Kim Jongin (Kai) Tittle : The Girl on the Bus

717 50 14
                                    

A/N : annyeooonggg!!! Mianhae lama updatenya, author kehabisan ide buat bikin covernya π_π

Anyway, happy reading ^^

***

"Yak, Oh Sehun!"

Lelaki jangkung yang kusebut namanya itu menoleh. Mungkin dia sedikit tidak mengerti mengapa aku justru menghampirinya, dan bukan malah ke parkiran sekolah dimana aku sering memarkirkan motor merah kebanggaanku.

"Hey, kau belum pulang?" tanyanya ketika aku sudah berada tepat di sampingnya. Dan aku hanya meresponnya dengan cengiran tampanku yang sekejap membuatnya semakin tidak mengerti.

"Anu," aku mengacak rambut bagian belakangku. "Hari ini kau pulang naik bis, kan?"

Kulihat dia mengangguk cepat menanggapiku. "Iya, seperti biasanya. Wae?"

"Aku ikut, ya?"

"Heh?"

Aku melangkahkan kakiku santai ke arah gerbang sekolah setelah aku menepuk bahunya. Kupikir Sehun mengikutiku, tapi ternyata dia masih diam ditempatnya dengan ekspresi jeleknya. Oh percayalah, Sehun jika sedang bingung itu benar-benar jelek. Masih lebih tampan aku.

"Ah, wae?!" lama-kelamaan dia menyebalkan juga. Dia tak kunjung menggerakkan kakinya ke arahku dan masih memasang ekspresi jelek itu. "Kau ini kenapa, sih?!"

Kulihat dia mendesis. Yah, walaupun desisannya tak bisa kudengar, tapi aku yakin dia tadi mendesis ke arahku. Lalu perlahan melangkahkan kakinya menghampiriku dan setelah itu kami berjalan berdampingan.

"Tumben naik bis," katanya sambil melangkahkan kakinya ke arah halte bis tempat biasa ia menunggu kedatangan kendaraan itu untuk pulang ke rumahnya. Membuatku otomatis mengikuti jejaknya untuk ikut kesana. "Dimana si Jackson?"

Jackson yang ia maksudkan adalah motor merah kebanggaanku. Yah, aku menamainya Jackson. Tak ada alasan sih aku memberinya nama Jackson. Bukan karena aku penggemar berat Michael Jackson lalu kunamai dia Jackson, bukan. Hanya saja, agar huruf depannya J, seperti namaku. Jongin-Jackson. Atau seperti nama anjingku, Jjanggu-Jackson. Haha, semata-mata karena aku menyukai huruf J.

Lagipula jika dilihat-lihat Jackson juga keren, sepertiku.

"Di bengkel. Ada yang salah dengan mesinnya pagi tadi."

Ah, aku sedih jika harus membahas Jackson. Hey, walaupun dia hanya motor, tapi dia itu pelengkap ketampananku!

Tak lama kemudian bis yang kami tunggu-tunggu datang. Sehun menjawil lenganku dengan isyarat bahwa kita harus naik sebelum pak sopirnya tidak sabaran lalu menginjak pedal gasnya secara tiba-tiba. Yah, aku menurut saja dengan 'anak bis' itu. Dan mengikutinya untuk duduk di salah satu bangku kosong dekat jendela yang sedikit terbuka. Tapi sial, bocah cadel ini mendahuluiku untuk duduk tepat di samping jendela. Baiklah, aku harus mengalah.

"Hey, Jongin-ah. Nanti aku ke rumahmu ya."

Aku memandangnya. Apa katanya tadi? Tumben dia mau ke rumahku? Biasanya dia yang mendesakku agar mau berkunjung ke rumahnya.

"Aku membeli PSP baru!" katanya dengan wajah yang terlihat seperti berbinar-binar.

Aku mendengus kasar menanggapinya. "Dan kau berkunjung ke rumahku untuk menumpang bermain game? Hey, rumahku bukan warnet, tahu!"

"Ah, tentu tidak!"

Aku memutar bola mataku, malas menanggapinya. Lalu meraih botol air mineral yang tadi sempat kubeli di kantin saat istirahat. Meneguk isinya pelan dan menikmati kesegaran air di siang bolong. Tak peduli dengan Sehun yang mencondongkan tubuhnya ke arahku dan bertingkah seperti ingin mengatakan sesuatu.

[DS] THAT GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang