Sakit Hati/8

856 44 3
                                    

Dhiva dan reva sudah selesai untuk jadwal pelajaran olahraga. Ditoilet perempuan sangat lah ramai karna kelas XI juga sedang mengganti bajunya. Dhiva dan reva sempat menatap chintya yang sedari tadi memerhatikannya tanpa berkedip.
Benar saja chintya langsung menghampiri Dhiva dan reva dan membawa dhiva ketempat yang sepi yaitu dipojok toilet cewe dan cowok. Melihat sahabatnya di gandeng paksa dengan chintya reva pun langsung mengikuti arah langkah chintya.

"Gue harus gertak sama bully lo sampe berapa kali?" tanya chintya yang hanya dibalas diam dhiva.

"Kenapa lo diem?lo tau gasih siapa gue?"

"Masih diem lagi?"

"Gue mantannya aldi. Lo tau ga?" ucap chintya dengan suaranya yang makin meninggi

"Kenapa masih diem?gue gasuka lo deket sama temen-temennya aldi apalagi aldinya. Dia masih milik gue." ucap chintya

Dhiva tidak bisa hanya diam saat 'chintya' orang yang pernah menyakiti kakak tersayangnya kini memaki-maki dirinya yang tak tau kalau dia sendiri adalah Adik seorang cowok yang ia kejar-kejar. Dhiva pun membuka suaranya walau dengan suara yang kecil karna ia tidak mau menimbulkan keributan apalagi dia masih terbilang murid baru.

"Kalo udah mantan kenapa masih kakak kejar-kejar?" balas dhiva

"Lo nanya kayak gitu?berani juga lo! Lo mau ngerebut aldi dari gue?"

Chintya berucap sambil menunjuk wajah dhiva.

"Aku gapernah punya pikiran kayak gitu kak. Kakanya aja yang terlalu over. Aku sama ka aldi gaada apa-apa kenapa kakak selalu ngebully aku?" ucap dhiva yang hampir dikit lagi menitihkan air matanya.

Karna Dia Adalah Kakak KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang