"Darimana unnie tau aku memberi kesempatan pada Jongin?" Tanya Krystal penasaran.
"Mau tau saja" jessica menjulurkan lidahnya, kemudian berdiri dan berjalan mendahului Krystal.
"Unnieeeee!!! Kau menguping tadi?!?!?!" Teriak Krystal kemudian berdiri dan berlari mengejar Jessica. Sedangkan Jessica terus berusaha untuk berlari dan sesekali menghadap ke belakang untuk meledek Krystal.
Next day
Krystal POV
Aku mulai melakukan aktifitasku seperti biasa lagi, karena kemarin sempat terganggu oleh unnie yang memintaku untuk menemaninya. Kali ini aku sudah berada di dalam mobilku dan mulai melajukannya. Sesampainya aku di kantor, aku segera masuk ke dalam ruanganku. Dan entah mengapa, hari ini aku merasa moodku sangat baik. Baru saja aku duduk di kursi kerjaku, ponselku tiba-tiba saja berbunyi.
Aku langsung menujukan pandanganku pada nama yang tertera di ponselku, dan ternyata dia adalah Minho oppa, aku bingung apa aku harus mengangkatnya atau tidak. Aku takut jika Minho oppa mengetahui jika aku dan Jongin sudah kembali rujuk, dan aku juga takut jika Minho oppa merasa jika aku memanfaatkannya. Dengan keputusan yang aku sudah pikirkan matang-matang, aku memutuskan untuk mengangkatnya.
"Hallo" ucapku pelan
"Apa kau tidak merindukanku nona?" ujar orang yang ada di sebrang sana
"Aa..Aku sangat merindukanmu oppa" jawabku dengan berusaha mengucapkannya setulus hati
"Ada yang mau aku bicarakan Jung, kau bisa makan siang denganku nanti?" ujarnya lagi
"Memangnya tentang apa? Mengapa tidak sekarang saja?" tanyaku penasaran
"Kau hanya boleh mengetahuinya nanti, jam 12 nanti . Kutunggu di restoran biasa di dekat kantormu? oke?"
-tutt- panggilan tersebut terputus. Aku sangat penasaran apa yang ingin Minho oppa bicarakan padaku..
"Apa jangan jangan ia sudah tau?" batinku
o0o
Aku sudah berada di restoran yang tadi diberitahu oleh Minho oppa, bahkan sudah hampir 30 menit aku menunggu. Tapi Minho oppa tidak muncul muncul juga. Aku juga sudah beberapa kali mencoba menghubunginnya, tapi ponselnya tidak aktif. Dan di detik itu juga aku merasa sangat cemas. 5 menit 10 menit dan sudah 15 menit sekarang, artinya sudah 45 menit aku menunggu. Tiba-tiba saja ponselku yang ku letakkan di meja itu berbunyi, 'Minho oppa'. Dengan segera aku mengangkat telfon itu.
Aku mendengar suara kegaduhan dan juga jeritan dalam telfon itu, tanpa menunggu ia berbicara terlebih dahulu aku langsung memanggilnya melalu telepon "Oppaa?"
Tak ada jawaban, hanya ada jeritan kesakitan di sana. Aku panik sekali sekarang.
"Oppa? Kau baik-baik saja?" ujarku dengan nada penuh kecemasan
"Junggg!!!!! Jungggggg!!! aku baik-baik saja. Jangan mencemaskanku," "Bughhhh!" itu suara Minho oppa aku yakin itu dia. Dan juga suara pukulan yang sangat keras
"Oppa kau di mana?" tanyaku panik dan langsung beranjak berdiri seraya mengambi tasku, menaruh uang di atas meja itu, aku tidak tau cukup apa tidak, tapi ku pikir cukup. Karena aku hanya memesan minuman saja.
"Jung, Jungggg jaga saja dirimu baik-baa--, awww" suara jeritan Minho oppa benar-benar membuatku tidak bisa berpikir jernih lagi. "Ada apa dengannya?"
"Kau di mana oppa?" aku hampir saja meneteskan air mataku.
"Jangan bawa bawa Soojungku, brengsek!@" ujar Minho oppa dengan isakan yang kudengar.
"Kau ingat aku?" suara itu membuatku mengatup mulutku rapat, dan membuat air mata yang sudah tertumpuk akhirnya menetes.
"Aku ada di tempat yang dulu sering kita kunjungi" panggilan itu terputus sepihak. Aku segera menyalakan mobilku, kemudian melajukannya kencang. Tak peduli lagi dengan mobil mobil di sekitarku.
o0o
Aku sampai, di tempat yang bisa kubilang adalah tempat paling bersejarah dalam hidupku, yang kini terlihat sangat tak terawat, kotor, dan sedikit hancur. Aku melangkahkan kakiku pelan lalu masuk ke dalam tempat itu. Saat baru saja aku membuka pintu yang sudah dipenuhi dengan debu-debu itu, aku sudah dapat mendengar suara kesakitan dari seorang yang sangat ku kenali. Dan terdengar juga suara pukulan yang berkali kali di berikan oleh sang pemukul. Aku mengumpulkan semua keberanianku sebelum mulai melangkah masuk, kemudian menarik napas panjang dan menghembuskannya kasar. Aku mulai berjalan dan melihat seorang yang sedang di ikat dengan tali, terlihat lemah dan tak berdaya lagi dan kondisi wajahnya yang sudah terlihat sangat mengenaskan sekarang. Aku berlari untuk menghampirinya, kemudia memeluknya yang sudah berlumuran darah itu.
"Oppa ada apa denganmu?" Aku menangis. Aku memeluknya erat, dan aku melihat dia juga sangat nyaman ada di pelukanku.
"Oppaaaa!!!!! Kenapa kau bisa di sini?" tanyaku lagi padanya, seraya melepaskan pelukanku padanya, kemudian mengenggam tangannya erat.
"Jung" ujarnya lemas, seperti kehabisan tenaga. Aku menatapnya lirih, tak tega melihat ke adaannya sekarang.
"Ke.. Kena.. kenapa kk-aau k-kee-sini?" ucap Minho oopa yang berusaha untuk bicara, dengan mulut yang berkeluaran darah.
"Aku--A-ku" Aku berucap sambil terisak, kemudian sesekali menyeka air mataku yang tumpah.
"Aku tak tau harus berkata apa" batinku. Aku memandang ke arah orang yang berdiri di samping Minho oppa dengan berperawakan besar. Aku melihat dia sudah menyiapkan tangannya untuk memukul Minho oppa, dengan refleks karena aku tidak mau Minho oppa yang terkena pukulan itu lagi, aku segera menutupi wajah Minho oppa dengan wajahku yang ku tempelkan pada pipinya sebelah kanan.
Bughhhh
Pukulan itu ternyata kena tepat di pipi kananku, aku merasakan sakit yang amat sakit, aku menjerit ke sakitan. Tapi aku pikir tidak sebanding dengan apa yang sudah dilakukannya pada Minho oppa. Dan saat itu juga, aku mendengar langkah kaki yang datang menhampiri kami.
"Brengsek! Kenapa kau memukulnya?!?!" Bentak orang yang baru saja datang tadi pada orang yang memukulku tadi.
Aku tercengang ketika melihat siapa orang itu, dengan gumaman pelan aku menyebutkan namanya.
"Oh Sehun"
Wahhh, di tengah-tengah UTS aku nulis ini. Gak tau kenapa kepikiran aja kayak gini. Maaf gaje, aneh, ngebingungin atau apalah. Tapi, di part-part selanjutnya bakal ketahuan kok, kenapa bisa kayak gini. Makasih udah baca, jangan lupa tinggalkan saran dan votenya^^
![](https://img.wattpad.com/cover/61705750-288-k873669.jpg)
YOU ARE READING
Love is Hurt (Kai Krystal/KAISTAL)
FanficAku mencintaimu, kamu mencintai dia, dia mencintai dia, dan dia mencintai aku. Tapi bisakah nanti, kita jadi saling mencintai? A story by: melanixs Cover by: prsscilla