Teka Teki Cintaku.

'chapter 8'

Andin menangis sesegukkan didalam kamarnya saat ia telah mengetahui semuanya.

Bunda maaf'in andin-andin enggak bermakhsud. Teriak andin menggelma didalam kamar.

" sayang kamu kenapa.ucap bunda yang kaget akan teriakan sang anak.

Andin menatap tajam seseorang yang telah masuk kedalam kamarnya tanpa seizin nya,andin pun menghampirinya dengan kaki sebelah kiri yang ia seret.

Sesampai andin dihadapan orang tersebut tubuh andin bergetar kencang dan reflek andin langsung memeluk seseorang yang telah masuk ke dalam kamarnya tanpa seizin nya.

+++

" ma itu suara nya andin, mending mama yang samperin, siapa tahu setelah ini andin bisa mengerti. Saran papa andi yang mengusap pelan pucuk kepala mama vuziya.

Tanpa menjawab, mama vuziya pun melangkah kan kakinya keluar kamar dan menghampiri kamar sang anak.

Mama vuziya terkejut setelah ia sampai di dalam kamar andin ia melihat seseorang yang sangat disayanginya berpenampilan sangat kacau.

Bagaimana tidak andin yang biasanya menggunakan baju yang sangat rapi kini baju nya diluar dugaan.

" sayang kamu kenapa. tanya bunda yang telah ada diambang pintu. Bunda melotot kaget 16 tahun lamanya ia terpisah dengan sang anak. Kini ia bisa merasakan lagi pelukan hangat dari sang anak.

Pasalnya disaat bunda ingin menghampiri sang anak, sang anak malah menatap tajam kearah bunda yang membuat bunda mengurungkan menghampiri sang anak,

karena bunda takut sang anak malah memaki-maki nya seperti 1 tahun lalu di mana bunda vuziya yang tidak sengaja masuk kekamar andin.

Ternyata dugaan bunda vuziya salah sang anak malah memeluk nya dengan pelukan yang sangat hangat yang membuat bunda membalas pelukan sang anak.

Sesekali bunda mengelus punggung sang anak agar air mata nya berkurang. Bunda mencium pucuk kepala andin disaat andin mulai mereda,

" bun maaffin andin, ucap andin disaat mata mereka bertemu.

" ia sayang bunda enggak mungkin marah sama kamu,kamu itu anak kebanggaan bunda. Ucap bunda yang memukul-mukul pelan hidung andin yang mancung menggunakan jari telunjuk.

Andin pun tak menjawab nya lagi dan langsung memeluk bunda nya kembali.

¥kebahagiaan baruku,ternyata bundaku masih ada.

Itulah yang sering andin bayang-bayang yang selalu membuat andin tersenyum. Seperti hari ini disaat pelajaran buk eka andin pun tak sedikit pun menghiraukan ucapan ibu eka yang masih menerangkan tentang pr mereka diminggu kemarin.

" andin kenapa dari tadi kamu senyum-senyum. Tanya buk eka tepat didepan muka andin yang membuat andin terlonjat kaget.

" hem...maaf buk. Jawab andin sembari tersenyum.

Tet... tet... #anggap aja bunyi bel ya:)

Andin hanya menatap sendu di kantin ia hanya sendiri pasalnya sahabat nya cala sedang sakit,

Ditambah wiwin yang tak masuk sekolah karena mengantarkan tantenya cek up.

Ah...masak gw sendirian sik, ya udah deh mending gw makan. Ucap andin yang malahap 1 mangkok bakso yang telah ada dihadapanya.