Jam masih menunjukkan pukul setengah lima sore, dan Yeri sudah terlalu bosan untuk terus berada di kamarnya. Gadis itu ingin keluar, jalan-jalan di sekitar pekarangan mansion milik Mingyu. Namun naas, hujan deras masih mengguyur kota Seoul.
Mingyu kini berada di atas kasur milik Yeri, sedang tertidur pulas sejak satu setengah jam yang lalu. Dengan segala keberaniannya, Yeri berjalan mendekati pria itu. Ia berjongkok di samping kasur, tepat di hadapan wajah Mingyu berada.
Setelah memandangi wajah Mingyu selama lima menit, kini jemari nakal Yeri sudah mulai bermain di surai halus lelaki itu. Menyingkirkan helai-helai rambut yang menutupi wajah Mingyu. Mulai dari rambut, jarinya kini turun ke dahi pria itu, membuat gerakkan kecil disana. Turun lagi menyusuri batang hidung Mingyu, dan berhenti di bibir kissable-nya.
Menyadari apa yang baru saja ia lakukan, Yeri segera berniat untuk menjauhkan jarinya. Namun sebuah tangan sudah jauh lebih cepat menarik lengannya, sehingga kini gadis itu terdorong ke depan, bertubrukkan dengan tubuh Mingyu. Mata Yeri membulat seketika.
Nafas hangat milik Yeri menggelitik samping leher Mingyu. Lelaki itu juga dapat merasakan wangi cendana ㅡwangi khas gadis itu yang tidak pernah berubah, memasuki indra penciumannya.
"Mengganggu tidurku? Hm?" Jemari Mingyu mulai bermain di rambut panjang milik Yeri, mengusapnya lembut.
Ajaibnya, gadis ini tidak menolak segala perilaku Mingyu. Bahkan Yeri menurut ketika Mingyu menyuruhnya untuk naik ke atas kasur dan tiduran dengan tenang disampingnya. Gadis ini lebih fokus untuk menetralkan degup jantungnya yang dirasa tidak normal.
"Yeri ini waktumu untuk man- oh shit!" Sooyoung tidak dapat menyelesaikan kaliamatnya. Ia merasa sudah menggangu moment kedua insan yang kini tengah berbaring di atas kasur. Ia jadi menyesal karna tidak mengetuk pintu terlebih dahulu.
Melihat Sooyoung dan beberapa pelayan yang berada di belakangnya, membuat Yeri merasa malu. Gadis itu segera mendorong dada Mingyu untuk menjauh, dan mencoba untuk melepaskan dirinya dari kungkungan Mingyu.
"Ups sawreh, sepertinya kami mengganggu." Sooyoung segera menutup kembali pintu kamar Yeri, dan para pelayan membungkkukkan badannya, bersiap untuk pamit.
"Tunggu Soo, siapkan dia. Aku akan keluar." Mingyu segera melepaskan sentuhan tubuhnya pada Yeri dan mengecup bibir gadis itu sekilas, sebelum akhirnya keluar dan meninggalkannya.
"Hari ini kau akan bertemu calon mertuamu. Tenang, akan kupastikan kau tampil dengan cantik malam ini." Ucap Sooyoung sambil menyeret gadis itu ke kamar mandi.
---
Disinilah Yeri dan Mingyu berada, di sebuah restaurant yang Yeri tahu harga sepotong makanannnya tidaklah murah. Dihadapan mereka duduk sepasang paruh baya, yang masih tampak segar. Yang lelaki menggunakan setelan jas hitam, sedangkan pasangannya menggunakan sebuah dress selutut berwarna merah maroon yang dilengkapi dengan berbagai aksesoris. Mereka terlihat ramah, namun entah mengapa ada aura mematikan yang memancar dengan kuat dari keduanya, terutama Tuan Kim. Hal itulah yang membuat Yeri menundukkan kepalanya terus, menghindari kontak mata dari keduanya.
"Lama tidak berjumpa, Yeri." Ucap Nyonya Kim sambil tersenyum ramah kepadanya. Yeri hanya menganggukan kepalanya dan membalas senyum wanita itu.
"Ah kudengar kau mendapat peringkat yang bagus saat kelulusan? Dan sekarang sedang mengambil kuliah lanjutan. Benar?" Kini Tuan Kim yang buka suara. Yeri kembali mengangguk sebagai jawaban.
"Dia tidak membutuhkan kuliah lanjutan itu." Celetuk Mingyu. Yeri lantas memusatkan pandangannya pada pria itu. Terkejut. Mingyu mengelus rambut Yeri dengan lembut, mengisyaratkan gadis itu untuk kembali melanjutkan makannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped ✿ Mingyu
Fanfiction"Just let me die." Ucap Yeri pasrah. Keringat dingin telah membasahi pelipisnya, dan darah segar mulai mengucur dari bibirnya. Tubuh gadis itu bergetar hebat, ia bahkan sudah tidak bisa berdiri jika Mingyu tidak menahan tubuhnya. Mingyu memberikan...