Tau rasa dipinggir sana
Merana merasa seolah tak kan berakhir juga
Tak bisa dijelaskan mengapa
Karena memang ku tak tahu apa
Kenapa kau tak mengerti
Bagaimana rasa ini
Dihujani kata-kata seolah langit terbelah
Terbelah menumpahkan api neraka
Aku tidak bisa menjelaskannya
Seribu kata berinti benci
Ingin ku tahu
Rasa ketika kelopak-kelopak bunga bermekaran
Mengisi hati menyejukan jiwa
Kepada kalian disini
Kawan peperangan terakhirku
Tapi tidak ada yang seperti itu
Mungkin nanti,
Kan kurindu hari
Dimana wajahmu yang mengjakimi
Wajahmu yang kesal tak berakar
Aku memang tak sepandai dirimu
Pikiranku tak sejalan denganmu
Bayangku tak seindah bayangmu
Tak ada jalan lurus dalamku
karena itu juga ingin kutahu
Apa dalam perlombaan melawan waktu ini
Kan kurasakan pengampunan
Kan kurasakan kasih dalam satu kata saja
Aku takut tidak
Tapi aku tetap berharap
Melihat wajah ku dan dirimu juga
Tersenyum cerah memandang mentari
Oleh Yuna Permatasari
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesan kepada Kawan
PoesiaKumenanti, datangnya hari. Ketika tak lagi kurasakan benci Karena tahu tak lagi ku kenal Garis tipis pembatas cinta dan benci Kawan, sudah lama tak jumpa Bagaimana kabarmu disana Hanya tiga bangku jaraknya Serasa dipisahkan alam semesta Bagaimana te...
