Lamunan sofi pecah saat ia tiba didepan gerbang sekolahnya.
Untung saja dirinya tidak telat. Saat dia ingin turun dari motor aldy, roknya sangat mengganggu, jadi otomatis dia berdiri di pijekkan buat kaki dan tangannya memegang bahu aldy untuk nyeimbangin tubuhnya saat ia mau turun dari motor.
Tanpa mereka sadari, banyak pasang mata yang menatap mereka layaknya ingin mengintimidasi.
"eh eh liatdeh, aldy sama siapa tuh"
"ooooo adek kelas"
"baru kls 10 aja udah berani bgt ambil aldy gue"
"masih cantikan gue"
"apa bagusnya dari dia sih?"
"biasa aja"
Itulah cibiran dari kaka kelas uad sm agit yang sofi denger saat dia menuju kelasnya di lantai 4.
"Yaila pagipagi udh gosip aja, klo ga kepepet gue jg ogah" dumel sofi dalam hati saat mendengar cibiran untuknya itu.
Sofi memang cuek. Tapi pada gosip ini, entah kenapa dia tidak bisa cuek seperti pada sofi biasanya.
Kesalahan terbesar dari perempuan adalah dia terlalu cepat perduli.
Dia masuk kelas dengan wajahnya yang masam.
"Eh sof lu tadi berangkat sama aldy? Gila lo" tanya vina
"Iya vin lagi itu td gada taksi sm ojek vin trs dia lewat yaudah" jelas sofi
"Kalo gak garagara kepepet gue juga gamau vin yaila" lanjutnya
"Gila yaa, seorang sofi bisa dibonceng sama Aldy seorang most wanted di SMA Wiyata Mandala" tutur vina
"Lagi apa bagusnya dia sih?" sofi mengelak
Dia memang masih teguh. Masih menjadi sofi yang tidak tertarik dengan cowo.
-
Di pihak Aldy, dia sudah terbiasa akan gosip alay seperti ini. Sangatlah biasa. Dia tidak perduli lagi dengan banyaknya gosip pagi ini mengenai dirinya yang terpenting untuknya adalah dia bisa mendapatkan sofi dan memenangkan taruhannya.
-
Bel istirahat berbunyi, seperti biasa sofi dan keempat temannya menuju kantin untuk makan. Dia mengambil posisi duduk ditengah, diantara siswa-siswi SMA Wiyata Mandala. Dia memesan siomay dan jus mangga.
Saat sofi sedang melahap siomaynya, sofi langsung ditatap oleh mata salsa. Matanya langsung menoleh seperti bertanya 'kenapa?', salsa pun langsung mengarahkan pandangannya kepada gerombolan anak cowo yang ada di pojok kantin. Sofi pun langsung melihatnya tanpa pikir panjang. Ya itu adalah komplotannya Aldy. Disana yang sofi temukan adalah Aldy yang sedang senyum kepadanya. Namun ia merasa ada yang beda, senyum Aldy pada saat itu lebih tulus daripada biasanya.
Senyumnya dan hujan memiliki kesamaan. Yaitu sama sama menenangkan, sama sama menyejukkan.
Anggaplah sofi bodoh. Karena dia yang belum pernah pacaran, maka ia kurang peka terhadap cowo yang mendekatinya. Dia tidak seperti banyak perempuan disana yang sudah mengetahui banyak hal akan cowo. Dia bodoh akan cinta.
Satu lagi, beruntungnya dia adalah dia memilik teman seperti Geby. Geby adalah cewek yang bisa dikatakan badgirl. Dia pintar tapi badgirl. Dia sudah beberapa kali menjalani cinta dengan beberapa cowok. Diantara keempat teman sofi, Geby lah yang ahli dalam bidang kali ini.
"Kayanya dia suka deh sama lo sof" kata geby angkat bicara
Salsa, Vina dan Alya hanya bisa menatap kedua temannya.
"Hahahaha mana mungkin geb" jawab sofi disertai tawa hambarnya.
"Ga mungkin kenapa emangnya?" tanya geby penasaran
"Mana mungkin cowok mostwanted disekolah ini suka sama gue. Sofi yang urakan. Sedangkan disekolah ini banyak cewek yang udah pasti lebih segala-galanya dari gue, lebih cantik, lebih anggun, lebih feminim, kalo Aldy mau, dia bisa dapetin semuanya kan?"
"Nah itu masalahnya" celetuk geby
"Apa masalahnya?"
"Masalahnya ada dikalimat lo yang terakhir. 'kalo Aldy mau', toh mungkin sekarang dia lagi gak 'mau' sama cewe-cewe itu. Yang dia 'mau' untuk saat ini mungkin adalah elo" kata geby menekankan kata yang dikutip
"Terus kalo dia udah gak 'mau' lagi sama gue, dia bakal ninggalin gue kan?" kata sofi sambil tertawa renyah
"Bisa aja karna lo dia berubah sof, menjadi cowo yang gasuka mainin cewe lagi. Lo emang gabisa ngerubah seseorang. Tapi lo bisa menjadi alasan orang itu buat berubah sof" tutur geby seakan-akan dia tahu banyak mengenai masalah ini.
Sofi hanya diam dan melanjutkan siomaynya dia seakan tidak mau membalas perkataan Geby. Geby hanya menggelengkan kepalanya sambil senyum. Dia tidak menyangka bahwa dia memiliki teman yang labilnya akut.
-vote&c
KAMU SEDANG MEMBACA
All I Ask
Teen FictionBagaimana rasanya saat kamu mencintai seseorang dan ternyata kamu hanya dijadikan bahan taruhan? Sakit? Pasti.