Part 10

83 8 0
                                    

Author's POV


Kevin mengernyitkan dahinya bingung saat mendengar suara suara aneh di lantai bawah tanah "Le, itu suara apa?" tanyanya

Leon mengangkat bahunya acuh sambil berkata cuek "Alynn"

Kevin memandang Leon shock lalu memandang Casey "Iya Kev, itu Alynn"

Wajah Kevin berubah menjadi panik "Alynn gak kenapa napa kan?!" Leon menatap Kevin dengan pandangan bosan "Yang kenapa napa itu justru si mainan itu"

"Mainan?" Kevin menatap Leon bingung "Iya, si cowok yang pingsan tadi sama cewek yang diculik Sean itu" jawab Casey

Kevin menatap Casey makin bingung "Mainan? Mereka kan orang, mana mungk-" "Intinya bagi Alynn mereka semua itu mainan! Ngerti?!" potong Leon

"Oh, okay" Kevin bergumam pasrah

Mereka lanjut belajar bersama dan menghiraukan suara aneh tadi

Casey mencolek bahu Leon "Le, yang ini gimana caranya?" tanya Casey

"Gini" Leon mengambil kertas Casey dan mulai menuliskan rumus yang lebih sederhana daripada rumus aslinya

Leon menyerahkan kertas tersebut ke Casey "Anjir, keren! Lo dapet rumus kayak gini darimana?" "Alynn" "Alynn lagi Alynn lagi" gerutu Casey

.

.

.

Kevin's POV

"Hei" Akhirnyaaaa... Setelah nunggu 3 jam Alynn muncul lagii, tapi entah kenapa Casey dan Leon langsung pucat saat melihat Alynn yang dibelakangku

"Hei Lynn" sapa gue dan saat gue menolehkan kepala gue, gue terkejut banget, gimana enggak?! Alynn bajunya berlumuran darah gitu!

"Lynn lo kenapa?! Lo luka?" tanya gue panik

Leon mengusap wajahnya "Kayaknya yang harus dikhawatirkan itu orang tadi deh, bukan Alynn"

Alynn menggembungkan pipinya kesal dan itu lucu bangeett! Jantung gue mulai maraton lagi

"Oh, jadi gak khawatir sama sekali gitu sama aku? Oke fine!" Alynn melipat tangannya sambil menggembungkankan pipinya

"Noh yang khawatir sama lo tuh" Casey menunjuk gue "Eh apa apaan hah?!"




Alynn's POV


"Eh apa apaan hah?!"  Gue menoleh kepada Kevin yang mukanya memerah banget

"Kev lu demam?" tanya gue pura pura khawatir padahal gue beneran mau ketawa

"Eh? E- Eng- Enggak! Enggak kok!" Kevin melambai lambaikan tangannya didepan wajahnya "Ooh, gitu ya jadi gak ada yang khawatir sama gue?" Gue memasang wajah pura pura sedih

"Eh? Eh bukan gitu! Bukan!" Kevin bertambah panik saat melihat wajah sedih gue

Oke, gue gatahan lagi "Pffft~~~" gue menutup mulut dengan tangan

"Eh? Lynn? Lo nangis?" tanya Leon panik

Entah sudah berapa kali ada orang yang panik, mungkin dia berpikir begitu karena bahuku bergetar menahan tawa

"Enggak kok, gue gapapa" kata gue

"Eh? Bukannya tadi kamu nang-" "Udah berapa kali kamu bilang 'eh' hari ini, hm?" Gue memotong ucapan Kevin

"Eh?" Kevin menatapku bingung "Oh" Baguslah dia udah ngerti "Eh? Emang gak boleh ngomong 'eh'?" Kevin lagi lagi menatapku bingung

"Terserah lu aja deh Kev" Casey melambaikan tangan ke kamera (maksudnya Kevin)

"Okey, kalau terserah gue, nanti liburan kalian harus mau ke Bali!" kata Kevin

"Mau mau!" Casey mengangkat tangannya seperti mau menjawab pertanyaan guru "Gue ikut kalo Alynn ikut" "Yaudah gue ikut kalo Leon ikut"

Wajah Kevin tiba tiba berubah menjadi murung "Kalian... Deket banget ya?" Tiba tiba Leon menyeringai "Ya iyalah kita kan udah sahabatan dari kecil sampai sekarang, ya pasti deket banget dong"

Casey mendelik kearah Leon lalu memeluk Kevin "Cup cup cup.. Jangan nangis ya sayang" katanya sambil menepuk kepala Kevin pelan

"Gue gak nangis bego! Lepasin!" Kevin mendorong Casey menjauh "Alynn sama Leon jadi ikutkan?" Kevin memasang wajah pura pura bahagia, sekilas dia memang terlihat bahagia tapi gue tau kalau senyuman itu dipaksakan "Gak usah maksain senyum deh" kata gue datar

"Gak dipaksa kok" Kevin pura pura ngambek sambil memalingkan mukanya, tapi aku bisa lihat kalau pipinya sedikit memerah

"Uukh! Kevin unyu banget sih!" teriak Casey sambil mencubit pipi Kevin

Kevin meringis sakit "Awh! Swakit bwegoh!" Kevin menepis tangan Casey yang ada di pipinya

"Alynn kejam banget sih! Huh dasar ga peka! Lo gatau apa kalo Kevin itu suka sa- hmph!!" Kevin menutup mulut Casey dengan tangannya

Gue menaikkan sebelah alis "Sama?"

"Hmmmph!! Hmmphh!!" Casey memukul tangan Kevin

"Sorry sorry!" kata Kevin sambil melepaskan tangannya dari mulut Casey

"Yaudah kita persiapan aja hari ini, lusa kita berangkat" "HAH?!"

Casey dan Leon membelakkan matanya dengan mulut yang terbuka lebar sedangkan gue hanya meminum teh yang disediakan di meja

Itu mulut kalo diisi sama besi yang baru dipanasin dengan suhu sekitar 280'C kira kira reaksinya kayak gimana ya?

Huss.. Alynn jangan kayak gitu sama temen sendiri..

"Oo-Oke" "Apa gak kecepetan?" "Makanya siap siap dari sekarang!"

Gue menganggukkan kepala gue "Boleh"








********



2 Hari Kemudian

Pagi pagi udah ada Kevin, Leon juga Casey didepan rumah gue

"Nona, saya sudah mempersilahkan teman teman anda untuk masuk dan sekarang mereka berada di ruang tamu" jelas Kean, butlerku yang lain saudara kembar Sean

"Oke, nanti nyusul" "Baik Nona, saya sudah menyiapkan baju Nona dan keperluan Nona di koper Nona" "Thanks"

Selesai mandi dan pakai baju, gue turun buat sarapan

Pas diruang makan, udah ada Casey, Leon, dan Kevin

Casey nyengir "Numpang sarapan Lynn, belum sarapan tadi dirumah"

Gue memasang wajah dingin "Si Bego!"

















Tbc



A/N : Baca cerita aku yang lain yaa.. Judulnya Psycogirl VS Her Butler   

Thanks yang udah mau vomment! \^-^/























FROIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang