[ "Semuanya akan baik-baik saja, Junchan. Fokus saja pada dirimu dan aku akan mengurus diriku, ok? Kita akan bertemu lagi suatu hari nanti, eh, solo singer?" ]
Kim Junsu menghela nafas panjang. Namja berambut orange itu mengusap wajah imutnya dan menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa.
Sudah setahun berlalu. Dan ia masih belum bertemu dengan sepupu cantiknya itu. Ia dan Jaejoong sudah terlalu lama berpisah. Junsu sama sekali tidak menyangka kalau ia akan seterkenal ini setelah bergabung dengan agensi milik Changmin. Pria berwajah kekanakan yang muncul secara misterius di hadapannya di hari mereka kabur dari kediaman Jung Yunho.
Jadwal menyanyinya semakin padat hari ke hari. Membuatnya tidak bisa meluangkan sedikit waktu untuk menemui sepupunya itu.
Oh—Junsu sangat merindukannya.
Tapi kemudian ia tersenyum lucu mengingat pertemuan tidak sengajanya dengan Yoochun beberapa waktu yang lalu ketika namja chubby itu melakukan pemotretan di Jepang.
[ "Kau tidak akan percaya, Jaejoong menjadi perbincangan banyak orang saat ini!" ]
"Junsu-ssi?"
Namja imut itu tersentak kaget. Ia berdiri dari duduknya dan mendapati salah satu staff membuka pintu ruangannya dan tersenyum sopan seraya menyerahkan sesuatu kepadanya. Sebuah majalah dengan wajah cantik yang familiar di cover depannya. Model cantik yang sedang naik daun bulan ini.
Kim Jaejoong.
"Seperti biasanya" Ujar wanita manis itu lembut.
Junsu mengangguk dan mengucapkan ucapan terima kasih. Lalu ia kembali duduk di kursinya dan mendesah pendek. Memperhatikan dengan penuh kagum pose menantang dari namja cantik itu. Rambut almond-nya yang lurus berubah menjadi ikal tak tersisir.
Ia berbaring di atas sofa yang terjatuh dengan wajah yang mendongak secara terbalik. Sementara wajah cantiknya memperlihatkan ekspresi arogan.
Oh—Jaejoong sudah sejauh ini ternyata.
Junsu tidak bisa mengatakan betapa bangganya ia. Akhirnya jadi model eh? Namja imut itu terkikik geli. Ia sungguh tidak sabar untuk bertemu dengan sepupu berisiknya itu lagi. Ia tidak tahan untuk memamerkan kepada namja cantik itu tentang berapa banyak pendapatannya selama ini. Ia bahkan tidak pernah kelaparan lagi sekarang.
Sementara ia menunggu waktu yang tepat, ia hanya bisa memuaskan dirinya dengan mengoleksi setiap majalah yang memuat foto Jaejoong.
"Pose yang sangat menggoda!"
Junsu menoleh, menatap manajernya yang memekik seraya merebut majalah yang ada di tangan Junsu. Pria imut itu mengerutkan dahinya.
"Menggoda? Menurutku ia terlihat aneh, apa lehernya tidak sakit dengan posisi seperti itu?" Gumam Junsu bingung.
Makoto-chan—manajer Junsu—terkikik geli mendengar komentar dari penyanyi polosnya.
"Kuharap Joongie tidak harus masuk rumah sakit karena lehernya yang patah" Sambung Junsu lagi.
"Kau ini! Ini sedang trend tahu!" Ujar Makoto-chan mencebilkan bibirnya.
Junsu tersenyum congkak. Namja imut itu berkacak pinggang dan menaikkan alisnya.
"Kau mencoba menguji kemampuan bahasa inggrisku eh? Aku tahu kalau trend itu maksudnya teman. Tapi kau salah, aku dan Jaejoong itu sepupu, kami bukan sekedar teman!"
Oh—Makoto-chan memutar bola matanya.
-------
KAMU SEDANG MEMBACA
APOLOGY
FanfictionSemuanya berawal dari keegoisan Yunho dan kebodohan Jaejoong. Sekarang semuanya kacau. Dan keduanya tersakiti. . . . Ambisi Yunho hanya satu, mematahkan kedua sayap Jaejoong agar namja cantik itu hanya menjadi miliknya. Persetan dengan mimpi konyol...