Lay dan Soora mulai memasuki sekolah tanpa ragu, mereka berjalan beriringan menuju kelas.
Mereka mendesah lega saat keadaan kelas masih sepi, hanya ada Sulli disana. Dengan cepat Lay dan Soora menempatkan tas mereka di kursi masing-masing dan berniat keluar kelas untuk mencari udara segar.
Belum sempat mereka pergi Sulli sudah lebih dulu mencegahnya, "ya! Lay-ah!"
Lay menoleh, ia menghembuskan nafas panjang saat itu juga, "ada apa?"
Senyum mengembang di bibir Sulli, "kau sudah makan coklat pemberianku?"
Lay menyerngit, ah ya coklat yang akhirnya kuberikan pada Soora, "tidak, karena sudah kuberikan pada Soora"
Sulli menoleh pada Soora dengan tatapan tajamnya, reaksi Soora pun hanya tersenyum kikuk, "maaf jadi aku yang memakannya"
Sulli tanpa sadar mulai mengumpat dalam hati, mengatakan beberapa sumpah serapah pada Soora.
Dengan cepat sulli menoleh kembali pada lay, "tapi Lay.."
"Ah ya satu lagi, panggil aku Yixing, jangan Lay"
"Ya? Kenapa?"
"Karena hanya Soora yang boleh memanggilku seperti itu"
Sontak Soora menoleh pada Lay lalu menyerngit, sejak kapan ia memiliki prinsip begitu?
Sulli tak bisa berkata apa-apa lagi, ia berkali-kali menghentakkan kakinya kesal, tak lama ia sudah berlalu ke luar kelas.
---
Lay tengah menyantap makan siangnya bersama Soora di hadapannya. Seperti murid lainnya mereka menghabiskan waktu istirahat mereka di kantin.
Sesekali Soora memainkan sumpitnya tanpa tujuan. Ia kembali mengingat berita apa yang ingin ia katakan pada lay, pelajaran fisika sebelumnya membuat otaknya ngeblank sesaat.
"Ah ya! Lay-ah!"
Lay tersentak saat Soora memanggil nya tiba-tiba, ia langsung meraih gelas di samping piring makanannya dan meneguknya.
"Ya! Kau membuatku tersedak!"
"Maaf" Soora menunduk, ia meremas kedua tangannya sendiri sembari menpoutkan bibirnya,
aish berhenti memainkan bibirmu Soora kalau kau tak mau mendapatkan first kiss mu sekarang juga.
"Ya tidak apa. Kau mau bicara apa?"
Soora mendongkakan kepalanya, ia tersenyum dan menggantikan wajah sedihnya tadi menjadi ceria lagi, membuat Lay mendengus kesal karena perubahan moodnya.
"Kau tahu? Kudengar Luhan baru saja putus dengan kekasihnya,"
Ya, gadis dihadapan Lay ini memang sudah lama menyukai Luhan, seorang kakak kelas yang termasuk playboy disekolahnya, dan apa? Sekarang lelaki itu putus lagi? Sebenarnya Lay sudah muak dengan perkataan Soora yang mengatakan bahwa lelaki itu mengakhiri hubungannya dengan seorang gadis, karena itu terjadi terus menerus setiap 2 minggu. Se laku itu kah dia?
Well, Lay juga bingung kenapa lelaki itu selalu saja memilih gadis yang lugu dan polos sebagai kekasihnya. Jika dia memang playboy, kenapa tidak pilih yang sexy?
Tak lama Lay tersadar, ia menoleh kembali pada Soora, "dasar kau stalker"
"Ah yang penting aku senang, aku ada kesempatan lagi, Lay!"
Tenang lay gadis ini hanya untukmu.
"Kau tahu kan dia sering memainkan hati para gadis?"
KAMU SEDANG MEMBACA
THESE FEELING [yixing fanfiction]
FanfictionSelalu bersamamu setiap waktu memang bukan jaminan kau akan menyukaiku. Di kisah ini memang hanya aku yang terluka. Ya, setidaknya begitu. [Zhang Yixing x Jung Soo Ra (oc)] second story from swaegurl, hope you like it babe.