part 1

298 19 9
                                    


Kael adalah cewe berusia 12 tahun yang masih single dan ga tertaik buat pacaran. Namun disisi lainnya,dia mempunyai hati yang bisa rasain apa itu cinta.

Kael nerd ? Big NO. Cantik, ramah, baik hati dan rajin menabung jelas mengambarkan sosok Kael. Ia tak pernah mengaggap dirinya cantik atau famous sekalipun. Ya, memang rendah diri tetapi bukan berarti dia itu 'rendahan'.

Oke mulai saja kisah Kael yang sedikit berbelit-belit ini.

🎈🎈🎈

Bukan hari pertama di sekolah barunya ini, sudah berbulan-bulan Kael sekolah disini. Kael berjalan melalui koridor sekolah yang masih sepi karena ini masih jam 06.15 pagi.

Sesampainya di kelas, Kael meletakan tasnya dan mengeluarkan susu coklat yang telai ia bawa tadi. Membuka iPhone dan memulai hobinya yaitu stalking. Dimulai dari instagram anak osis sampai instagram anak popular.

Suara langkah kaki pun terdengar. Kemudian masuklah sahabat Kael dan duduk di sebelah Kael.

"Hella the Queen of Stalking !" Sapa Gitta.

"Hmm. Kantin kuy, gue bosen disini." Ajak Kael.

"Kuy lah."

Mereka melewati beberapa kelas untuk menuju ke kantin.

"DASH ADA KAEL TUH!" teriak salah satu anak di dalam kelas.

"Gujis." Bisik Kael tak suka.

Kael dan Gitta pun menempati tempat yang biasa mereka duduki kemudian membeli minuman.

"Kata gue sih ada yang suka sama lu." Ucap Gitta.

"Ya bodoamat. Mata mereka picek kali dah suka sama gue." Kael menyesap minuman yang telah dibelinya.

"Serah lu deh."

🎈🎈🎈
Bel pulang pun berdering. Pertanda bahwa murid-murid SMP Helden akan memenuhi koridor sekolah.

"Hai gais !" Sapa Anya dan Aini serentak.

"Hai." Sapa Kael dan Gitta balik.

"Eh gue denger-denger dari kelas sebelah kalo ketua osis itu suka sama lu ya ?" Tanya Anya kepada Kael.

"Siapa? Gue?" Tanya Kael.

"Yaiya lah, secara lu kan famous and the most pretty girl in da school." Sahut Aini.

"Lu salah informasi kali"

"Gue tadi pagi denger nama Kael sama Dash disebut-sebut." Ucap Gitta.

Sementara sahabat-sahabat Kael ini bergosip yang gajelas dan gak bermutu buat Kael, ia pun langsung ngacir entah kemana.

Sesampainya dirumah yang penuh nuansa minimalis, Kael menghempaskan dirinya diatas kasur dan mengingat kembali kejadian tadi pagi.

"Dash ya?" Ucapnya dalam hati.

Tiba-tiba saja hp Kael berbunyi. Tandanya ada pesan yang masuk. Kali ini via line.

Ray: hai, kenalin gue Ray. Kapten tim basket sekolah kita.

"Males bales ginian, siapa tau penting. Yaudah lah gue bales aja."

Kael : hai, btw lo tau kontak line gue dari mana ?

Lovë PozděTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang