part 7

930 71 18
                                    

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Pairing : Sasufemnaru

Rated : M

Gendre : Drama, Humor, Roman

Warning :

OOC, Typo bertebaran, cerita ini tidak untuk dikomersilkan. Hanya untuk kesenangan semata.

.

.

Sejak siang hingga hari berganti sore, Naruto sibuk mempoutkan pipi sebal. Kedua kaki menghentak kesal pada lantai yang tak bersalah seakan menjadikannya tendangan samsak. Mata shappire itu sibuk menatap benci kerumunan orang -sebagian besar perempuan- tengah mengerumuni satu titik sebagai poros.

Gadis manis itu duduk di singgasana yang sudah ia clam sedari pagi, meja kasir. Men-scan barcode buku yang akan di beli oleh para konsumen.

Wajah Naruto tertekuk dalam, mulut mendumel tidak jelas. Membuat pria yang ingin membayar buku ragu-ragu menyerahkan uang. Naruto terang-terangan mengenakan kacamata hitam tidak menutup pantulan kemarahan dari balik benda hitam kembar oval itu.

Ia tidak sendiri, ada kakek Madara di samping yang siap sedia mengajari di hari pertama sang gadis serta teman-temannya mulai bekerja.

"1200 yen."

"I.. Ini..." menyerahkan dua lembaran 1000 yen takut-takut.

"Mh? Tidak ada uang pas?"

"Tidak ada, maafkan aku," suara balasan pria muda yang mungkin mahasiswa itu mencicit ngeri.

Sebenarnya Naruto hanya bertanya dengan intonasi biasa. Tidak ada maksud untuk mengintimidasi. Namun entah kenapa suara Naruto di telinga pria itu terdengar seperti soundtrack film horror yang baru saja dia tonton bersama sang Pacar di bioskop tadi malam. Mereka saling berpekukan, bukan dalam konten mesra. Lebih ke arah ketakutan. Saling mendorong pasangan menjadi tameng film. Lebih tepatnya berebutan bersembunyi di balik punggung sang pacar. Membayangkan adegan-adegan disertai suara menyeramkan sekali lagi membuat sang pria bergidik ngeri.

"Kau... kau bisa mengambil kembaliannya..." ucapnya cepat.

"Ha?!" 800 yen tidak di ambil, kan lumayan. Apa pria ini bodoh? Pikir Naruto heran.

"Per... permisi." Sedetik Naruto meletakkan buku ke dalam kantong kertas, secepat itu pula tangan pria itu mengambilnya. Langsung berlari keluar toko.

"Itu rejekimu, ambil saja." Tangan Kakek Madara menolak saat Naruto akan menyerahkan uang tak terduga tersebut.

"Yang benar Ojii-san?" Naruto senang. Matanya berbinar.

"Iya, masa kakek yang sudah bau tanah ini mau berbohong. Lagi pula uang tips itu tertanda konsumen puas atas pelayanan yang kau berikan. Yah, anggap saja sebagai tanda terima kasih."

"Wah, terima kasih Ojii-san." Senyumnya mengembang. "Tapi menurutku Ojii-san masih terlihat gagah dan tampan," menggoda Kakek Madara.

"Dasar kau ini," mengusap kepala Naruto gemas. "Tapi ngomong-ngomong Naruto-chan sedang PMS ya?" Bisik Uchiha Senior.

"Hah?!" Naruto heran, kok bicaranya berubah haluan menjadi 'tanda merah' segala. Jangan-jangan kakek Madara ini hentai ya, pikiran Naruto mulai curiga. Apalagi sekarang posisi mereka duduk berdampingan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 09, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Loving You (SasuFemNaru)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang