Flashback 2 (bestie)

76 32 15
                                    

*taylor'pov

"Sstt.. tenanglah Taylor. Jangan menangis lagi" ujar gadis blonde yang sedang menenangkanku dan mengelus rambutku halus yang berada di pelukannya saat ini.

"Benar, Tay. Kau tenanglah dan minum air ini dulu." Gadis yang baru saja datang membawa nampan berisi segelas air itu menyodorkan gelasnya padaku

Ya, sekarang aku berada di rumah Karen. Bersama Valerie dan Niall, sahabatku

Sesaat setelah Valerie menyodorkan gelas padaku, aku bangun dari pelukan hangat Karen, dan mengambil gelas berisi air itu dan meminumnya sedikit. Sedikit lega. Pikirku.
Aku menghapus air mata yang tersisa di pipi kananku. Menghirup nafas panjang dan menahannya sebentar kemudian membuangnya.

"Sedikit lega, dear?" Niall yang sedari tadi duduk di samping kiriku kini mulai berbicara.

Aku mengangguk sambil membenarkan posisi dudukku. Ku ambil bantal berseprei ungu biru itu, lalu kupangku. Aku memundurkan badanku ke belakang untuk menyamankan dudukku.

"Jika kau mau bercerita, silahkan,Tay. Namun jika tidak, tak apalah. Kita bisa mengerti. Ya kan, Ni, Ren?" Ujar gadis bermata biru muda itu menghadapku sambil tersenyum

Kedua sahabatku yang lain mengangguk semangat, menghadap ku sambil tersenyum juga.
'Mereka adalah sahabat terbaik, teman terbaik, saudara terbaik, dan kami adalah keluarga yang sempurna' pikirku

Aku menghela nafas panjang, lagi. Menghembuskannya perlahan. Sedikit bingung menceritakan permasalahan yang telah terjadi di keluargaku terutama mom dan dad. Dan tentang rahasia mom dan Eliza itu. Mengapa mereka akan menyembunyikkan hal besar itu? Mengapa? Apa mereka tidak mempercayai ku sebagai seorang anak yang akan menjaga rahasia keluarganya?

Aku menggigit bibir bawahku keras saat air mataku tak tahan untuk jatuh dari kelopak ku.

"Tay, tak apa jika kau tak mau bercerita. Kita tak kan memaksa. Lagi pula, kita ini sahabat untuk menghibur saat sahabat yang lain sedang bersedih, bukan sahabat yang ingin tau setiap masalah sahabat nya yang lain. Is it right, guys?"
Aku tersenyum simpul mendengar Karen berbicara. Ia sangat sangat mengetahui ku. bahkan isi hatiku yang paling dalam.

"Ya benar, dan lupakan masalahmu,Taylor Hill Richard. Dan mungkin sekarang kita akan keluar untuk makan?"

Serentak kedua gadis di kamar ini tertawa keras karena perkataan lelaki blonde ini. Sedangkan aku, hanya tersenyum manis di hadapan mereka.

"Dasar kau tukang makan, Niall James Horan" ujar Valerie sambil mendorong kepala Niall pelan.

"Hei, Kau juga..ups" Niall mungkin lupa bahwa bukan Valerie yang mempunyai hobi makan seperti dirinya, namun Karen lah yang mempunyai hobi aneh seperti Niall itu.

"Aha, aku bukan seperti dirimu ataupun seperti Karen. Hobiku tidaklah se aneh kalian berdua. Benarkan, Tay?" Valerie tersenyum sambil menjawil daguku pelan.

"Oh no, Valerie Sean Jordan. Aku sudah bilang kepadamu, hobi makan bukanlah hobi yang aneh. hobi itu banyak dimiliki orang, kau tau? Kau saja yang ketinggalan jaman. Benarkan kan Niall?"
Tosss... Ya, Niall dan Karen mempertemukan tangan mereka dalam sebuah tos kecil di hadapanku.

"Kau jenius, Karen Chloe Billy" lelaki disampingku ini sangat antusias jika ada yang mendukung hobi lucunya itu.

Aku tertawa sesaat setelah Valerie menjitak pelan kepala Karen. Tawaku diikuti tawa Valerie dan Niall. Sedangkan Karen seperti masih meringis kesakitan.

SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang