part 10

101 11 4
                                    

Jam dinding dikamar Kael menunjukan pukul 8 pagi. Hari ini rencanannya bakal suport team basket SMP Helden. Pertandingan emang mulai jam 9 pagi, tapi tau lah ya gimana macetnnya Jakarta ? Yap. Kael telat.

"Oh-my-gosh! Bagus baru bangun." Kael melihat jam kemudian bergegas mandi.

Setelah mandi Kael mengambil kaos polos berwarna putih dan celana panjang hitam, mengambil sepatu adidas yeezy dan tas selempang hitammnya. Turun dari kamarnnya kemudian meminta izin kepada mamanya dan tak lupa untuk mengisi botol minumnnya yang setiap bepergian selalu ia bawa.

"MAAAAAAAA !! " teriak Kael yang berada di ruang tengah.

Mamanya menghampirinya. "gausa teriak kali, El. Wmangnnya kenapa sih? Kok buru-buru banget ?"

"Aku mau nonton basket yaa, udah telat nih maaa."

"Yaudah, pulangnya jangan malem-malem ya."

"Iaa, maciw maaa, bye."

Kael berjalan menuju mobil mercy putihnnya itu yang disupiri oleh mang Jajang. Selama diperjalanan Kael hanya melihat keluar jendela dan membuka aplikasi LINE-nya itu.

Gitta: cuy

Kael: nawn

Gitta: dimanaaaa, disini udah mayan penuh

Kael: sia! Baru ge jem berapa.

Kael melihat ke jam tangannya yang serasi dengan warna celanannya. Jam tangannya menunjukkan pukul 08.40 am.

Gitta: BENTAR LAGI MULAI EGO ISH

Kael: slaw ela

Gitta: DIMANA LUNYA ANJUUUUU

Kael: di jalan lah, pake nanya

Gitta: AU AH

Kael menutup aplikasi LINE nya dan jembali melihat keluar jendela.

Gua ngapain coba dateng kesana ? Ada Dash aja engga kan ?

N.g.e.l.a.m.u.n. yap. Sebuah kata yang selalu muncul dalam kamus Kael setiap harinnya. Entah mengapa Kael selalu ngelamun. Dimanapun, kapanpun itu Kael ngelamun. Mikirin Dash kah ? IYA. Selalu.

Kenapa sih El harus Dash yang ada dipikiran lu ? Cowo banyak kali diluar sana pada ngantri buat lu, tinggal dipilih kan? Dari sosok yang ceria, jadi sosok yang lesu dan gampang badmood. Dia yang ngerubah lu El! Ray masih nunggu lu, Cello juga. Tapi lu ? Masih nungguin yang jelas-jelas udah say 'goodbye' tapi masih lu pertahanin ?

***

Gitta melambaikan tangannya ke Kael. Posisi Gitta yang cukup dekat untung menonton ini membuat Hadrian semakin yakin akan rencanannya. 5 Mei akan menjadi tanggal yang membuat Gitta tercengang.

Kael menghampiri Gitta. "Akhirnnya nyampe juga El" ucap Gitta.

"08.59 , udah gua bilang gabakalan telat HA." Ucap Kael bangga.

"Ia deuh dek." Kael dan Gitta pun duduk dan bersiap menikmati pertandingan yang beberapa detik lagi akan segera dimulai.

"Btw, black and white yha." Gitta mempeehatikan Kael, terutama dibagian lehernnya. Gitta merasa asing dengan benda yang mengitari leher Kael. "Kalung baru?"

"Hah?!" Kael meraba kalung yang mengitari lehernnya itu. "Engga, udah lama."

Heum. Perasaan baru beberapa hari yang lalu deh dikasihnnya ...

Ray dan tim inti mulai memasuki area. Mereka ber-5 harus melawan SMP negri 6 yang terkenal akan 'kecanggihan' dalam bertanding basket itu.

Ray melihat sosok cewek mungil yang telah duduk manis de samping sebelah kanannya itu. Ray pun mengedipkan sebelah matannya kepada Kael.

Lovë PozděTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang