part 1 revisi

4.7K 173 8
                                    

Info:
Maaf ya reader cerita yg sebelumx banyak kalimat yang salah/ kurang terutama pas bagian Tenten dan Neji. Salahx author g baca ulang lngsung main terbitin aja, Pas author bca lgi bnyk bnget yg slah, dicoba revisi wattpadx ga2l trz smpe dihapus 2x trz pasang ulang tpi yg keluar selalu cerita yg lama akhirx author kopi deh... Maaf ya jdi reader baca ulang, sekali lagi author minta maaf yg sebesar-besarx.
Terima kasih Atas perhatianx, selamat membaca ulang.

Matahari siang ini sangat terik, memantulkan sinarnya tanpa tertutup awan, membiaskan sinarnya langsung menbuat efek fatamorgana air ditengah-tengah jalan, langit yang telalu cerah dengan sedikit awan, membuat siapapun yang berpayung dibawahnya gerah dan kepanasan.

Tapi tidak dengan gadis bersurai pirang, wajahnya yang bersurai kumis kucing sejak lahir tersenyum lebar, selebar sinar matahari siang ini yang jika dilihat hingga ujung langit tidak ada habisnya dan tak lupa matanya sewarna biru shapire berbinar-binar cerah. Membuat sebagian orang yang dilaluinya tersenyum, setidaknya disiang yang terik ini masih ada orang yang waras, tidak hanya mengeluhkan cuaca yang terlalu panas hingga kegerahan, membuat orang-orang menjadi mudah marah dan naik pitam.

"Kau habis menang lotre ya naruto? Sepertinya senang sekali".

Gadis bernama Naruto Uzumaki itu menghentikan langkahnya, menolehkan kepalanya keasal suara, senyumnya yang sudah cerah semakin cerah saat tahu siapa yang menyapanya, langkahnya berbelok kearah suara itu berasal " nenek tsunade... ".

"Coba tebak...kali ini apa yang naruto dapatkan....?" lanjutnya lagi, Memainkan matanya, mengoyangkan badannya kekanan-kiri, mengoda nenek tsunade.

Nenek separuh baya yang tetap cantik diusianya yang menginjak kepala lima itu mencibir "mhmmm... Paling voucer gratis makan ramen lagi kan?".

Naruto mempoutkan bibirnya lucu, membuat Tsunade yang melihatnya gemas ingin mencupit pipi yang mengembung seperti ikan fugu itu. "Ihhh... Kali ini berbeda nenek tsunade, lebih besar, coba tebakkkk". Jadi ini Naruto makin mengerjabkan matanya, semakin mengoda tetangga sebelah rumah.

Mereka melangkah berlahan pelan, membatu wanita separuh baya itu membawa kantong plastik berisikan persedian obat-obatan untuk diklinik didekat tempat tinggal mereka.

Nenek Tsunade adalah seorang mantan dokter rumah sakit swasta, sudah tidak memiliki keluarga lagi karena melihat suami dan anaknya meninggal ditabrak kontainer didepan matanya. Sejak itu nenek tua yang waktu itu baru berusia 40 tahun menjadi trauma, menjual semua properti bahkan keluar dari rumah sakit besar yang gajinya pastilah tidak sedikit, meninggalkan kenanganya, menata dan membangun kembali hidup baru dengan cara pindah kedaerah mereka lalu membuka klinik disini.

Naruto bukanlah gadis yang suka bermanja-manja, namun saat bertemu nenek Tsunade Naruto merasa nyaman juga bebas bercerita apa saja. Kehilangan kedua orang tuanya saat duduk di bangku SD mungki membuatnya haus akan kasih juga belaian sayang dari orang yang lebih tua terutama nenek disampingnya yang sudah dianggap nenek sendiri.

"Baiklah, nenek tua ini menyerah". Setelah lama berpikir, nenek tua itu menyerah, ia heran, Selain ramen, tak ada lagi yang bisa membuat gadis pirang ini ceria, karena ia tahu ekonomi keluarga gadis itu sejak meniggalnya kedua orang tuanya sangatlah pas-pasan. Kakaknya kyubi yang notabe kakak tunggal Naruto kerja dengan gaji sedikit harus pintar-pintar membagi penghasilannya untuk kebutuhan sehari-hari, biaya sekolah, listrik dll. Jadi voucer makan gratis merupakan hal yang paling dinanti karena menghemat biaya pengeluaran.

Loving You (SasuFemNaru)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang