[3]

25 8 0
                                    

Niall's pov

Bagaimana kalau Sheira menjauhiku? tidak semuanya akan baik-baik saja. Tidak ada yang baik-baik saja. tenangkanlah dirimu dulu. perdebatan antara batin dan logika ku.

argh sial, aku mengatakannya disaat yang tidak tepat.

aku tak tahan lagi kalau harus memendamnya lebih lama lagi! 

aku merasa bersalah kepada Sheira. Aku harap dia tidak marah terhadapku.

saat aku ingin keluar kamar, sheira masuk ke kamarku. membuat jantungku ingin lepas.

"sejak kapan?" dia bertanya kepadaku dengan nada dingin

"a-apa?" 

"sejak kapan kau memendam perasaan terhadapku?" ucapnya dengan nada datar

"a-aku tidak tahu" jawabku gugup. Dia hanya terdiam di depan pintu kamarku.

aku mendekat kepadanya. "Sheira ma-maafkan aku, aku tidak bermaksud menyakiti hatimu dan merusak persahabatan kita"

aku memeluknya, dia menangis dipelukanku. "kau tahu kan kalau aku sangat mencintai Jack, tak ada yang lain selain dirinya"

"maafkan aku, karena aku tak dapat membalas cintamu" lanjutnya.

perkataannya sangan munusuk ulu hati. sirna sudah harapanku

"ta-tapi dia sudah menyakitimu. Dia sudah menghancurkanmu, dan kau sendiri yang mengatakan bahwa dia mencampakk-"

"stop Niall stop!" Sheira menagis dan meremas kausku. Bajuku sudah basah karena airmatanya.

"maafkan aku, aku tak bermaksud menyakiti perasaanmu"

"jadi sejak kapan kau mencintaiku?" dia melepas pelukanku

"entahlah, mungkin sejak kau pertama kali masuk panti asuhan"

"apa?! itu sudah lama sekali"

"ya begitulah, tapi jangan jauhi aku Sheira, aku minta maaf sekali. Aku akan memperbaiki semuanya, tapi tolong jangan jauhi aku"

"akan kucoba" aku menghela nafas. dengan itu ia langsung meninggalkan kamarku



Author's pov

Niall yang sedang menyiapkan sarapan untuk dirinya dan Sheira tiba-tiba dikejutkan dengan Sheira yang berdiri disampingnya

"eh, hai selamat pagi" sapa Niall sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"umm, hai. pagi" Sheira merasakan pipinya bersemu merah

"kau ingin sarapan apa?"

"terserah" mendengar jawaban Sheira, Niall langsung melanjutkan membuat pancake, sedangkan Sheira duduk di meja makan, sambil melamun memikirkan mantan kekasihnya, jack. 

.

Sheira sadar dari lamunannya tatkala seseorang menepuk bahunya, Niall. 

"ah, ya ada apa?"

"ini pancake mu" Niall menyodorkan piring yang berisi 2 buah pancake kepada Sheira

"terima kasih" Niall pun mengangguk

setelah menyelesaikan sarapan mereka pun kembali ke kamar mereka masing-masing.

Niall bersiap-siap pergi bekerja. Sedangkan Sheira? ya kau tahu, dia masih memikirkan tentang mantan kekasihnya.

.

Saat Niall pulang dari kantornya, ia melihat Sheira tertidur di sofa dengan keadaan tv yang menyala. Niall hanya geleng-geleng kepala melihat perempuan yang ia cintai itu, ia pun melihat arlojinya yang sudah menunjukkan pukul sebelas malam "hmm pantas saja dia tertidur" Niall pun menggendong Sheira ke kamarnya. tapi sebelum meninggalkan kamar Sheira, Niall menyempatkan diri untuk mengelus pipi Sheira dan mengatakan "good night Sheira, i love you"


------------------------------------------



× to be continued ×

SHEIRA |ᵪ horan ᵪTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang