Maaf baru ngelanjutin ceritanya... Apalagi sebelumnya tampak gaje. Hehe. Maklum pemula... Selamat di nikmati #plak# abaikan...
Amirah yang tiba - tiba kabur saat melihat Hakim membuat tanda tanya besar di pikiran Fahmi.
'Kenapa yah dengan Amirah kok selalu kabur saat melihat Hakim ?' batin Fahmi
"Amirah kok selalu kabur yah ? aku salah apa coba ?" tanya Hakim sambil menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal.
"Mungkin Amirah lagi ada urusan mendadak pas kamu muncul". Kata Fahmi secara asal.
Hakim POV
'Maafin aku Amirah, aku salah udah nuduh kamu macam - macam' batinku.
" Mungkin Amirah lagi ada urusan mendadak pas kamu muncul" kata Fahmi meyakinkan ku.
"Yah. Sepertinya sih." kataku sambil menghibur diriku sendiri padahal aku tahu Amirah cukup membenciku.
Flashback on
Beberapa tahun yang lalu, aku bersahabat baik dengan Amirah, dan sebelumnya dia memiliki kembaran bernama Asma. Saat itu aku masih berusia 13 tahun.
Namun, saat Asma mengetahui bahwa aku menyukai Amirah dia pun menjauh dariku. Hari - hari ku semasa SMP cukup sepi tanpa Asma maupun Amirah.
"Aku cinta sama Amirah. Bisakah kamu membantu ku membuat aku dekat dengan Amirah ?" kataku sambil menatapnya dengan mata berbinar di dekat mushallah sore itu.
"Maaf. Aku tidak bisa. Aku tidak ingin persahabatan kita bertiga hancur karena perasaan. Apakah kamu pernah berpikir ? Bagaimana persahabatan kita saat kamu dan Amirah putus ?". Asma marah dengan ku. Dan aku tidak menyadari akan Amirah yang menguping pembicaraan kami berdua.
Selama ini aku tidak tahu bila Asma curhat ke Amirah kalau Asma cinta sama aku. Dan Amirah juga cinta sama aku namun dia lebih memilih mengalah demi kembarannya.
" Hakim, Asma selama ini cinta sama kamu. Dia sering curhat ke aku. Dia itu suka sama kamu. Tapi kenapa kamu kejam mengatakan itu ?". Kata Amirah yang muncul tiba - tiba. Sementara mata Asma tampak berkaca - kaca.
"Tapi aku mau kamu yang di sisiku". Kataku tanpa merasa bersalah mengatakan kata sekejam itu.
"Selama ini aku memang suka sama kamu. Tapi aku mengalah demi Asma. Aku udah ngelupain kamu". Amirah mengatakannya dengan berbohong. Padahal sebenarnya dia sangat menyukai Hakim namun tidak tega menyakiti Asma.
Asma dan Amirah pun meninggalkanku yang tampak terkejut dengan perkataan Amirah. Akhirnya aku sadar. Aku lebih baik tidak memilih salah satu dari mereka. Lagipula, usiaku tergolong masih kecil.
Aku harus minta maaf batinku.
" maafin aku yah Amirah dan Asma. Aku nggak mau persahabatan kita hancur. Selamanya kita bersahabat."
"Aku maafin kamu." kata Amirah.
"Maaf. Aku maafin kamu. Tapi aku nggak bisa menjadi sahabatmu lagi. Aku cuma ingin ngelupain kamu. Beri aku waktu." kata Asma dengan wajah datar.
Aku yang mendengar kata-katanya cuma bisa merasa sedih.
Namun, hingga setelah acara malam ramah tamah. Aku dan Asma tidak pernah saling berbicara. Hingga Amirah pun ikut menjauhiku. Aku tidak tahu apa yang sudah mereka pikirkan.
Hingga aku mendengar kabar yang menyedihkan dari Amirah
"Sebentar sore pukul 4, Asma akan berangkat ke luar negeri dan menetap di Turki bersama pamanku. Aku ngga tau kapan dia balik." kata Amirah lalu berlari.
Flashback off
"Yee malah ngelamunin apa sih Hakim ?". Fahmi mengagetkan ku.
" Nggak kok. Aku duluan yah udah mau balik ke rumah." kataku dengan wajah lesu.
"Hati-hati di jalan yah" kata Fahmi.
_________________Fahmi POV
'Kenapa yah dengan Hakim setiap melihat Amirah' batinku.
Tiba - tiba HPku bergetar.
From : nomor tidak dikenal
Assalamu'alaikum. Ini aku. Langit. Gimana besok ? Jangan lupa yah janjiannya. Aku tunggu di dalam masjid saja yah.
Wassalam..To : nomor tidak di kenal
Wa'alaikumsalam. Baiklah. Sampai ketemu di masjid.Kataku sambil tersenyum dan aku pun pulang ke rumah dengan wajah berseri.
________________
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Allah, Dan Ibuku
SpiritualeCatatan singkat seorang insan yang hanya mengenal cinta dari Allah,, dari Ibu dan Ayahnya serta dirinya sendiri.