Sesampai dikelas, alangkah terkejutnya dia, saat dia menemukan mawar merah beserta secarik kertas di kolong mejanya.
Sofi pun bertanya kepada vina yang lagi mengerjakan pr dan karena vina juga datang lebih dulu daripada sofi.
"Vin, kok ini ada bunga dikolong meja gue?"
"Hah? serius?"
"Iyaa, nihhh" sofi menujukkan bunga mawar berwarna merah pada vina.
Vina pun hanya melongok tampak seperti orang yang kaget juga
"Lo tau ga vin yang naro ini siapa? Dia salah orang apa gimana ya?"
"Mana gue tau sof, gua aja baru liat pas lo kasih tau"
"Lah lo kan biasa dateng pagi"
"Tapi gada orang yang naro bunga itu dikolong lo. Mungkin dari secret admirer lo sof"
"Siapa? gue aja galagi deket sama cowo"
"Entah" vina hanya mengangkat kedua bahunya sambil melanjutkan mengerjakan prnya lagi.
Dan dibalik mawar itu ada secarik kertas berwarna merah muda.
Untuk Sofi yang seanggun bunga ini,
Anggun? HAHAHA bahkan itu sama sekali ga ada didalam diri gue.
Anggep saja bunga ini adalah awal dari perkenalan kita. Gue gapapa kok kalo mesti lo tabrak sampe berkali-kali kalo itu bisa buat gue lebih dekat lagi dengan lo. Semoga aja lo adalah jawaban dari salah satu doa gue.
-AP-
Cihh lagi lagi Aldy yang mengganggu hidup sofi. Untuk seorang sofi, dia ga bakal luluh hanya karna bunga dan kertas yang berisi gombalan alay. Dia lebih percaya kepada action daripada kata-kata yang alay nya bukan main.
Mungkin bagi beberapa cewek, jika diperlakukan seperti itu oleh Aldy, dia akan luluh hanya sekejap saja, tapi tidak untuk sofi. Dia berbeda. She's different.
"Gue gabakal bukain hati gue untuk seorang cowo. Gue ga siap buat sakit hati seperti yang temen-temen gue alamin. Temen teman gue kaya bego pas udah sayang sama seseorang. Emang bener kali ya, sayang sama bego itu beda tipis. Dan gue gamau bego karna cinta apalagi untuk cowo yang brengsek. Gue bakal belajar dari pengalaman temen-temen gue. Anggap saja gue egois, tapi gue gak siap buat patah hati"
Menurut gue, hidup ga selamanya harus tentang pacar.
Oh ya, karena ini sudah memasuki 2 minggu gue ngejalanin masa SMA, tentu gue sekarang sudah mempunyai temen selain vina yaitu geby, salsa dan alya. Geby, dia adalah orang yang rajin banget, semua tugas dia kumpulin dengan ontime gangaret kaya gue. Salsa, dia adalah temen sebangkunya geby, nah dia nih temen gue pulang kalo naik 42. Dan satu lagi yaitu Alya, dan mesti lo tau, dia adalah sepupuan sama Angga, temennya Aldy. Dunia sempit bukan? Kita berlima sekelas yaitu 10A
Sedangkan, komplotan Aldy ada di 11B
Gue kemana-mana ga berduaan lagi sama vina karna kita selalu berlima.
Dan tentang tadi pagi, ya maksudnya tentang Aldy ngasih bunga ke gue, gue juga masih gatau maksud Aldy ngasih bunga ke gue itu apa. Apa bener-bener mau kenal gue atau bermaksud lain. Entahlah, udah cukup pusing dengan tugas ala SMA ini, dan gue gakmau nambahin beban lain lagi apalagi menyangkut tentang cowok.
Gue sama sekali gak penasaran sama cowok.
-
Sekarang adalah waktunya 4 jam pelajaran matematika. Lo kebayang kan gimana rumitnya menguasai mtk? Apalagi waktunya 4 jam dalam sehari? Dan kebetulan, pada hari ini, Bu Ila sedang dinas jadi gamasuk. Betapa senangnyaa tementemen kelas gue mendengar good news itu. 4 jam akan menjadi surga sementara untuk kami.
Taklama, guru piket mengetuk pintu dan masuk ke kelas gue.
"Assalamu'alaikum" bu Tanti memasuki kelas kami
"Wa'alaikumsalam bu"
"Oh iya, ini ada tugas dari bu Ila untuk 10a"
Tugas? Mendengar namanya saja gue udah males. Apalagi mengerjakannya?
"Kerjakan semua soal Asah Kemampuan Diri dan Evaluasi bab Trigonometri"
"Semuanya bu?"
"Iya, dia berpesan seperti itu"
Dannnn, omongan gue yang tentang surga tadi, sekarang bakal gue cabut. Dia nyuruh kita untuk ngrjain semua soal asah kemampuan diri + evaluasi bab sedangkan dia sama sekali belum ngejelasin apapun dikelas gue. Kurtilas sangat mengesankan bukan?
Untung ada Geby, ya selain rajin dia jg jago dalam mtk jadi gue tinggal minta ajarin sama dia wkwk but lo mesti garisbawahi kata minta ajarin karna itu sama aja dgn artinya menyalin tugasnya dia HAHAHAHA
-
Aldy POV
"Heh dy, rencana lo apalagi nih buat menangin taruhan kita?" celetuk dave. Dave memang ngocol jika dalam masalah taruhan.
"Gue sih niatnya mau nganterin dia balik nanti. Setelah gue tau rumahnya, maka gue akan lebih mudah dapetinnya"
"Wah bagus juga ide lo"
"Yhahaha goodluck aja ya brader"
"Jangan ciut nyali lo"
"Taruhan akan tetap menjadi taruhan"
Itulah kata-kata yg keluar dari mulut rio, angga dan dave.
"Eh ga, nanti balik sama gue ya?" kata rio mengajak angga untuk balik bersama
"Yah yo, gue nanti balik sama alya" jawab angga
"Buset alya sapa lagi bro? Bukannya lo gatega mainin hati cewe?"kata dave
"Alya sepupu gue oon, td emaknya mesen buat balik sama dia" jelas angga
"Hahaha gue kira koncian baru lagi" cetus rio
"Ya enggaklah emang gue kaya dia tuh" kepala angga seperti mengarahkan kepada Aldy yang terlihat sedang memikirkan sesuatu
"Woelah dy, selau aja apa jangan dibawa pusing, lagi pula taruhan gini udh biasa jadi mainan lo kan?hahaha" cetus dave
Mainan.
Dan otomatis, teman aldy yang lainpun tertawa melihat kelakuan aneh sahabatnya itu.
Biasanya jika lagi ngejalanin taruhan, Aldy gabakal se serius ini. Apalagi terhadap perempuan. Dia tipe cowok yang kurang ajar. Setelah dia memberi harapan dan membuat cewe nyaman sm dia, dia akan pergi dari hidup cewek itu. Brengsek bukan? Dan yang lebih brengsek, dia akan mendekati Sofi, perempuan yang sama sekali belum merasakan manis pahitnya pacaran.
-vote&comment-
KAMU SEDANG MEMBACA
All I Ask
Teen FictionBagaimana rasanya saat kamu mencintai seseorang dan ternyata kamu hanya dijadikan bahan taruhan? Sakit? Pasti.