Part 2

110 4 0
                                    

"Zee sini deh bentar bantuin gue" ucap hayes , aku langsung menghampirinya "bantu apa?", "bantuin gua tata makanan soalnya ntar gua sama magcon mau pada nginep disini", " nginep?" Tanyaku bingung.

" iya Zee jadi kita bikin program baru setiap malam Minggu nginep bareng dirumah secara bergilir gitu, nah sekarang ini bagian di rumah Zee " jelas Nash dan aku neng oh kan perkataannya

Ting Nong (bodo amat lah ya suaranya gimana)

" eh bukain gih tu Zee " ucap Nash, aku berdecak sebal dan menuju membukakan pintu, setelah aku membukanya aku pun agak kaget karna mereka semua memeluk ku secara bergantian.

"Gak Usah modus woy sama kakak gue" ucap hayes yang tiba tiba datang, setelah itu aku naik dan masuk ke kamar ku.

Ku hempaskan tubuh ku ke kasur ku yang empuk ini, aku membuka sosmed di handphone ku dan tidak ada yang menarik sama sekali, baru jam 20:45 tapi aku sudah ngantuk dan aku memilih untuk tidur sekarang.

Autor pov

"Zee kemana Nash? " ucap Taylor, "entahlah mungkin sudah tidur" jawab Nash .

"Fuck Carter kenapa lo suka curi makanan gue gitu" gumam aron sebal karna sedang enak-enaknya aron makan snacknya dan tiba-tiba di Rebut oleh Carter.

"Sudah anak-anak ku jangan bertengkar" ucap Cameron dengan lagak seperti seorang ayah. "Ahh dad lihat itu Carter selalu mencuri makanan ku" balas aron dengan manja.

"Ewhh itu menjijikkan aron" ucap matt yang bergidik ngeri melihat mereka berdua, mereka semua pun tertawa ria dengan candaan yang dilontarkan satu sama lain.

Sudah jam 2 pagi mereka pun tertidur, kecuali dengan matt yang sedang sibuk bermain ponselnya, matt pun mendengar suara di bagian dapur dengan penasarannya matt bergegas menuju dapur.

Ternyata ada seorang wanita berambut cokelat panjang terurai acak acakkan yang sedang membuka kulkas di dapur.

"Hmnn hai apa gue ganggu?" Tanya Zee yang sedang canggung sekarang.

"Enggak gue kirain apaan,ternyata Elo"jawab matt.

Matt pun terbelalak melihat pakaian Zee dengan kemeja tipis ke dengkul dan kancing terbuka diatasnya, matt dengan susah payah menelan ludah dan menenangkan dirinya, jangan sampai dia menerkam Zee.

"Shitt Zee ternyata lo itu sexsy banget"

"Ehm lo kenapa matt? Kok belom tidur?" Tanya Zee, "eh iya ini gue gak bisa tidur, gue gapapa kok, lo sendiri kenapa belum tidur?", "tadi gua Udah tidur tapi kebangu matt karna gua agak sedikit lapar nih".

Satu benda terjatuh dari kulkas dan Zee mengambil benda itu dan menunggingi matt, mata matt terbelalak melihat dalamannya Zee yang terekspos di depannya, deru nafasnya tak beraturan, matt mencoba menahan tetapi...

Setelah Zee berbalik ke arah matt, matt langsung menggapai pinggangnya dan itulah yang membual Zee kaget dengan per lakuannya Matt.

Matt memajukan wajahnya ke wajah Zee dengan nafas yang memburu.

"Matt lo kenapa sih?" Ucap Zee dengan rasa takut, "Elo Udah nge goda gue Zee", " maksudnhmmm" belum sempat Zee melanjutkan pembicaraannya, Matt sudah membungkam bibirnya Dengan bibirnya matt dengan lembut, Zee masih kaget dan belum membalas perlakuan matt, dengan akhirnya matt menggigit bibir mewah zee dan membuat Zee membuka mulutnya, matt merapatkan tubuh mereka dan menghilangkan jarak di antara mereka.

"Let's go to your room, honey" ucap matt dengan suara yang sangat seksi membisikkan di kuping Zee, Zee mengangguk dan mereka memasuki kamar Zee.

Setelah masuk matt langsung menghempaskan tubuh Zee di ranjang dan menindih tubuh Zee.

Mereka berciuman dengan dangat panas dan kasar, darah mereka sama-sama memanaskan dan sudah kehilangan kendali, tangan Zee menekan kepala Matt supaya memperdalam ciuman mereka dan juga tangannya menjambak rambut Matt.

Tangan matt tidak tinggal diam, tangan matt membuka kancing atas kemeja Zee karna memang Zee sedari tadi tidak memakai bra tangan matt dengan bebasnya meremas dan memilin payudara Zee, Zee mengerang tak tertahan ketika tangan Matt memasukan jarinya ke miliknya Zee.

Zee yang pertama merekasakan perih karna jari Matt yang memaksa masuk ke miliknya itu sekarang menjadi sangat nikmat.

"Upmmmn uhmm matt aoch ahh"

"Yes babe moaning my name"

"Matt ouchhh ahhh upmnn"

"I'm close ahhhhhhhh"

"Yes babe cum for me"

Zee pun sudah mencapi klimaksnya, matt menyeringai dan menjilat jarinya itu yang penuh dengan cairan bening milik Zee.

"Kau sangat manis baby"

"I want you"

Zee mengangguk ragu, kalo dia harus menyerahkan keperawanannya itu kepada matt sahabat dari saudaranya itu.

Matt menyeringai kecil dan membuka semua pakaian nya, mereka berdua memang sudah benar benar Naked sekarang.

"Siap babe?" Tanya matt dan Zee hanya mengangguk.

"Tenang sayang ini Mungkin akan sangat sakit awalnya tapi percayalah ini akan nikmat nantinya" ucap matt menenangkan Zee yang sedang gugup itu.

HAII mpus gantung pas ena enanya
Ya Tuhan ampuni aku ya Tuhan sudah menulis cerita seperti ini wkwkwkwk

Jangan lupa vote+coment ya guys

Pleasure seekerWhere stories live. Discover now