part 5

1.9K 109 23
                                    

Perhatian: 18++
Ada adegan + kata-kata vulgar

Selamat membaca...

Wanita berambut orange itu mengendap-endap melewati pintu belakang, berpintu kembar milik supermarket tempat ia bekerja. Matanya menatap awas kepenjuru arah, memastikan objek yang sangat tidak ingin ia temui menampakkan rupa, menggangu malam yang sedang damai-damainya kini. Pria yang sangat tidak ingin ditemuinya itu telah menunggu shift ia berakhir, seperti biasa menunggu dipinggiran body mobil sportnya. Menanti dipintu depan supermarket, akhirnya mau tidak mau sang orange memilih keluar dari pintu belakang, berlawanan arah.

Setelah memastikan orang itu tidak menampakkan hidungnya, ia keluar dari persembunyiannya, menampakan rupa dibalik sudut kanan tong sampah besar. Ia tidak peduli jika kini bau sampah bercampur, melekat dibaju. Pokoknya ia tidak peduli asalkan nyawanya kini selamat dari gangguan makhluk astral. Datang tak dijemput, pulang tak diantar, datang tiba-tiba, pulang juga tiba-tiba.

Ia melewati gang sempit itu hati-hati, melewati genangan air yang merembes dari celah-celah dinding dikedua bangunan yang menghimpit. Saat sampai dibibir gang, sekali lagi mata sang orange menelusuri setiap penjuru mata angin, memastikan orang itu kali ini benar-benar menghilang, lenyap ditelan bumi. Sejak insiden 'kondom' itu, sang orange semakin memantapkan hati, tidak mau sedikitpun melihat wajah menyebalkan milik marga Uchiha, sudah cukup ia dibuat malu karena kejadian itu, jangan sampai insiden lain terulang.

Senyumnya tersungging indah saat ia yakin, makhluk jadi-jadian itu tidak ada. Buru-buru ia melangkah dari bibir gang, melewati jalan yang sedikit lebar. Sang wanita jarang sekali melewati jalan ini, jika malam tiba seperti sekarang jalanan jika siang ramai dilalui orang berjalan kaki, namun jika malam tiba jalanan itu akan berubah mencekam, sepi seperti tidak ada penghuninya, padahal jelas-jelas banyak bangunan disekitar.

Jalan yang dilaluinya kini memang terkenal rawan. Banyak preman, pencopet bahkan pernah terjadi pemerkosaan di daerah itu jika siang berganti malam. Tapi sekali lagi ia harus berani, satu-satunya jalan agar ia selamat dari terkaman harimau ya harus berani melewati sekumpulan buaya.

Jalan itu sepi, hening, tidak ada satupun yang menampakan batang hidungnya. Kyubi, wanita berambut orange itu kini berjalan takut-takut, baru saja berjalan melewati gang, telinganya selalu mendengar seperti ada yang mengikuti. Setiap ia melangkah seperti mendengar bunyi segerombolan sepatu lain yang mengiringi, ia berhenti, menolehkan wajahnya kebelakang namun yang didapatkan hanya kesunyian, tidak ada seorangpun dibelakang, hanya ia, cuma dirinya. Kejadiannya itu terus berlanjut berkali, membuatnya memikirkan hal-hal yang negatif

Jika ini...

Jika itu...

Jika anu...

Langkahnya semakin cepat, setengah berlari. Tapi gema suara sepatu-sepatu dibelakang juga makin cepat, kencang mengiringi setiap hentakan sepatu hak tinggi miliknya. Detak jantung Kyubi makin kencang, berdentang 3x lebih cepat. Ia sudah tidak tahu berapa lama ia berlari, yang ia tahu nafasnya mulai sesak, kakinya mulai lelah dan sakit.

Langkah sepatu-sepatu itu makin mendekat, mendekat, semakin dekat, membuat lari Kyubi yang sudah kencang makin maksimal. Namun tetap saja langkah-langkah itu makin memotong jarak.

"Mau kemana nona cantik". Kini sesosok pria tinggi besar berambut gelap menghadang, bertopeng 1/2 wajah, menutupi mulut, berjaket kulit menghentikan langkah kyubi, berhenti tepat didepan sang orange.

Kyubi yang sudah panik makin panik, menatap takut-takut kearah pria menjulang tinggi didepannya kini. Ia berbelok mencari celah untuk melarikan diri, namun sebuah badan juga sudah menghadang, sedikit lebih pendek dari pria yang pertama tapi otot-otot yang mencuat dari balik lengan baju.

Loving You (SasuFemNaru)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang