Novy Ciitra Pratiwi
NO COPAS!!!
"Hks...hks..." Kembali isak tangis gadis itu terdengar lebih kencang dari sebelumnya.
Semua menatap heran. Mungkin aneh dengan tingkah gadis itu yang tiba-tiba menangis di depan umum seperti itu. Tapi... Tapi....
Tatapan mereka kini tertuju pada Iqbaal, pria yang sedari tadi duduk di samping gadis itu.Iqbaal memutar kepalanya, benar saja. Semua tatapan orang-orang di halte ini tertuju padanya. Apa maksudnya ini? Apa mereka semua mengira Iqbaal yang membuat gadis itu menangis. Terlihat semua orang berbisisk-bisik. Membuat Iqbaal merasa semakin gelisah, dan semakin gila.
Dan kini, sekarang, saat ini, lebih parah lagi, gadis itu mengerang kecil, erangan yang terdengar sangat menyakitkan. Ada apa dengan gadis bodoh itu? Kenapa ia mempermalukan dirinya sendiri?
"Mas. Bisa gak didiemin ceweknya? Rayu kek!" Celetuk seorang wanita menatap gadis itu dengan tatapan iba. Dan perkataan itu jelas tertuju pada Iqbaal, matanya menatap tajam Iqbaal.
"Saya gak kenal dia mbak." Iqbaal membela diri, namun seketika tangisan gadis itu semakin hebat.
"Iya, gak bertanggung jawab banget sih jadi cowok." Celetuk salah seorang lagi benar-benar membuat Iqbaal semakin frustasi.
Semua penghuni halte saat ini menatapnya tajam, Iqbaal tak mau mengambil resiko. Kini Iqbaal mencoba menenangkan gadis itu.
"Nama lo siapa? Kenapa lo nangis? Gue gak ngerti, gue gak kenal lo tapi semua orang nuduh gue. Please jangan bikin hari gue tambah sial. Jangan nangis ya." Iqbaal berbisik di telinga gadis tersebut, namun rayuan anehnya tadi tak membuat tangis gadis itu reda, malah semakin mengerang kesakitan. Iqbaal bingung, kini ia mencoba merangkul pundak gadis tersebut, hanya mencoba untuk menenangkannya. Namun...
'BAKH...BUKH...BAKH...BUKH...'
Gadis itu memukuli Iqbaal dengan tas kecilnya ketika lengan Iqbaal tepat melingkar di pundaknya.
"Dasar cowok kurang ajar!!! Berani-beraninya lo sama gue!!!" Pukulan itu tak henti mendarat di punggung dan kepala Iqbaal membuat Iqbaal meringis dan meminta ampun.
Semua tatapan semakin tertuju pada dua makhluk berlawanan jenis itu, aneh.
"Cewek aneh!" Iqbaal beranjak dari duduknya, berdiri, mencoba menjauhi gadis yang menurutnya sangat aneh. Baru sekitar dua kaki ia mengambil langkah. Tiba-tiba...
"Cowok gila! Cowok sinting! Setelah lu lakuin itu sama gue, sekarang lo pergi gitu aja hah! Cowok gak bertanggung jawab!" Teriak gadis itu dengan isak tangis dan air mata yang masih membanjir.
Iqbaal terdiam, memutar balik tubuhnya ke belakang. Terlihat semua tatapan orang di sini seperti ingin membunuh Iqbaal, sangat benci sepertinya. Jika ia lari mungkinkah orang-orang ini akan mengejarnya lalu membunuhnya?
'Apa-apaan tu cewek? Gak sadar apa omongannya barusan bikin orang lain makin salah paham!' Iqbaal mulai bingung, tatapannya sangat terlihat gelisah.
'BRUK'
Gadis itu tiba-tiba terjatuh dari duduknya, membuat semuanya tercengang. Terlebih Iqbaal, karena kini semua orang menatapnya, dari semua tatapan itu sepertinya mereka menginginkan Iqbaal yang tidak berdosa ini bertanggung jawab atas pingsannya gadis tersebut. Saat ini Iqbaal sudah merasa gila. Ia dengan segera mengambil ancang-ancang untuk berlari. Dan...
1
2
3Iqbaal mengambil langkah seribu menjauhi halte tersebut. Namun sial, apakah mereka bodoh? Apakah mereka benar-benar mengira Iqbaal adalah laki-laki yang membuat gadis itu menangis seperti orang gila di tempat umum seperti ini? Karena saat ini, pelarian Iqbaal dikejar oleh sebagian besar pria penghuni halte.