Tak dilihat dengan mata
Tak dapat dibayangkan
Tak pernah merasa tak bisa dipikirkan
Memang benar
Bukannya kamu tak punya
Apa yang mereka sebut hati
Tapi bukan kamu
Bukan kamu yang merasakannya
Berdiri memarung ditempatku
Berjalan merasakan sakit sepatuku
Menilai rasa takutku
Ketika jalan bercabang
Sejuta langkah jauhnyaKawan aku sedih
Karena aku dingin sekarang
Karena tidak ada lagi dintara kita
Usaha penuh peluh dan derita
Untuk mempertahankan sebuah makna
Bahwa ada dan bisa
Kata teman dijaga
Sayang,
Sekarang sudah tidak ada
Kata terlambatlah yang ada
Sebagaimana yang pernah kukata
Hai kau disana!
Apa katamu?
Tidak ada kata terlambat?
Ya ada!
Dan aku tahu!
Karena aku yang mengatakannya
Karena pintuku tak lagi terbuka
Bagi dia dia dia dan dia
Bagi kamu kamu kamu dan kamu
Bagi kalian semua dan bagiku
Yang telah mengunci rapat pintuku
Karena aku tahu
Rahasia yang kau tidak tahu ku tahu
Bahwa sebuah janji tak tertulis
Telah diapatahkan juga
Demia ego
Demi rasa---------------
Yuna Permatasari
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesan kepada Kawan
PoesíaKumenanti, datangnya hari. Ketika tak lagi kurasakan benci Karena tahu tak lagi ku kenal Garis tipis pembatas cinta dan benci Kawan, sudah lama tak jumpa Bagaimana kabarmu disana Hanya tiga bangku jaraknya Serasa dipisahkan alam semesta Bagaimana te...