[Extra] Part 34.5 - A Path

6.9K 512 9
                                    

Ella berjalan gontai tanpa tentu arah, apa yang harus dilakukannya sekarang adalah pertanyaan yang terus terputar diotaknya. Beberapa orang yang tidak sengaja ditabraknya pun memilih untuk diam tanpa menegur karena melihat wajah Ella yang sangat menyedihkan. Tidak sedikit pula yang menyadari bahwa gadis yang menabrak mereka itu merupakan pewaris Relion Enterprise.

Akhirnya setelah berjalan tanpa tentu arah, bahkan melewati lorong-lorong kamar hotel disekitarnya Ella pun memutuskan untuk pergi ke arah resepsionis hotel. Setidaknya kini dirinya sudah memiliki kartu identitas pribadi. Dia memesan sebuah kamar, president suit lebih tepatnya dan segera menghilang bersama bell boy hotel menuju kamar yang dipesan.

"Terima kasih." setelah menutup pintu dihadapannya kini Ella luruh ke lantai dan mulai menangis. Pikirannya kacau, dan banyak pertanyaan baru yang muncul diotaknya. Ingin sekali Ella menanyakan langsung ke sang ayah namun entah mengapa setiap melihat wajah Teguh, nyalinya menciut.

Ella tidak tahu sudah berapa lama dirinya berdiam diposisinya sekarang. Namun satu hal yang pasti adalah pertanyaan-pertanyaan terus menghantuinya.

Apakah papa tidak pernah mencintai mama?

Apa selama ini aku sebuah kesalahan?

Apakah mama penyebab papa meninggalkan mama Ajeng? Dan membuat keluarganya berantakan?

Jadi kedua kakakku menderita karena mama?

Meskipun Ella tidak pernah mengetahui mama kandungnya, tapi sejak kecil ia selalu mengidolakan sang mama. Bagaimana papa tidak pernah menikah lagi dalam waktu lama, Ella kira semua itu karena cinta. Tapi kini dia bahkan tidak tau apa yang harus dipercayainya.

Ella bangkit dari duduknya dan mulai beranjak menuju kasur, melepas heels putih kesayangannya dan melemparkannya begitu saja kesembarang arah. Kini ia mulai merasa kelelahan setelah menangis, Ella pun merebahkan badan dan mulai mencoba memejamkan mata.

Aku tidak peduli lagi... Terserahlah...

****

Reno menanyakan beberapa pegawai hotel yang berlalu lalang disepanjang koridor, namun tetap saja tidak ada yang mengetahui keberadaan adik kecilnya itu. Apa yang telah terjadi pria itu bahkan tidak tau, namun satu yang pasti saat melihat raut wajah Kyra. Hal itu bukan masalah sepele.

Pria itu mulai mencari ke luar gedung, bertanya kepada satpam tentang Ella. Lagi-lagi hanya gelengan kepala yang didapatnya.

"Kamu kemana mungil?" gumam Reno frustasi, awalnya dia tidak merasakan apapun saat mendengar Ella kabur. Gadis itu bisa kemana memangnya selain pulang kerumah?

Beberapa tahun mengenal Danu tentu saja Reno juga mendengar tentang Ella. Gadis itu sangat dijaga oleh Danu, bahkan mungkin pikirannya sepolos kertas gambar. Jadi Reno tidak pernah terlalu memikirkan adik Danu itu akan berbuat ulah.

Kini Reno mulai panik, apa selama ini perkiraannya salah? Gadis itu tidak senaif yang terlihat? Buktinya saat ini dia bisa menghilang tanpa jejak.

"Maaf Pak, coba Anda mencarinya lewat CCTV? Pihak keamanan bisa membantu." merasa prihatin melihat tamu-nya, seorang Bell Boy entah keberapa yang ditemui Reno pun mulai memberikan masukan. Tanpa menunggu lebih lama, Reno segera menuju operator room setelah menayakan letaknya pada bagian informasi.

Disinilah ia saat ini, didepan kamar 701. Pria itu mengumpat berkali-kali dalam perjalanan, berharap gadis itu tidak melakukan hal bodoh layaknya remaja labil pada umumnya. Memang beda umur mereka hanya empat tahun, tapi berada disekitar Danu membuatnya selalu merasa Ella adalah gadis kecil.

Cinderella's StepsisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang