Enemy part 1

186 9 0
                                    

" Alena kenapa kau meninggalkanku??" tanya Yuna

" ..................."

" Alena Jawab aku!!!!" ucap Yuna sambil meneteskan air mata

" aku......"

KRING.... KRING...... KRING.....

Yuna terbangun dari mimpinya lagi. Tiba tiba....

" lu tidur sambil nangis" ucap seseorang yang dari pagi sudah ada di kamar Yuna

" ehmm MARIA" kaget Yuna dan Yuna bertanya pada Maria 

"kenapa lu ada di sini?"

" kaget, gua ada disini. Sebenernya gua cuma numpang sarapan lagi" jawab Maria

" tapi tapi mama lu udah pulang" ucap Yuna masih kaget dan sekarang dadanya jadi berdebar sesaat

" Yuna kalau bangun tidur itu cantikan dikit dong" rayu Maria sambil berjalan mendekati Yuna yang masih berada di tempat tidur

" jangan ngerayu gua, Maria" ucap Yuna sambil bangun dari tempat tidurnya

Yuna yang kesal dirinya dirayu seperti itu sedangkan Maria hanya tersenyum saat melihat Yuna marah sebab bagi Maria pada saat seperti itu lah Yuna terlihat manis. Maria menunggu Yuna selesai mandi dan setelah itu turun bersama ke bawah untuk menemui ibunya yang sedang menunggu dari pagi.

" kalian lama sekali" ucap mama Maria

" maaf bibi" sahut Yuna

" Maria, Yuna ayo kita pergi, sudah terlambat" ucap mama Maria

" mama mana bibi?" tanya Yuna

" ada di depan lagi nyapu" jawab mama Maria

Akhirnya Yuna dan Maria berangkat sekolah diantar mama Maria

( DI DALAM MOBIL)

" mama kenapa ikut juga?" tanya Yuna heran pada mamanya yang
ikut pergi juga

" hehe cuma bisnis kok. Iya kan Christi" jawab mama Yuna

" sudah sampai" ucap mama Maria

Karna jarak rumah Yuna ke sekolah dekat apalagi mama Maria mengantarnya dengan mobil jadi hanya tidak sampai 5 saja sudah sampai. Kemudian Maria dan Yuna turun dari mobil dan mereka melihat Mariko yang sedang berjalan membelakangi mereka itu sudah sembuh dari patah tulangnya walaupun telapak tangannya belum pulih.

Teng..... Teng..... Teng....

( DI KELAS MARIKO)

" Ma....ri....ko" panggil Carissa

" apa" ucap Mariko tidak peduli

" Mariko jutek banget sih" ucap Carissa manja

" apa Carissa? Aku gak jutek" ucap Mariko

" Mariko, aku penasaran siapa yang jadi OSIS?" ucap Carissa sambil memeluk Mariko dari belakang ( Mariko duduk di depan Carissa)

" gak tau" ucap Mariko jutek
Carissa yang sudah pasrah sama Mariko yang dari tadi jutek banget sama dia. Tanpa permisi lagi Carissa mencium pipi Mariko.

" CARISSA...." teriak Mariko karna kaget

"Sshhttt" ( Ume teman sekelas Mariko menyuruh Carissa dan Mariko diam)

" ada apa Ume??" tanya Carissa

Tes tes tes

" ehm selamat pagi semuanya!! Kalian pasti sudah menunggu nunggu pengumuman siapa yang jadi OSIS!! Oke.... Aku akan menyebutkan siapa yang akam menjadi anggotanya dahulu??" ucap seketaris Alena di speaker setiap kelas

" Mariko" panggil Carissa khawatir setelah melihat wajah Mariko yang pucat

" lu kenapa Mariko?" ucap Ume
(suara dari speaker)

" ah..... Supaya kalian percaya siapa yang akan menjadi anggota sampai ketua OSIS. Aku mempersilakan kepala sekolah kita yang baru" ucap seketaris Alena

" terima kasih. Selamat pagi semuanya. Saya akan menyebutkan anggotanya terlebih dahulu, ada 4 orang yang terpilih, yaitu: Ayame (1 - B), Erika (1 - B), Yuna (1 - B), Mariko (2 - C) dan sekarang anggota inti dari ini semua yaitu: Maria (1 - B) sebagai bendahara, Carissa (2 - C) sebagai seketaris, Elena (1 - C) sebagai wakil ketua, dan Moya (3 - A). Sekian terima kasih" ( pengumuman dari Alena)

" sepertinya semua yang menjadi OSIS orang terkenal atau bisa di sebut bintang sekolah ini tapi kalau kalian iri dengan ini semua, cobalah berpikir karna di dunia ini tidak ada yang mustahil. Saya seketaris kepala sekolah berterima kasih atas perhatiannya" ucap seketaris Alena

Suasana sekolah menjadi kacau karena pengumuman tadi dan guru guru pun mulai turun tangan dan menenangkan kekacauan yang ditimbulkan penguman barusan. Anggota OSIS yang terpilih akan menemui kepala sekolah (Alena) untuk mendapatkan tugas baru. Waktu istirahat tiba....

Teng.... Teng.....

(DI KELAS MOYA)

" HEI. bocah culun!!! Kenapa lu bisa jadi ketos secara muka kaya lu tuh gk pantes jadi ketos. Iya kan temen temen!!?" ucap Kora, anak yang suka ngebuli

" iya Kora cocokan lu kali dari pada dia" ucap temannya Kora sambil menunjuk Moya

" Eh kalian semua setuju gak Moya jadi ketos!!!" ucap Kora pada semua anak kelasnya

" GAK..." teriak satu kelas
Tiba tiba....

" MOYA" teriak Elena yang berdiri dekat pintu kelas

" HEI....!!!! lu siapa?" ucap Kora dengan judes

" oh... Saya Elena Chortes dari kelas 1 - C" ucap Elena dengan polos

" hei anak kelas 1, berani juga dateng ke sini" ucap teman Kora sedikit menghina

" maaf... Kakak, saya kesini cuma mau bertemu Moya saja" ucap Elena

" oke.... Gua hitung sampai 10, lu harus sudah keluar dari kelas ini" ucap Kora

Elena menerima itu semua dan dia mulai berjalan menuju tempat duduk Moya dengan santainya, sedangkan hitungan Kora sudah ke 4.

" Alena menunggu" bisik Elena

" sepuluh, Elena ini bukan hari yang beruntung untukmu ya" ucap Kora

" SUDAH CUKUP KORA" teriak Moya

" oh lu marah sama gua" ucap Kora sambil menatap wajah Moya

" sudah, ayo pergi Elena" ucap Moya sambil menarik tangan Elena

" hei, bocah bego hargain dong bos gua di sini" ucap teman Kora sambil memegang pundak Moya

Akibat ucapan teman Kora. Moya mau tidak mau membuka penyamarannya, dia memukuli teman Kora di depan kelas dengan segera Kora menolong temannya tapi itu semua sia sia, Kora di pukuli oleh Moya, Moya dengan rasa kesalnya, dia melampiaskannya dengan mematahkan kedua kaki Kora dan menginjaknya sekuat tenaga sampai kaki Kora remuk. Seisi kelas kaget dengan apa yang dilakukan Moya pada Kora dan temannya. Elena yang melihat ini hanya tersenyum saja.

" sebaiknya kau membersihkan tanganmu" ucap Elena

" YA" sahut Moya

Elena dan Moya segera menemui Alena dan tidak lupa Moya membersihkan tangannya yang berlumuran darah itu. Dan apakah rencana Alena kali ini???

The Liar promiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang