Bagian 2

1.3K 111 3
                                    

Billy membelalak. Mulutnya bahkan sempat terbuka untuk waktu yang lama karena saking kagetnya. "Jadi, perempuan yang akan dijodohkan denganmu itu adalah ___ dia!? Ahn Hani!?" Ia berteriak.

Wonwoo hanya mengangguk malas.

"Dan kau berniat menolaknya!?" Ia kembali berteriak dan Wonwoo pun kembali mengangguk, tetap dengan rasa malas. Billy meletakkan kedua tangannya di kepala dan sempat mengacak-acak rambutnya sendiri.

"Kau pasti gila." Ia mendesis.

Wonwoo menatapnya heran."Kau tahu siapa dia?" Ia bertanya.

"Tentu saja. Dia Ahn Hani, puteri tunggal Ahn Jae Woo, pemilik JJ group. Dia pewaris tunggal semua kerajaan bisnisnya. Boleh di bilang, dia-lah Paris Hilton-nya Korea. Apa kau tak tahu itu?"

Wonwoo mengangkat bahu.

"Aku tahu ayahnya. Hanya sekedar mendengar namanya. Tapi urusan puterinya, aku minim informasi," jawabnya jujur.

Billy kembali mendesah.

"Aku tak heran kalau kau tak tahu banyak tentang dia. Ahn Hani menghabiskan masa kecil dan masa kuliahnya di luar negeri. Aku bahkan dengar kalau dia juga mulai merintis bisnis di Amerika, mengikuti jejak ayahnya. Ia pernah beberapa kali masuk media karena sepak terjangnya sebagai calon pewaris kekayaan ayahnya. Selain itu ia juga aktif di beberapa kegiatan amal dan sosial, baik di Korea maupun di luar negeri. Astaga, jadi kau benar-benar tak tahu ini ya?" Alis Billy berkerut nyaris tak percaya.

David terkekeh.

"Tunggu, apa kau bilang? Perempuan judes seperti dia aktif di kegiatan amal dan sosial? Serius? Hah, aku benar-benar tak percaya, seratus persen!" Lelaki itu tertawa.

Billy menatapnya dengan kesal. "Kau akan membuat banyak lelaki di negara ini bahagia, jika kau benar-benar menolak perjodohan ini." Ia mengguman. Wonwoo mengernyitkan dahinya. "Memangnya kenapa?"

"Karena itu berarti, kami semua masih punya banyak kesempatan yang sama untuk bisa mendapatkan perempuan itu." Billy menyeringai.

"Perempuan itu siapa? Ahn Hani maksudmu?"

Billy mengangguk.

"Ya ampun, Bill. Serius? Kau ingin ... mendapatkannya?" Wonwoo menatap sahabatnya dengan tatapan tak percaya.

"Tentu saja, aku akan mengerahkan semua kekuatanku demi perempuan itu. Aku benar-benar tak menyangka bahwa aku akan bisa bertemu dengannya dan punya kesempatan mendekatinya. Oh, thanks banyak ya, Wonwoo, karena kau menolak perjodohan ini. Kau mungkin gila karena berani menolak perempuan semacam Hani, tapi bagaimanapun juga, aku bersyukur kau melakukannya." Kedua mata Billy berbinar.

Wonwoo mencibir. "Playboy tetap saja playboy," gumamnya.

Billy hanya nyengir seraya beranjak ke arah Wonwoo lalu memeluknya erat.

"Hellooo, aku bukan gay, Bill. Lepaskan!" Wonwoo berteriak-teriak. Billy ngakak seraya melepaskan pelukannya.

"Thanks karena kau sudah menolaknya. Sekarang aku mantap untuk ngejar-ngejar dia," ucapnya lagi seraya melangkahkan kakinya keluar dari kantor. Dan Wonwoo hanya menatapnya dengan heran. Tapi ia tak peduli dengan apa yang akan dilakukan lelaki tersebut.

***

"Jadi, perempuan yang tak sengaja ku siram teh tadi adalah perempuan yang akan dijodohkan denganmu?" Tanya Minah dalam perjalanan pulang. Wonwoo yang mengantarkannya, lagi.

Lelaki itu terlihat terkejut. "Apa aku sudah menceritakan tentang perjodohan itu padamu?"

Minah tersenyum, perlahan perempuan cantik itu menggeleng.

The Royal CoupleWhere stories live. Discover now