part 2

139 17 3
                                    

"Git, menurut lu Dash bakal nembak gua ga ya ?"

Nih anak emang suka labil, kadang 'gue' kadang 'gua'. So, maklumin aja ya. Oke, balik ke topik semula.

"Mana gua tau. Dia kan emang udah suka sama lu udah lama banget, menurut gua sih dia bakal nembak lu deh."

"Klo dia nembak gua, gua terima gak yah ? Gua nyaman sih sama dia cuma gua kan gamau pacaran dulu " rengut muka Kael dengan penuh kebingungan.

"Liat nanti ae lah el, kantin yuk gua laperrr"

Saat turun lewat tangga, gak sengaja kael kepeleset karena saat itu lantainnya licin karena hujan. Tapi Ray , sosok yang membuat Kael tertarik itu langsung memegang tangan dan menopangnya. Kael pun langsung bulshing ditempat.

"Kamu gapapa ?" Tanya Ray sambil menopang tubuh mungil Kael. "El ?" Kael pun masih menatapi pupil dari cowok tersebut.

"Hah, apa? Eh, sorry sorry. Aku gapapa kok. Makasih ya." Ray melepas topangannya dan menyunggingkan senyum. Manis.

"Oke. Aku duluan ya." Melambaikan tangan dan bergegas pergi meninggalkan Kael dan Gitta.

"Lu gapapa?"Tanya Gitta.

"Gapapa." Senyum-senyum sendiri sambil berjalan menuju kantin.

Untuk saat ini Kael belum mengetahui bahwa hero-nya itu adalah Ray. Entah kenapa Kael kurang memperhatikan nama.

Di kantin, ada sosok Dash yang sedang makan semangkuk mie dengan teman-temannya.

"Dash,Dash. Nyaman sih gua bareng lu, but ada sosok yang lain juga, gua aja belom tau namanyax mudah mudahan 'hero'nya gue deket sama gue deh ya." Ucap Kael dalam hati.

Semakin hari Kael semakin dekat dengan Dash. Disatu sisi Kael sepakat menganggap Dash hanyalah sebatas sahabat. Di satu sisi, hati Kael luluh dengan sikapnya itu.

Terlalu banyak sudut pandang yang gua liat. Akhirnya gua jadi labil sendiri deh. Gua gabisa milih. You both are the best. Entah apa keputusan gua nanti. Yang jelas, sekarang gua nganggep kalian sahabat aja dulu.

🎈🎈🎈
Matahari akan bangun. Bulan juga akan tidur. Tepat pukul 06.00 pagi. Kael melakukan rutinitasnya yaitu lari pagi sendiridi taman perumahannya. Kael duduk di kursi putih yang telah menjadi fasilitas taman.

"Haii el !!" Sosok sahabat pun menghampiri Kael yang sedang mengikat tali sepatu.

"Hai Dash ! Ngapain lu disini ?" Kael menengok ke belakang.

"Mau liat lu." Ucap Dash bercanda.

"Paan si, gujis." Kael mulai baper.

"Candri el candri hehe." Sambil nyengir-nyengir gajelas.

"Ah lu."

"Lu sendiri ngapain disini?" Dash pun duduk di sebelah Kael.

"Jih. Suka suka gua lah mo ngapain disini." Dengan suara juteknnya pun Kael mambalas pertanyaan Dash.

"Gitu ya sekarang .. Jan jutek jutek,tar cantiknnya ilang lho" Dash mengacak rambut Kael.

"Nanaonan cantik." Kael menjulurkan lidahnya.

Lovë PozděTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang