Idea

40 14 1
                                    

*Taylor's pov

"Im hommmeeee" teriakku setelah membuka pintu rumah dan menutupnya pula.
Kulihat Maidy sambil berlarian ke arahku seperti biasanya.

Aku menyerahkan tasku padanya. Ya seperti biasanya, dia akan meletakkannya pada kamarku. Manja? Tidak. Itu bukan sifatku. Namun Maidy yang selalu memakasa untuk melakukannya. Tak tahu apa alasannya.

Tanpa mengganti pakaian ku, aku segera menuju meja makan. Like usual, semua makanan telah tersaji dan tertata rapi diatas meja.

"Taylor, kau sudah pulang? do you want to eat?" Tanya Ny.Marline berjalan menuju kursiku sambil membawa jus segar di tangannya.

"Yeah, class is boring. Do u know? Mm then yes, i will eat"
Aku membalik piring yang ada diatas taplak di depanku.

"What do you want to eat, dear?"
Itu bukan suara Ny.Marline. Apalagi Maidy.

"Eliza?" Ujarku setelah aku membalikkan badan dan melihat Eliza tengah berdiri di belakangku

"Yeess, its me. Why?" jawabnya sambil berjalan menuju tempat dudukku, oh tidak ia jalan menuju kursi di depanku.

"Kau tidak bekerja? Bahkan ini masih jam 11? Kau pulang terlalu pagi, Eliza" ujarku setelah ia mendudukkan badannya pada kursi nya.

"Hmm.. sepertinya adikku ini tidak suka jika aku berada disini, Ny.Marline?"

Ny.Marline yang mendengarnya langsung tertawa kecil dan menggelengkan kepalanya sejenak.

"Tidak, Eliza. Aku senang jika kau berada dirumah lebih lama dan menghabiskan waktu bersamaku lebih banyak, namun tidak biasanya kau seperti ini. Kau tak apa?"

Mendengarku berbicara seperti itu, Eliza tertawa kecil sambil membalikkan piring diatas taplak kecil di depannya.
Ny. Marline berjalan ke arah dapur, entah apa yang akan diambilnya lagi.

Aku masih menunggu Eliza menjawabku, dan ya, dia sesungguhnya adalah kakak yang tidak perasa. Dia menghiraukan pertanyaan ku dan malah mengambil makanan yang telah tersedia di depannya.

"mm.. taylor, apa kau akan tetap melihatku seperti itu?"
Aku memutar bola mataku kesal, dan mengalihkan mataku ke arah makanan di depanku.

Aku mengambil potato cheese dan lettuce salad dan meletakkan nya pada piringku. Aku memotong kentang yang masih panas dan mengeluarkan uap nya itu. memasukkan nya sedikit pada mulutku. Mengunyahnya pelan.

"What do you think about this, my lil sis??" Ujar Eliza yang masih sibuk memotong steak nya itu

"Like usual" kataku simpul sambil memotong kentangku lagi.

"Hey hey tidak, itu tidak seperti biasanya, adikku tersayang. Cobalah lagi dan nikmati"

Aku memasukannya pelan dan mengunyahnya untuk yang kedua kalinya.

"Apa? Rasanya sama seperti yang biasa ku makan, Liz. Apa yang berbeda?" Aku menjawab setelah ia menaikturunkan matanya layaknya berbicara 'bagaimana rasanya?'

Eliza memutar bola matanya dan memakan steaknya itu.
"Oh apakah kau memasukkan sianida ke dalam kentang ini, Liz?"ujarku
"Wahh, tepat sekali, Tay" katanya yang berhasil membuatku tersedak

"Uhukk uhukk.. kauuu" Dengan susah payah,, aku beranjak dari kursi ini, pergi mengambil air di dispenser dekat meja makan.

Di kursi itu, Eliza masih tertawa saat aku telah selesai minum.
"Kau lucu sekali, Tay. Aku semakin menyayangimu" ujarnya masih dengan tawanya.

"Ya tertawalah terus, Eliza. Bagus sekali kau membuat adikmu seperti ini."
Aku pergi meninggalkan Eliza yang masih duduk dengan tawanya itu.
Ia memanggilku berulang kali tapi tak menghiraukannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 11, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang