Sabtu ( 9 : 45 )
( setelah acara pemakaman)Hiks..... Hiks......
"sudahlah Carissa jangan nangis terus. Biarkan ibumu istirahat yang tenang di sana" ucap Miho pelan
" hey... hey Miho" ucap Christi sambil menepuk pundak Miho
"apa?" sahut Miho
" bukannya itu Hana??"
" mana gk ada ah? Lu salah liat?"
" gk, gua gk salah liat, tadi ada di........" ucap Christi sambil menunjuk kearah dia melihat Hana
" mana gk ada kan!!!, lu salah liat" sahut Miho
Akhirnya mereka pulang dari pemakaman itu menggunakan mobil. Pada hari itu waktu seperti lama berlalu.
( di dalam mobil )
"Ayame kau tidak terlalu sedih saat di pemakaman?" tanya Christi
"iya betul Ayame, kau hanya senyum senyum sendiri" Tambah Miho
" Ayame kau pura pura tidur kan?" tanya Carissa
"hahahahahahaha...... Kalian tak perlu khawatir karna Hana tidak akan bertahan lebih lama lagi dan salah satu dari kedua saudara itu mempunyai perasaan yang bertepuk sebelah tangan" ucap Ayame dengan perasaan senang
"Ayame kenapa kau bisa tahu sampai sejauh itu" sahut Carissa
"Carissa. Aku hanya akan berpesan padamu sebelum kau pergi ke luar negeri. Beberapa tahun lagi Erika akan mengincarmu dan......" ucap Ayame berhenti setelah dia mengingat suatu hal yang tidak akan dia katakan sampai kapan pun
"apa lagi Ayame?" tanya Carissa
"sudah sampai dibandara" ucap Miho
Sesampainya dibandara Carissa langsung membeli tiket untuk tujuan ke Jepang karna dia akan pulang ke rumah bibinya yang berada di sana. Sesudah mengurus nya Carissa mengambil barang bawaannya yang berada di mobil dan dia tidak lupa memberikan ucapan selamat tinggal spesial pada Ayame dan pada yang lain juga. Sesudah itu mereka bertiga pulang meninggalkan Carissa.
Sesampainya di rumah sakit, Miho bergegas melihat keadaan Yuna yang sedang dirawat.( ruang 201, lantai 4 )
CLACK"Maria bagaimana keadaannya Yuna??" tanya Miho pada Maria
"dia belum sadar tapi kata dokter semuanya stabil" jawab Maria
"tapi semuanya bagus Miho. Tekanan darah dan detak jantungnya bagus tapi kenapa Yuna belum sadar ya??" ucap Christi sambil menjelaskan
"kau belum mengetahui yang sebenarnya terjadi Miho" ucap Ayame tiba tiba
"apa maksudmu, Ayame??" tanya Christi
CLACK....."maaf, waktu kunjungannya sudah habis" ucap petugas rumah sakit
"iya pa, makasih" sahut Miho
Christi, Ayame, Carissa, dan Maria berpamitan pada Miho dan Yuna. Perasaan Maria sangat dalam pada Yuna, saat Maria berpamitan pada Yuna, dia membisikan sesuatu di telinga Yuna dan sesudah itu Maria mencium kening Yuna. Setelah mereka berpamitan mereka turun menggunakan tangga karena Carissa bisa mabuk kalau naik lift. Tiba tiba pada tangga di lantai 2 ada seseorang yang menarik tangan Christi.
" HEY....... Aa..... Kau kan......." teriak Maria kaget karena ada yg menarik tangannya
"ada yang mau aku bicarakan tentang Hana" ucap seseorang yang menarik tangan Christi
Christi yang tahu maksudnya seperti apa, akhirnya Christi mengajak semuanya ke rumahnya. Sesampainya di rumah Christi.
"cepat jelaskan yang kau tahu tentang Hana" ucap Christi
"pertama saya akan memperkenalkan nama saya. Nama saya Karin dan saya juga dulu pernah bekerja untuk Hana. Kalian sudah tahu kalau Hana memiliki 3 anak. Alena, Elena, dan Erika tapi kalian harus tahu Elena terlahir hanya memiliki 1 tangan, 1 kaki dan 1 paru paru dan alat pencernaannya pun tidak sempurna" ucap Karin menjelaskan
"Tidak mungkin. Elena terlihat normal normal saja" ucap Carissa menyangkal cerita Karin
"itu semua palsu, aku membuatkan tangan dan kakinya dari bayi yang Hana culik dari warga dan semuanya pas dan paru parunya juga dari bayi yang Hana culik juga" ucap Karin"berapa bayi yang Hana culik? Karin" tanya Christi
"sekitar 50 lebih dan waktu itu Hana menggunakan segala cara untuk membuat Elena hidup normal" jawab Karin
"Kau menyembuhkan monster, kau harus tahu itu bodoh" teriak Christi marah
"hmph..... Hahahahahahaha kau terlalu serius, belum tahu saja Hana itu iblis terjahat dari pada yang jahat" ucap Ayame memecah obrolan serius tadi
"hey Ayame, kau tahu sesuatu jangan dirahasiain terus dong" ucap Carissa marah juga
"Karin lebih baik kau pulang saja" ucap Ayame sambil tersenyum
"baiklah" sahut Karin
"hey kau tidak menjelaskan semuanya" teriak Christi
Christi yang mencegah kepergian Karin dihalangi oleh Ayame. Maria yang melihat ini langsung membantu ibunya. Ayame mengeluarkan pisau yang dia sembunyikan di pahannya sedangkan Karin berhasil meloloskan diri dari Christi dan tiba tiba
"hahahahahaha a...ku.... Da...tang.... Hahahaha"
Seseorang yang telah membunuh Stella, tiba tiba saja datang, mungkin itu semua akibat Ayame. Carissa yang sepertinya mengenali perempuan berambut abu abu yang baru saja datang itu. Perempuan itu mengeluarkan pedang katana-nya dan melemparkannya pada Maria. Christi yang melihat itu menarik baju Maria sekencang kencangnya tapi itu juga tidak berhasil dan mata kanan Maria terkena katana milik perempuan itu yang mengakibatkan mata kanannya buta seketika. Katana yang bagaikan bumerang itu kembali pada pemiliknya dan Ayame bersama perempuan itu pergi begitu saja.
"Maria kau tidak apa apa" ucap Christi
"tidak, hanya saja......" sahut Maria
"sudah jangan banyak bicara, Carissa kenapa kau diam saja?" tanya Christi
"itu.... Itu Ume Saki" jawab Carissa masih kaget dengan kejadian tadi
"kak Ume, gak mungkin" sahut Maria kaget
"Saki, kau tidak keberatan mau berhadapan dengan temanmu itu" tanya Ayame
"gak, lagi pula nanti juga ketahuan" jawab Ume
"tapi yang bisa kita lakukan hanya menunggu saja" ucap Ayame
"berapa lama?" tanya Ume
"kira kira 2 tahun, Hana akan kembali beraksi dan kita dapat mengankap 2 sasaran sekaligus. Yang pertama Hana dan yang kedua Mamori. Hahahahahahahag.........." jawab Ayame
"siap bos" sahut Ume
Akhirnya Yuna terbaring dirumah sakit, mata kanan Maria buta akibat katana milik Ume, Hana jadi stres kehilangan Stella dan Alena mulai memiliki perasaan dendam pada keluarga Yuna dan Maria.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Liar promise
Mystery / Thrillerkisah hidup Yuna seorang siswi di SMA YURIHIME sangatlah buruk tetapi ada seseorang yang selalu membuat dia bertahan. Perempuan berambut pirang yang membuat janji padanya. Apakah perempuan itu menepati janjinya?