reek of despair

5 1 0
                                    

Hari ini, ia kembali.



"Ada apa?"



Heran karena senyum lepas yang menyungging di wajahnya.



"Kau lihat?"



Ia menunjuk ke arah sana,



Tepat dimana orang itu berdiri.



"Sial. Ia memintamu kembali?"



Dahinya mengerut. Ia menggeleng.



"Gila saja. Bukan dia, tapi temannya!"



Aku menoleh, memicingkan mata agar jelas wajahmu.



Sialan. Jangan sampai salah lagi.



"Hey, Un," kataku, "Dia berita buruk."



Namun ia keras kepala.



Ya, bahkan sebelum ia mengenalmu.



"Tidak salah untuk mencoba, 'kan?"



Aku menggeleng.



"Diam, Un. Kau mundur saja."



Maafkan aku, aku tidak bisa menghentikannya.





Karena aku tidak tahu, ia akan jatuh sedalam itu.

RetiringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang