My Heart or Mind

1.5K 38 5
                                    

Ceritanya, hari ini authornya lagi kesepian. Makanya, wattpad jadi pelampiasannya :D
Okelah, next aja ya mumpung author sempat :D
Oh iya, di atas ada foto calon pacarnya author tuh, abang Shawn xD biar jadi moodbooster gitu, author nulis ditemenin sama kesayangan :p wkwk

Btw, bayangin aja abang Shawn Mendes itu kak Mahendra ya :D

***

"Dir, kamu kenapa nangis? Ada apa?" tanya kak Dimas sambil memegang tanganku.

"Ng, itu kak..." aku berpikir ini nggak perlu diceritain ke kak Dimas. "Aku gapapa kok kak. Ini loh tadi ada yang ngirim cerita renungan gitu di WA, nggak tau kenapa kok jadi baper bacanya." aku terpaksa bohong ke kak Dimas.

"Oh. Mana sih ceritanya? Jadi pengen baca. Kok sampe bikin baper, sih. Masih ada kan?" tanyanya.

"Ng.. Itu kak, kayaknya udah aku end chat deh orangnya. Habisnya sebel, sih. Ngirimin gituan, jadi baper kan." alasanku kali ini bener-bener nggak masuk akal.

"Oalah, yaudah deh. Ehm ini lo Dir, pesanannya udah dateng, ayo makan dulu. Udah malem nih."

Aku sampai lupa dan lebih tepatnya nggak tau kalau pesanan kita udah dateng dari tadi.

Ketika aku mulai menyantap makanan yang kita pesan tadi, aku teringat sesuatu. Ya, bales chat dari kak Mahendra. Aku langsung meletakkan sendok dan pisau yang ku pegang, dan beralih menjadi handphone warna putihku itu.

Ada Line lagi. Bukan dari Official Account atau grup kelas.

Mahendra Fajar Prasetyo
Dira? Gue kangen lo.
19.34

Dia lagi. Aku mulai mengetikkan kata untuk membalas chat darinya. Tapi, kayaknya ada yang beda. Dari tadi dia menyebut pakai 'aku-kamu' dan yang terakhir ini seperti biasa pakai 'gue-lo'. Ah udahlah.

Aku sudah mengirim balasanku.

Nadira Assyifa
Kak, maaf ya baru bales :( maaf banget
19.41

Nadira Assyifa
Aku dari tadi di luar, kak..
19.41

Saat ini, kak Mahendra mungkin menyangka kalau aku emang bener-bener jalan sama kak Dimas. Tapi gimana lagi, mau apa lagi. Aku beralasan handphone ku lagi di charge atau ketiduran juga nggak masuk akal. Karena jelas-jelas, tadi sore kak Mahendra melihatku pergi bersama kak Dimas.

MerelakanmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang