Sekarang adalah jam mata pelajaran terakhir di SMA Wiyata Mandala. Menurut sofi, sekolah hari ini tidak ada bedanya dengan hari-hari kemarin. Sama-sama hambar. Namun ada 1 yang beda, yaitu ucapannya untuk menemani Aldy bermain futsal sore ini. Sofi mau tidak mau harus menepati ucapannya tersebut. Dia tidak mau jika Aldy men-cap nya sebagai PHP atau sebagainya.
"Sof, pulang bareng kan?" tanya Salsa yang tiba-tiba ada dihadapannya
"Heh? Ngapa sal?" tanya Sofi balik seperti dia baru memasuki alam sadar setelah fase melamunnya itu
"Et, bengong mulu lu akhir-akhir ini. Tar pulang bareng gak?" tanya Salsa menegaskan ulang
"Hm kayanya engga deh sal, gue mau ke toko buku dulu nyari novel" jawab Sofi berbohong, mana mungkin ia mau jujur kalau ia harus menemani Aldy sore ini
"Yaudah gue temenin aja lagi pula gue juga gabut ni" ajak Salsa
"Heh ga-gausa sal, gue bisa sendiri kok, lagipula nanti lo kecapean garagara nemenin gue soalnya gue lama kalo nyari novel" ujar Sofi dengan sedikit gugup
"Yakin gapapa sof?" tanya ulang Salsa
"Iya gapapa kok, gue juga udah biasa nyari novel sendiri" tutur Sofi
"Yaudah sof oke" kata Salsa mengakhiri percakapan
Tak lama, bel pulang sekolah pun berbunyi. Alunan indah yang sangat ditunggu-tunggu oleh siswa dimanapun.
"Sof gua balik duluan ya" ucap Salsa dengan melambaikan tangannya
"Yoi sa" jawab sofi
"Gue juga duluan ya sof" sekarang Vina yang memberikan pernyataan
"Iyak hati-hati vin" ucap Sofi
Notif line dari handphone Sofi berbunyi, menandakan ada pesan line yang masuk. Siapa lagi kalau bukan orang yang memiliki janji dengannya.
Aldy Pamungkas : Sofi, lo dimana?
Sofi Amanda A : dikelas
Aldy Pamungkas : yaudah lo tunggu situ ya nanti gue samper
Sofi Amanda A : gamau, nanti gue jadi bahan omongan fans alay lo itu
Sofi Amanda A : gue tunggu di halte depan sekolah aja
Aldy Pamungkas : wkwkwk bilang aja lu envy kan?
Aldy Pamungkas : yaudah apasi yang engga buat kamu😍
"Dasar alay" gumam sofi yang sudah pasti tidak terdengar oleh Aldy dari sebrang sana.
Sofi pun langsung beranjak keluar kelas dan menuju ke halte depan sekolah. Dia lebih milih jalan sendiri ke halte daripada harus jalan bareng sama Aldy dari sekolah, karena dia gak mau jadi bahan gosip alay seperti kemarin. Fans Aldy terlalu berlebih memang.
Tak membutuhkan waktu lama, kini Sofi berada di halte depan sekolahnya untuk menunggu kehadiran seorang Aldy.
Baru beberapa menit sofi menunggu, tiba-tiba terdengar bunyi klakson motor menuju kearahnya. Seorang Aldy pun datang menghampiri Sofi.
"Eh maaf sof kalau gue bikin lo nunggu" tiba-tiba Aldy datang dan meminta maaf
Sofi hanya mengangkat satu alisnya dan menjawab "Au, lama lo dasar" tentu saja ucapannya berbohong, diq gak mau terlalu kaku didepan Aldy
"Ya maaf, ayo naik nanti telat" kata Aldy kepada Sofi.
"Lagi pula juga bukan urusan gue kalo lo telat" Sofi membalas dengan nada mencandai dan langsung naik keatas motor Aldy. Dan Aldy segera melajukan motornya ke salah satu tempat futsal di daerah Jakarta Selatan.
"Lo judes aja gue tetep suka" gombal Aldy
"Makan tai lo dy" ujar Sofi
"Makan tai mah gue udah pernah sof, yang belum tuh makan bareng lu" lagi-lagi Aldy menggombali Sofi seakan tidak merasa puas.
"Au amat dy, ngomong sama spion aja lu sana mending" Sofi tidak mau menerima gombalan dari Aldy walaupun jantungnya sudah berdebar-debar dari tadi.
Aldy pun langsung mengatur kaca spion yang ada disebelah kiri dengan tangan kirinya agar kaca spion tersebut mengarah kepada wajah Sofi, sedangkan tangan kanannya untuk menggas motor yang ia kendarai.
Perlakuan Aldy tersebut menarik perhatian Sofi, otomatis Sofi melihat kearah spion tersebut dan nampak wajah Aldy yang sedang mengedipkan mata satu kearah Sofi.
Sofi pun langsung membuang muka dari spion tersebut dan blushhhhh sekarang senyumnya muncul tanpa keraguan lagi. Dia hanya tidak ingin Aldy melihat senyumnya itu. Mungkin karena gengsi. Tentu saja Aldy tidak bodoh, dia tahu kalau Sofi membuang mukanya hanya untuk tersenyum dan Aldy pun ikut tersenyum melihat kelakuan perempuan tersebut.
-
Tak membutuhkan waktu lama, sekarang mereka sudah tiba di salah satu tempat futsal yang ada di Jakarta Selatan. Sofi pun langsung bergegas turun dan merapihkan rambutnya yang sedikit berantakan karena kena angin. Dan Aldy pun langsung memarkirkan motornya.
Aldy dan Sofi pun langsung masuk kedalam tempat futsal tersebut. Aldy membawa Sofi ke bangku penonton. Aldy meletakkan tasnya disamping Sofi dan mengambil jerseynya lalu Aldy beranjak pergi menjauhi Sofi.
"Eh mau kemana lo? Gue ditinggalin sendirian disini." ketus sofi
"Gue mau ganti baju sof, mau ikut? Lagian belum gue tinggal aja udah kangen atau jangan-jangan lo...." Aldy meledek Sofi sambil menunjuk kearah wajah Sofi.
"Apansi lo, udah sana pergi" usir Sofi sambil menjauhkan tangan telunjuk Aldy dari wajahnya.
"Oke, jangan kangen ya sof gue main futsal juga cuma sebentar kok, jangan ngurink, jagain tas gue juga yaaa ahahahaha" kata Aldy dengan nada meledek sambil mengeluarkan puppy eyesnya.
"Najis lo" ucap Sofi singkat padahal jantungnya sudah terasa ingin copot.
"Lagian gue kenapa mendadak jadi manja gini sih ke Aldy" gumam Sofi dalam hatinya sambil melihat Aldy menjauh.
Kau tau apa yang membedakan kita?
Kau melihatku dengan kedua matamu,
sedangkan aku melihatmu dengan persaaanku.-vote&comment-
KAMU SEDANG MEMBACA
All I Ask
Teen FictionBagaimana rasanya saat kamu mencintai seseorang dan ternyata kamu hanya dijadikan bahan taruhan? Sakit? Pasti.