Dear Dion

84 14 2
                                    

********

menyukai seseorang diam-diam? Itulah aku. Aku tidak berani mengungkapkannya karena apa? Karena aku takut. Takut situasi nya berubah, yang tadi nya harmonis menjadi memanas. Yang tadi nya sedekat nadi, menjadi sejauh pulau Sumatera dan Papua. Hanya diam, itu yang aku lakukan.

Lelaki itu bernama Dion, teman sekelas ku yang dulunya kami seperti musuh bebuyutan. Entah apa yang sudah merasuki jiwa dan hatiku yang membuat aku menjadi menyukai dirinya, ah sial!

"Dasar bodoh! Kenapa aku bisa menyukai lelaki seperti dia! Lelaki yang pernah menyia-nyiakan sahabat ku! Ah apakah aku rela untuk menjadi korban selanjutnya?!! Sial!!", aku terus menghujat diri ku sendiri yang ceroboh karena jatuh cinta pada orang yang salah.

Hari ini seperti biasa, aku kembali menjalan kan aktivitas ku di sekolah, dan pastinya aku bertemu lagi dengan seseorang yang sedang bertahta di hati ku. Ah Dion! Ku lihat Dion berjalan kearah ku, keringat mengalir di sekujur tubuhku. Mungkin terlalu berlebihan, tapi percayalah aku merasa takut dan gerogi jika ia berada di dekatku.

Ia mendekat, tambah dekat, dan sekarang persis di hadapan ku.

" A..Ada A.. Apa?", tanya ku gugup.

"Gak ada apa-apa, aku cuma mau ngobrol-ngobrol aja, mau kan nemenin aku ngobrol?", kata nya yang berhasil membuat jantung ku ini berdegup lebih kencang.

"Kalau kamu mau ngobrol, silahkan.."

Obrolan dimulai, ia mulai bercerita tentang seseorang, aku mengenal orang itu..ia adalah Dea, perempuan yang beruntung karena lelaki yang aku suka malah menyukai bahkan mencintai Dea.

"Aku tidak akan pernah berhenti mengejar Dea! Sampai kapan pun aku tetap selalu mencintai dia, bahkan bila ada seorang perempuan yang mencintaiku lebih dari aku mencintai Dea, tetap tidak akan ku gubris!", ucap Dion dengan mantap.

Retak, remuk, sakit rasanya hati ini. Ketakutan ku makin bertambah saat ia bilang kalau tidak akan pernah menggubris kaum hawa manapun yang mencintai dia. Sejak dari situ kuputuskan untuk tidak pernah sekalipun menyatakan perasaan ku ke Dion, cukup aku dan tuhan saja yang tahu. Kuharap Dion juga sadar kalau dia mengejar cinta yang salah.

-tamat-

Created by: HalimahTusadiyah7

[DRABBLE] SCAREDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang