Part 8

106 14 1
                                    

Suara motor Harley Davidson menggelegar yang sedang membelah jalan raya itu telah sampai di rumah tante Wulan. Ya walaupun kurang umur, tapi tinggi badannya memadai untuk naik motor.

Sesampainnya di rumahnnya itu, Marcello memarkirkan motornya itu di depan garasi. Tapi ia kebingungan karena ada mobil Mercy seri E berwarna putih yang masih tergolong mahal dan baru itu telah terparkir di depan garasinya.

Mama beli mobil baru? Apa punya orang ya ? Tapi siapa ? Batin Marecello.

Marcello turun dari motor dan masuk ke rumahnnya lewat pintu belakang sehingga mamanya dan tamu dirumahnnya tidak mengetahui kedatangannya. Marcello pergi ke dapur untuk memberi minum tenggorokannya yang sudah seperti padang gurun.

Marcello membuka kulkas dan melihat kedalamnnya."Anjir, gaada jus. Aer dingin ae lah ah!" Marcello mengambil botol air dingin dan meminumnnya.

Marcello naik ke kamarnnya di lantai dua tersebut. Membuka pintu dan melihat sosok gadis yang tertidur lelap di atas tempat tidurnnya.

Itu siapa lagi ah! Untung lu cewe, kalo engga dah gua sirem aer da!

Marcello masuk ke kamarnnya dah mulai melihat wajah si gadis tersebut.

Kael !? Kok bisa ada di kamar gua ?

Marcello memakaikan selimutnya yang berwarna putih itu dan menaruhnnya diatas tubuh Kael yang mungil, mengelus rambut Kael dan memegang pipinya yang semerah tomat itu.

Anjir panas sia ! Kasian cantik-cantik sakit.

Dengan sigap ia mengambil kompresan dan mengompresnnya di dahi Kael. Lalu duduk di sebelah Kael. Saat ingin mengecup pipi Kael, saat itu pula Kael terbangun. Marcello segera menjauhkan mukanya dari hadapan Kael.

"Eh lo siapa ?! Main masuk aja !" Kael menjauh dari sosok asing itu.

"Kenalin, gua Marcello, gua yang punya kamar ini." Balas Marcello dengan senyuman.

"Eh, maaf .. maaf , berarti lo Cello ya ?" Pipi kael semakin memerah.

"Ia gua Cello, tapi panggil aja Marcell."

"Oh, gua Kael. Salam kenal ya."

"Ia. Lo beneran belom tau gua ya ?"

"Ga, kan gua baru kenal lu sekarang."

"Gua udah tau nama lu. Lu juga anak SMP Helden kan ? Kelas 8C ?"

"Eh ... Ia , lo tau dari mana?"

"Haha, gapenting gua tau dari mana." Marcello tersentum pasrah akan reaksi Kael.

Pas waktu itu kita ketemu dikantin sampe beradu mata, lo gainget sama sekali kah ?

"Yaudah deh, maaf ya gua dah masuk kamar tanpa seizin lo, gua kebawah ya." Kael turun dari tempat tidur dan berjalan menuju pintu.

"El!" Sahut Marcello.

"Lo kesini sama siapa ?"

"Sama mama, mama yang ngajak gua kesini." Kael berhenti berjalan dan menengok ke arah Marcello.

"Pake apaan kesini ?"

"Mobil."

"Mercy?"

"Iaa."

"Nyokap lo sama nyokap gua lagi pergi."

"Ia tah ? "

"Ia cantikk, mobil nyokap gua gaada, keknya mereka pergi pake satu mobil."

"Lah gua gimana ? Ditinggal gitu ?"

"Bisa dibilang begitu, yaudah mending jalan yuk! Udah jem makan siang juga!"

Lovë PozděTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang