysa tak mau tahu.
"Tapi--"
"Apa sih yang diributin sama cewek-cewek?"celetuk seseorang dari belakang mereka dan itu adalah Dion.
"Ini nih Naula nggak ikut ke Pesta"ujar Naysa seperti mengadu pada ayahnya.
"Loh kenapa La?"tanya Dion heran.
"Alasannya dia nggak punya pasangan di pesta nanti"Belum sempat Naula menjawab,lagi-lagi Naysa yang membalas.
"Kan gue yang bakalan jadi pasangan lo di sana"ujar Dion menjelaskan dengan halus.
"Tapi gue--"
"Dion malam ini lo jemput Naula jam 07.00 malam"potong Naysa."Oke"ujar Dion bersemangat.
"Tapi Nay gue ngga---"
"Aduh haus nih gue,ke kantin ah "potong Naysa lagi tak menghiraukan Naula."Udah turutin aja"ujar Dion mengedipkan mata.
"Tapi Yon gu--"
"Haus juga nih gue,ngikut Naysa ah"potong Dion cepat tanpa mendengarkan celoteh Naula."Kenapa sih mereka ngotot banget gue ikutan pesta mana dicuekin lagi"decak Naula sebal.
Sampai akhirnya malam pesta pun tiba,Dion yang sudah rapi dengan setelan jasnya terlihat sangat tampan. Ia berjalan ke depan pintu rumah Naula, tentu saja saat ini ia sedang menjemput Naula sebagai pasangannya di pesta nanti.
Tok..tok..tok..
Pintu pun terbuka memperlihatkan Naula dengan wajah kusamnya menggunakan baju kaos dan hotpants.
Saat itu pun juga mata Diom terbelalak."Eh,elo yon..ngapain kesini? "dengan wajah biasanya.
"Ya jemput lo lah,lo lupa kan hari ini pesta couple"decak Dion kesal.
"Kan gue udah bilang gue nggak mau"ujar Naula masa bodo.
"La,lo tega banget si gue udah cape cape kesini tapi sambutan lo malah kaya gini"ujar Dion memelas.
"Ya siapa suruh lo dateng ke rumah gue"dengan wajah santainya.
"La,siapa tamunya?"ujar seseorang dari belakang."loh temennya kok nggak di suruh masuk?"ujar Dianty mama Naula.
"Emm..Saya Dion Tante temennya Naula,Tante saya boleh minta izin bawa Naula ke pesta sekolah? "Tanya Dion sopan.
"Iya boleh kok"jawab Dianty dengan senyumnya yang ramah.
"Tapi Ma--"belum usai Naula bicara Dianty langsung mengajak Naula ke kamar."Dion silahkan duduk dulu ya"ujar Dianty mempersilahkan Dion.
"Iya Tante"balas Dion tersenyum.30 menit sudah Dion menunggu ditemani game kesayangannya itu. Sampai pada akhirnya terdengar seseorang yang sedang turun dari tangga,Dion pun langsung melihat siapa orang tersebut.
Mata Dion terbelalak melihat seseorang yang sekarang sudah dihadapannya,ia terkejut melihat penampilan Naula bak bidadari."Ehem "deheman Naula yang menghentikan khayalan Dion yang entah jauh sampai mana.
"Sorry ya gue lama"ujar Naula tak enak,bagaimana tidak ini sudah jam 07.30 WITA sedangkan acaranya saja mulai 07.00 WITA.
"Nggak pa pa kok, telat dikit "ujar Dion tersenyum,senyum yang membuat siapa saja akan tertarik padanya."Yaudah sekarang aja yuk,oiya Tante Diana mana?"ujar Dion celingak-celinguk.
"Mama tadi lagi nerima telpon terus bilang aja duluan"ujar Naula yang diangguki Dion.Sesampainya mereka di Aula sekolah yang sudah ditata secantik mungkin, kini Dion dan Naula sudah sampai disana.
"Lama banget sih kalian"decak Naysa kesal yang sudah nimbrung dari kedatangan mereka tadi.
"Lumutan tahuu"tambahnya lagi."Bukannya dari dulu lo lumutan ya Nay"celetuk Dion santai.
"Kurang asem lo, mau ngajak gue perang "sahut Naysa tak mau kalah.
"Sini gue ladenin"balas Dion ."Udah-udah kenapa sih kalian itu kalo dijadiin satu pasti bawaannya berantem terus?entar kalo jatuh Cinta susah lo"ledek Naula terkekeh namun mimik wajah Dion langsung berubah seketika.
"Apaan sih lo Nay?"ujar Naysa cemberut.
"Gue mau ke toilet dulu"pamit Dion lalu pergi.
Naula dan Naysa pun tahu akan perubah wajah Dion tadi."Gue salah ya tadi Nay?"tanya Naula merasa bersalah.
"Enggak kok, kan tadi lo cuma bercanda doang.lagian tuh anak aja yang baperan"jelas Naysa mencairkan suasana.__________
Dion menatap cermin di depannya menatap sendu pada bayangan dirinya sendiri. Untung saja toilet saat itu sedang sepi."entar kalo jatuh Cinta susah lo"
Kalimat itu masih terngiang di benak Dion,kalimat yang membuatnya frustasi dengan perasaannya sendiri. Perasaan yang seharusnya tidak ia miliki sebagai seorang laki-laki terhadap perempuan. Perasaan sayangnya terhadap Naysa,sahabatnya sendiri.
Selama ini Dion menyimpan perasaan itu sendirian,ia berharap perasaan itu akan hilang dalam waktu yang cepat. Namun kenyataannya tidak,semakin lama perasaan itu membesar. Dan sampai pada akhirnya ia harus pergi ke London bersama orang tuanya,saat itulah ia bertekat akan melupakan perasaannya terhadap Naysa.Dan sekarang ia sudah mengubur perasaan itu,perasaan yang seharusnya tak ia simpan.
"Gue nggak mau persahabatan ini hancur,karena perasaan itu"gumam Dion menatap banyangannya di cermin dengan sendu.
Entah mengapa sekarang perasaan itu berganti ke Naula yang sekarang sudah menjadi sahabatnya,ia juga tak yakin dengan perasaan itu.
Apakah perasaannya terhadap Naysa selama bertahun-tahun tergantikan dengan perasaannya terhadap Naula yang masih seumur jagung???____________
Tbc:*
Jangan lupa vote and comment guys: *
KAMU SEDANG MEMBACA
Late
RandomTerlambat?ya.. Aku memang terlambat untuk menyadari perasaan ini. Perasaan yang entah sejak kapan memenuhi hati dan pikiranku.. Aku telah membuat kesalahan besar lebih memilih cinta masa lalu ku dan melupakannya... __________ Cerita ini terinspira...