Hari demi hari pun berlalu,Dan Aku melihat banyak sekali perubahan dari diri Rasyit. Dia menjadi lebih dewasa untuk membagi waktu denganku dan dengan Teman-temannya. Senang pasti! Aku merasa berhasil untuk merubahnya.
Karena sebentar lagi kita akan memasuki detik detik ujian. Aku dan Rasyit pun memilih untuk break terlebih dahulu. Agar kami satu sama lain, Bisa sama-sama fokus dengan ujian kita. Bagaimanapun Aku gak mau memberikan dampak negatif masa-masa pacaranku selama ini kedalam studyku. Tidak lupa, Aku juga mengingatkan kepada Rasyit untuk tidak menerima tawaran bermain bersama
Teman-temannya sampai Ujian Nasional berakhir. Dan Dia juga meminta hal yang sama kepadaku, Agar Aku tidak main dengan Teman-temanku sampai UN berakhir. Dan kami pun sama-sama menyepakati perjanjian itu.Setelah kami mengikuti berbagai macam segala ujian. Kamipun kembali lagi. Dan kini saat-saat yang sangat kami tunggu, Yaitu untuk menerima hasil Ujian Nasional kami. Aku dan Rasyit pun langsung memisahkan diri dilapangan dan kami sama sama berkumpul dengan temen temen sekelas kami serta wali kelas kami yang akan memberikan amplop kelulusan.
Namaku pun dipanggil oleh wali kelasku. Aku pun langsung mengambil amplop itu yang telah diberikan wali kelasku kepadaku. Kini amplop itu sudah berada ditanganku. Jantungku pun mulai berdetak tak beraturan ketika Aku memegang amplop yang berisikan surat kelulusanku. Ya Tuhan,
Semoga Aku lulus dengan nilai yang memuaskan. Perlahan lahan Akupun membuka amplop putih itu dan membuka perlahan lahan setiap lipatan dari kertas yang didalamnya. Tiba saat Aku ingin membacanya. Shit! Suratnya langsung diambil Rasyit. Emang ya anak itu iseng banget! Aku pun langsung mengejar Rasyit kesana kemari untuk bisa mengambil surat kelulusanku dari tangannya.
Dan Rasyit pun langsung menyuruhku berhenti, Sebab Dia akan membacakan apa isi dari surat itu. Tapi Aku tetep kekeh untuk berkata TIDAK. Karena Aku yakin Rasyit hanya ingin mengajak ku bercanda, Namun ini bukan saatnya bagiku untuk bercanda, Karena saat ini Aku ingin serius untuk melihat hasil ujianku. Tak perlu berlama-lama, Akupun langsung menarik secarik kertas itu dari tangan Rasyit dan langsung membaca isi surat kelulusan itu dengan wajah yang bener bener serius.Ketika Aku membaca surat itu, Ternyata aku LULUS! Dan ketika Aku melihat nilaiku, Ternyata Aku mendapatkan nilai yang sangat memuaskan dengan rata rata 9,2. Thanks God! Ini hasil usahaku selama ini. Tapi tidak lupa ini juga jawaban doa dari orang orang yang sudah mendoakanku dengan setulus hati. Terimakasih untuk kalian semua. Seusai membaca isi surat itu,Aku pun langsung loncat
kegirangan sambil berteriak. Dan Rasyit pun langsung menghampiriku dan menanyakan bagaimana
hasilku? Aku pun langsung memperlihatkan surat itu kepadanya, Dan Dia langsung memasang wajah sedihnya. Aku pun langsung diam sejenak dan memperhatikannya."Kamu kenapa? Kok mukanya sedih gitu? Emangnya hasil kamu gimana? Bagus juga kan?" tanyaku dengan penuh perhatian
Rasyit pun perlahan-lahan memperlihatkan isi surat kelulusan miliknya kehadapanku. Dan ketika
surat itu terbuka, Aku pun langsung membacanya.
"TRALAAAA..... WOW! Nilainya Aku lebih besar dari pada kamu dong! Yuhhuuuu" serunya dengan wajah yang telah berubah secara seketika menjadi bahagia
"RASYITTTTT!!!!!! Ihhhhh awas aja ya lo nanti" Aku pun langsung memanyunkan bibirku
"Cieeee ketipu sama Aku? Hahahahaha. Satu - kosong!"
"BODO! Wleeeee" ujarku sambil melet kepadanya.
Itulah kebahagian yang menutupi masa-masa SMA Aku bersamanya. Dan masa-masa yang membuat Aku harus berpisah dengannya, Yaitu pada saat kami melakukan acara perpisahan dari sekolah.Hari terakhir kami perpisahan di Singapore bersama anak anak sekolah. Rasyit meminta putus kepadaku. Awalnya sempet gak terima. Tapi setelah Rasyit menjelaskan alesannya, Akhirnya mau gak mau Aku harus mau. Karena setelah lulus SMA ini, Dia akan melanjutkan untuk kuliah di London, Inggris. Karena kebetulan Rasyit mendapatkan beawsiswa disana. Karena jarak yang begitu jauh membuat Rasyit tidak yakin kalau kami bisa tahan untuk LDR selama 4 tahun lamanya. Maka dari itu Rasyit memintaku untuk mengakhiri hubungan ini. Lagipula, Aku juga mendapatkan beasiswa di Jepang.Dan kebetulan itu adalah impianku selama ini, Yaitu bisa melanjutkan sekolah diluar negeri. Dan ini saatnya. Mamah pun langsung mengurus beasiswaku dan akhirnya beberapa bulan nanti Aku akan pergi ke Jepang untuk melanjutkan sekolahku. Karena kami sama-sama sudah sepakat untuk mengakhiri hubungan kita. Rasyit pun langsung memberikanku sebuah cincin, Dan didalam cincin itu
terukirkan sebuah 2 inisial namaku dan Rasyit, Yaitu 'R&M'. Rasyit pun langsung memakaikan cincin itu kejari manisku, Dia juga langsung memperlihatkan cincin yang sama darinya dijari manisnya.
Akupun langsung memeluk Rasyit, Karena itu adalah pelukan terakhirku bersamanya. Aku sempat menitiskan airmata. Karena untuk menjalin hubungan selama 2 tahun lebih 7 bulan, Itu tidak mudah.
Belum lagi melalui setiap masalah yang ada diantara kami. Tapi yang paling terpenting bagiku saat ini, Kita putus dalam keadaan baik-baik. Karena terjalinnya hubungan kita itu semua secara baik-baik
dan harus diakhiri pula dengan keadaan baik-baik juga. Terimakasih Rasyit sudah menghiasi 2 tahun 7 bulanku. Aku bahagia pernah menjadi orang yang terpenting untuk kehidupanmu. Semoga,kenangan ini gak akan terlupakan sampai kapanpun. Karena jika kita bertemu suatu saat nanti, Ini
akan menjadi kenangan yang sangat indah untuk kita bahas disuatu saat nanti. Good Luck untuk sekolahnya disana! Semoga beberapa tahun mendatang kita bisa bertemu dalam keadaan yang bisa lebih baik daripada saat ini. See You Rasyit! Love You.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Atau TemanMu? [SELESAI]
RomanceAku mulai tak suka, ketika kau mulai acuhkan diriku. Apakah kau masih menganggap diriku sebagai kekasihmu. Seringkali kau melupakanku saat bersama teman temanmu. Pilih aku atau temanmu dan aku akan pergi tinggalkanmu. Aku tak suka bila kamu tak p...