Enam Belas

5.3K 208 1
                                    

Risa Pov

Bayangkan apa yang membuatku syok begini coba?! Siapa lagi kalau bukan Lee!!! Tapi itu bukan lagi namanya. Itu hanyalah nama samarannya. Dia yang asli adalah...

Flashback on

"Pulang, yuk." ajaknya. Aku pun mengikutinya dari belakang, semua orang tersenyum gimana gitu. Kayaknya mereka senang aku di bawa sama alien sinting ini...

"Loh, mau kemana kita? Seharusnya kan belok kiri..." seruku sekaligus memecah keheningan yang daritadi menyelimuti kami berdua di dalam mobil.

"Ada deh. Nanti kamu tau..." jawabnya sambil menyeringai genit.

"Mesum! Penjahat kriminal! Bastard! Fuck! Go to hell!" makiku soalnya dia terlihat kayak orang yang mau membawa lari diriku untuk melakukan sesuatu yang tak pantas. "Kemana kita?!" tanyaku lagi.

"Disini." sahutnya lalu memberhentikan mobilnya di depan taman.

"Ngapain kesini? Lo nggak macam-macam kan sama gue?!" seruku dengan tatapan tak percaya.

"Emang cowok ganteng kayak aku gini terlihat tampang-tampang kayak manusia yang begituan?"

"Iya! Sangat mirip! Soalnya topengmu itu tidak pernah mau kamu lepaskan!" sentakku.

"Gimana kalau kau berhenti saja?"

"Berhenti apa?!" tanyaku.

"Apa kamu masih belum sadar?"

"Maksudmu?!"

"Ya sudahlah... Tampaknya selamanya begitu..."

"Maksudmu apa aku tak mengerti!" seruku. Dia pun melepas topengnya.

"Ini wajah palsuku," katanya setelah membuka topengnya. Emangnya masih ada topeng? Bukannya itu udah wajah asli?

"Memangnya wajah itu palsu?" tanyaku.

"Iya... Kamu masa nggak bisa tau sih ini wajah palsu. Kan banyak di sinetron yang pemerannya ada yang pake wajah palsu..."

"Trus wajah asli lo?" tanyaku.

"Mau lihat ya?" godanya. Lalu akupun baru sadar kalau memang itu wajah palsu yang biasanya di pake untuk sinetron. Lah? Wajah aslinya gimana dong?

"Ih, ge-er!"

"Ya udah nggak jadi..."

"Iya, iya! Aku mau lihat..."

"Tutup matamu," ucapnya lembut. Aku pun menutup mataku.

"Sudah?" tanyaku sambil masih menutup mata dengan rapat.

"Buka matamu!" serunya.

"ELO?!"

"Gimana muka gue? Super ganteng kan?"

"Gue..." kataku terbata karna tak lagi mampu menahan air mataku yang kini jatuh. Rasa kangen yang terpendam sebegitu lamanya kini meluap di gantikan kebahagiaan. "Bagaimana bisa?"

"Waktu itu gue nyusul lo berangkat, tapi sayangnya om gue yang di Cina tiba-tiba telfon gue. Dia jemput gue di bandara dengan pesawat jet pribadinya. Om gue itu kakaknya papa gue, dan dia menuntut mau membawaku sekolah di sana sampai sukses. Tapi papaku menolak dan mau aku pergi ke Finlandia. Ya sudah deh, omku marah dan akhirnya dia malah menjemputku di bandara dengan paksa, tapi aku menurutinya saja karna dia lebih galak daripada papa kalau lagi marah..." jelasnya. "Trus sesampainya aku disana, omku ternyata tidak memberitahu papa dan mamaku sama sekali mengenai diriku yang di bawanya ke Cina. Tapi karna ada berita pesawat yang jatuh itu, akhirnya omku memutuskan untuk memberitahu papaku agar dia tidak sakit hati. Tapi karna dia masih kesal sama papa, dia pun menundanya 3 tahun dulu baru mengatakannya."

Hot Boy Vs Stupid GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang