Flashback On
Terlihat sekali kebahagian yang terpancar dari dua sejoli tersebut,siapa lagi jika bukan Naula dan Randy.Mereka bak sepasang kekasih yang selalu terlihat bahagia sekali.Banyak sekali orang yang mengira bahwa mereka adalah sepasang kekasih,namun kenyataannya tidak .Mereka hanya berteman.
"La,ke kantin yuk gue laper nih"ujar Randy merengek.
"Ih malu tahu nggak Ka diliatin banyak orang noh"Naula menutupi wajahnya dengan telapak tangan.
"Biarin aja mereka cuman pada sirik ama kita"ujar Randy tak mau tahu lalu menarik lengan Naula menuju kantin.
Banyak pasang mata yang melihat ke arah mereka di sepanjang jalan,Naula yang risih akan tatapan tersebut pun hanya bisa menunduk.
Entah mereka sadar atau tidak ada seseorang yang menatapnya dengan tatapan marah,benci,sekaligus kesal."Ka,aku boleh nanya nggak?"ujar Naula hati -hati.
"Nanya apa?"ujar Randy yang masih sibuk dengan baksonya."Emm...sebenernya Kaka sama Ka Letta itu masih pacaran
ata----eh minum Ka"tiba-tiba saja terpotong karena Randy yang tersedak.
Setelah kembali normal ,Randy pun langsung bergegas pergi tanpa sepatah kata pun.Naula yang masih bingung dengan perubahan sikap Randy itu pun langsung membayar makanan tadi dan berniat hendak menyusul Randy.
Tapi tiba-tiba saja jantung Naula berhenti berdetak saat melihat Letta memeluk Randy.
Hingga keheningan tersebut digantikan dengan suara Letta.
Naula yang ingin tahu pun langsung bersembunyi agar mereka tak mengetahui keberadaannya."Ran,gue tahu lo masih sayang kan sama gue"ujar Letta yang memegang tangan Randy.
"Jawab gue!lo deketin Naula cuma mau bikin gue jelous kan.oke, lo berhasil jadi gue mohon kita balik kaya dulu lagi"
Ujar Letta yang kini air matanya melengos ke pipinya.Randy yang melihat Letta menangis pun tak tega,ia pun berinisiatif untuk menghapus air mata orang yang dicintainya.
"Jawab gue Ran?!"ujar Letta terisak.
Randy pun langsung membawa Letta ke pelukannya dan membenamkan kepala Letta di dada bidangnya.
"Jawab gue"ucap Letta lagi namun pelan."Iya.. gue deketin Naula cuma mau bikin lo jelous. Dan perlu lo tahu sampai detik ini gue masih sayang sama lo ..Letta"ujar Randy mempererat pelukan mereka.
Sedangkan di tempat lain tampak seseorang yang sedang menahan tangisnya agar tidak terisak. Ia tak menyangka semua yang mereka lewati hanyalah setingan.
Naula pun berlari menuju rooftop,ia menangis terisak. Bahkan ia berharap kejadian tadi hanyalah sebuah mimpi buruk dan ia akan bangun dari mimpi itu.namun kejadian tadi adalah realita yang harus ia terima.
Flashback Of
_____________
"Woy!! "Naula terbangun dari lamunannya ia teringat akan kejadian dulu yang membuatnya merasakan betapa sakitnya menjadi pelarian seseorang.
"Ih Naysa"decak Naula sebal.
"Lo sendiri ngelamun, kesambet ntar"
"Iya gue kesambet...kesambet lo"ujar Naula kesal.
"Oh iya yang tadi malem itu keluarga lo Nay?"ujar Naula bertanya.
"Emm...mereka itu sahabatnya Mama nah kebetulan gue juga sahabatan sama anak mereka.
Namanya Dion,mereka pindah ke London waktu gue sama Dion mau masuk SMP. Tapi,rencananya mereka mau tinggal di jakarta lagi"jelas Naysa sambil sesekali menyerutup juice jeruknya.Naula yang mendengar hanya ber-oh ria.____________
"Huft.."Helaan nafas Naula yang terlihat lelah.
Sejak tadi ia sibuk berkutat dengan soal-soal fisika di meja belajarnya.
Tok..tok..
"Naula sayang"terdengar suara ramah di balik pintu kamar Naula.
"Masuk Ma"
"Mama minta tolong kamu anterin kue ini ke rumahnya Naysa ya"ujar Lydia pada anak sematawayangnya.
"Iya Ma"ujar Naula lalu membereskan buku buku fisika yang berserakan di atas meja belajarnya.
"Yaudah Mama tunggu di bawah ya"Ujar Lidya lalu melenggang pergi keluar kamar.
"Iya"yang dibalas Naula.
"Mana Ma kue nya? "Tanya Naula saat baru turun dari tangga.
"Ini,bilangin Mama titip salam ya"yang dibalas anggukan dari Naula lalu melenggang pergi menuju rumah Naysa.
___________
Sesampainya di rumah Naysa, Naula langsung menekan bel dan akhirnya pintu itu terbuka. Yang langsung di sambut ramah oleh Bi Imah asisten rumah tangga Siska.
"Eh Non Naula..cari Non Naysa ya"
"Iya Bi,mau nganterin ini kue titipan Mama"sambil menyodorkan kue tersebut.
"Yaudah sini biar Bibi yang bawain"
"Oh yaudah Bi,makasih ya"
"Iya Non"ujar Bi Imah.
"Oh iya Non masuk aja, Non Naysa bilang Non Naula tunggu aja di halaman belakang "ujar Bi Imah.
Sesampainya di halaman belakang rumah Naysa yang lumayan cukup luas yang terdapat kolam renang dan tempat bersantai.Ia pun duduk di salah satu bangku yang sudah disiapkan di sana.
Sudah 10 menit namun Naysa juga tak kunjung datang.Naula menengadahkan kepalanya ke atas langit. Dapat dilihat langit malam ini begitu cerah banyak bintang yang berhamburan di sana.
Tiba-tiba ada sepasang tangan yang menutupi kedua mata Naula, ia pun terkejut dan langsung mencoba melepaskan tangan tersebut.
"Ini siapa?"ujar Naula yang mulai panik.
Namun,tak ada jawaban sama sekali dari orang tersebut.
"Dion?!"sahut seseorang dari belakang membuat laki-laki yang menutup mata Naula tadi menoleh.
____________
Tbc:*
KAMU SEDANG MEMBACA
Late
RandomTerlambat?ya.. Aku memang terlambat untuk menyadari perasaan ini. Perasaan yang entah sejak kapan memenuhi hati dan pikiranku.. Aku telah membuat kesalahan besar lebih memilih cinta masa lalu ku dan melupakannya... __________ Cerita ini terinspira...