2

89 11 3
                                    

Saat bel pertanda waktunya pulang telah berbunyi, Aaliyah langsung membereskan semua barang-barangnya dan memasukkannya ke dalam tas. Lalu, seperti biasa, ia menunggu kak Ilham menjemputnya di lobby sekolah. Gadis berambut coklat itu sudah menelpon kakaknya, tetapi yang ditelpon masih belum menjawab. Dasar kakak sok sibuk, batinnya. Akhirnya, ia memutuskan untuk kembali masuk ke sekolah dan berjalan menuju kantin. Tetapi saat menuju kantin.....

Adit kembali menghalangi jalannya, seperti tadi pagi, "hai, Aaliyah." Sapanya dengan senyum sok-manis-nya.

"Hm." Balas Aaliyah.

"Kok belum pulang, Aal? Kak Ilham belum jemput? Bareng gue aja yuk."

"Gak. Makasih. Gue mau ke kantin sekarang. Permisi."

"Yaudah hati-hati, Aal."

Aaliyah pun hanya berlalu tanpa menghiraukan ajakan Adit. Ia kembali meneruskan jalannya ke kantin. Sesampainya di kantin, ia memesan segelas es Milo favoritnya karena ia sedang kehausan.

"Bang, pesen es milonya satu yaa." Pintanya.

"Siap neng."

Sambil menunggu pesanannya, Aaliyah duduk di sebuah meja kantin sambil memperhatikan sekeliling. Sekolah sudah lumayan sepi, tetapi ada beberapa anak dari ekskul basket yang sedang berlatih. Ketika ia sedang memerhatikan anak-anak basket, tiba-tiba ada yang menginterupsi kegiatannya.

"Aaliyah!" Ucap seseorang dengan senyum yang mengembang di wajahnya sambil memegang botol berisi air isotonik dingin.

Aaliyah pun menoleh kepadanya, "eh, Iqbaal. Lagi basket ya?"

"Iya nih, tapi sekarang lagi break. Gue boleh duduk disini gak?" Tanya Iqbaal sambil menunjuk kursi yang berada di hadapan Aaliyah.

"Boleh kok. Lagian kalo gak boleh, emangnya gue siapa? Yang punya kantin ini? Haha." Jawab Aaliyah dengan santai.

"Bener juga sih. Btw, kok lu belum pulang Aal?"

"Lagi nunggu dijemput sama kakak gue nih. Daripada bosen nunggu di lobby mending gue disini kan."

"Ooh gitu. Tapi lu udah ngehubungin dia?"

"Udah sih, tapi nggak dijawab-jawab nih."

"Yaudah deh sekarang gue temenin lu aja disini sambil kita ngobrol-ngobrol."

"Eh gausah, Baal." Aaliyah menolaknya.

"Yah kok gak boleh :("

"Kan lu lagi basket, masa jadi nemenin gue disini."

"Santai, Aal." Balasnya, "gue kan ketuanya, jadi gue bisa ngapain aja kan suka-suka gue. Hehehe. " Sambungnya.

"Dih tuh kan sombongnya keluar. Jangan gitu, Baal. Kasian yang lainnya kali." Jawab Aaliyah.

Sebenernya sih kasian sama jantung gue, Baal. Batinnya.

"Lah emang mereka kenapa? Kan mereka baik-baik aja, Aal."

"Ihh, Iqbaal mah."

"Tapi gue maunya nemenin lu disini, gimana dong?"

"Yaudah deh, terserah lu." Ucap gadis itu pasrah.

"Nah gitu dong." Jawab Iqbaal sambil mengeluarkan senyum kebanggaan di wajahnya.

Tidak lama kemudian, abang penjual Milo datang mengantarkan Milo yang dipesan Aaliyah.

"Ini milo-nya ya neng."

"Makasih bang."

"Iya sama-sama neng. Lho kok Aman disini? Gak basket?"

Never Be AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang