Kring kringggggggg...
Ya alarm itu berbunyi pukul 06.20 namun itu tidak membangunkan perempuan yang masih tidur dengan lelap. Tak lama, handphone perempuan tersebut mengeluarkan lagu One direction - Clouds pada pukul 06.25
"Apansi! berisikk tau gaaa?" perempuan itu seakan berbicara kepada handphone nya walaupun ia tau bahwa handphone nya tidak akan menjawab pertanyaan bodohnya.
"Sofiiiiiiiiiiiiiiiiii" teriak wanita paruh baya dari depan kamar perempuan bernama sofi tersebut
"KAMU TAU INI HARI PERTAMA KAMU MASUK SMA?! SEKARANG LIHAT JAM! SUDAH JAM BERAPA INI?" teriak wanita tsbSofi pun melihat kearah jam dinding dikamarnya dannn...
"YAAMPUUNN MAMAHH, UDAH JAM SETENGAH 7 KENAPA GABANGUNIN AKU DARITADI SIH?" teriak sofi sambil mengacak ngacak rambutnya karena sifat pemalasnya tersebut.Mendengar teriakan anaknya tersebut, Ana hanya menggelengkan kepala padahal Ana sudah membangunkannya saat dia selesai sholat subuh tadi.
Ya, sofi memang pemalas apalagi urusan sekolah dan belajar.
Gaya gravitasi kasur adalah yang paling kuat. Tak perduli sejauh apapun pergi, kasur adalah tempat yang paling nyaman untuk disinggahi.
Dan ya sekolah, ini adalah salah satu neraka untuknya. Dia ingin sukses tapi takmau ambil pusing dan tidak ingin berusaha. Dasar pemalas.
Ini adalah hari pertama dia memulai masa sma nya, masa dimana kata orang banyak adalah masa paling 'indah'
Sofi pun langsung bergegas ke kamar mandi. Stop. Dia tidak ingin mandi, tapi yg dia lakukan hanya cuci muka dan sikat gigi saja, kepribadian yang jorok.
Setelah cuci muka dan sikat gigi, ia langsung bergegas mengganti baju putih abu-abunya dan berias didepan cermin, aturan mos dari sekolahnya untuk perempuan adalah mengikat kedua rambutnya dengan pita warna merah. Namun, karena sofi kesiangan dia hanya memasukkan kedua pita nya ke dalam saku bajunya. Perempuan itu memang terlalu santai.
Taklupa ia menyangkutkan nametag yang telah dibuatnya melingkari leher dan ia segera membereskan barang bawaannya, karena ia berfikiran mos kali ini akan membosankan, maka taklupa jg ia bawa headset kesayangannya kedalam tas untuk menghibur dirinya nanti disaat osis berbicara mengenai hal yang tidak penting.
Dia turun kebawah menemui kedua orang tuanya Ana dan Adi yang sedang sarapan saat itu, sofi mengambil roti sambil memakai sepatu, "Pah, ayuk kita berangkat, sofi udah telat nih"
"Sof, hari ini papa ada rapat penting dan gabisa telat jadi papa gabisa anter kamu, kamu naik taksi atau ojek aja ya sayang" jawab adi
"Yah pa, kalau naik taksi pasti gakeburu tinggal 15 menit lagi"
"Yasudah kamu naik ojek aja sof, lagi pula kan ojek juga lebih murah" kata ana yang sedang mengoleskan selai roti untuk adi.
"Yaudah deh aku naik ojek aja, aku pamit ya ma pah, assalamu'alaikum" sofi mencium kedua tangan orang tuanya dan lari untuk mencari tukang ojek.
Untungnya, didepan komplek rumahnya ada pangkalan ojek, tidak menyulitkan bukan?
"Bang, anter saya ke SMA Wiyata Mandala ya?"
"Oke neng"
Dia pun menuju sekolahnya dengan ojek. Ditengah perjalanan, dia lupa bahwa dirinya harus mengikat rambutnya dengan pita. Dia mengeluarkan kedua pita di saku bajunya dan..... blusshhhhhh pita yang satu terbang karena tertiup angin. "Sial" umpatnya. Dan dia hanya mengenakan 1 pita secara terpaksa. Habis, mau gimana lagi. Dia terlalu kebal dengan hukuman. Dia tidak perduli jika nanti dia dihukum karena mengenakan pita hanya satu. Dirinya terlalu cuek untung hal yang tidak penting untuknya.
-vote&comment-
KAMU SEDANG MEMBACA
All I Ask
Teen FictionBagaimana rasanya saat kamu mencintai seseorang dan ternyata kamu hanya dijadikan bahan taruhan? Sakit? Pasti.