Happy Together

91 10 0
                                    

Chapt 3

*Happy Reading*

Saat sedang berjalan napasku langsung tersengat.

"Ommona! Namja ituu.. dia namja semalam yang kutemui.. dia.. dia juga kuliah disini?? Tapi kenapa aku tak pernah melihatnya? Aigoo aku harus bagaimana ini?? Sapu tangannya tentu saja aku tetap akan memberikannya!!"gumamku dalam hati.

Setelah ujiannya selesai.. ruangan ini mulai sepi tapi aku belum mau beranjak karena aku masih sibuk untuk membereskan bukuku. Saat aku sudah selesai,aku langsung mengambil sapu tangan namja itu dan berniat memberikannya.

Kutolehkan kepalaku..dan ternyata namja itu sudah mau pergi. "Tunggu!!"panggilku.dia menoleh.

"Ada apa?"tanyanya dingin. "Ughh bisakah namja ini bicara dengan lembut?? Kenapa dia selalu menatapku seperti itu?? Memangnya apa salahku??"gerutuku dalam hati.

"Ini. Ambilah aku sudah mencucinya dengan bersih,kau tak perlu cemas,tak ada noda di sapu tanganmu ini."sambil menyodorkan sapu tangan itu padanya.

"Sudah kubilang aku tak butuh sapu tangan itu lagi. Kalau kau mau ambilah,kalau tidak mau yaa tinggal buang saja!! Apa susahnya sih."ujarnya ketus dan dingin.

"Apa katamu?? Baiklah dengan senang hati aku akan membuang sapu tangan ini ke tempat sampah!!" Aku tak habis fikir namja ini benar-benar menyebalkan.

Setelah itu ia pergi dan meninggalkanku sendirian di ruangan ini. "Dasar namja menyebalkan!! Lihat saja nanti pembalasanku!!"

Taeri POV End

Terlihat Taeri yang duduk sedang memikirkan sesuatu. "Obat nenek tinggal beberapa kapsul lagi dan aku harus segera membelinya. Tapi.. uangku tak cukup. Aku sudah mencari lowongan kerja dimana-mana tapi tetap tidak ketemu, bagaimana ini?"gumamnya pelan sambil meremas kedua ujung bajunya.

"Tidak! Aku tak boleh menyerah. Aku harus bekerja keras demi kesembuhan nenek. Itu harus kulakukan bagaimanapun caranya."ujarnya semangat lalu beranjak untuk mencari lowongan kerja lagi.

-Saat sedang mencari lowongan kerja-

-PERTAMA-

"Permisi, aku ingin menjadi karyawan disini, ini adalah berkas-berkasku"ujarnya sambil memberikan beberapa berkas yang dibutuhkan.

"Oh maaf nona, karyawan disini sudah penuh."ujar salah seorang pelayan. "Tapi.. aku melihat ada selembar kertas yang masih tertempel di depan."kata Taeri sambil menunjuk kearah dinding kaca.

Seketika pelayan itu sadar. "Oh ya ampun aku lupa melepaskannya. Sekarang kau boleh pergi."katanya sambil sedikit mendorong Taeri keluar.

-KEDUA-

"Permisi. Aku ingin.."belum sempat Taeri melanjutkan kata-katanya lelaki didepannya langsung menolak. "Tidak bisa! Tidak ada lowongan kerja. Kau pergi saja."kata lelaki itu dengan cepat.

"Tapi.. ini apa? Kalian membuka lowongan kerja kan?aku ingin bekerja disini.."
"Apa kau tidak baca? Disini kami hanya menerima karyawan laki-laki saja. Apa kau seorang laki-laki??"

Seketika Taeri langsung terkejut dan kembali membaca selembar kertas tersebut. Dan... ternyata benar. "Oh baiklah kalau begitu maafkan aku. Jeoseonghamnida."ucap Taeri sambil sedikit membungkuk lalu pergi.

-KETIGA-

Saat baru memasuki sebuah kedai untuk melamar kerja tiba-tiba saja Taeri langsung dimarahi oleh seorang lelaki paruh baya. Mungkin saja lelaki itu pemilik kedai ini.

"Sudah aku tak butuh penjelasan kaliannn!!! Sekarang kalian semua DIPECAT!!"kata ahjussi itu dengan penuh amarah.

Taeri terlonjat kaget, bagaimana bisa ia dipecat,melamar dan diterima saja belum,tiba-tiba langsung dipecat?? "Sekarang aku tak punya pilihan lain selain pergi dari sini."ia pun berjalan perlahan-lahan dan setelah itu pergi.

-Pencarian lowongan Selesai-

**()**

"Dimana lagi aku harus mencari kerja?? Ini bahkan sudah malam dan aku belum makan dan minum sedikitpun."saat menoleh kekanan Taeri langsung tersenyum dan pergi masuk ke Coffe Shop yang biasa ia kunjungi.

Taeri duduk di tempat andalannya yaitu dipojok belakang disamping dinding kaca. Tak lama ada seorang pelayan yang datang. "Nona, kau ingin pesan apa?"
"Seperti biasa Cappucino Ice Cup bebas gula."
"Baiklah, pesananmu akan segera diantarkan secepatnya."ucap si pelayan lembut.

Setelah beberapa menit, pesanan Taeri akhirnya datang. "Nona, ini pesananmu. Selamat menikmati."ujar si pelayan dengan nada lembut yang dipaksakan.

Taeri menoleh, ia melihat namja itu lagi. "Eoh! Kau bekerja disini?"tanyanya polos. Tanpa menjawab pertanyaan Taeri, Jungkook -pelayan itu- langsung pergi.

"Ya ampuunn kenapa dia dingin sekali?? Seperti es batu! Tapi es batu saja masih bisa dihancurkan, sedangkan namja itu?? Sama sekali tidak bisa dihancurkan."gerutunya.

-Beberapa jam kemudian-

Coffe Shop akan segera tutup. Tapi Taeri belum juga beranjak dari tempat duduknya. Entah apa yang yeoja itu tunggu.

"Maaf nona, Coffe Shop akan tutup."
"Ah~ aku.. bisakah kita bicara sebentar. Bolehkan?"ucap Taeri sedikit berbisik. Pelayan itu mengangguk sekilas lalu duduk dihadapannya. "Memangnya nona ingin bicara apa?"tanyanya.

"Ah~ jangan panggil aku seperti itu.. perkenalkan namaku Kim Taeri. Siapa namamu?"tanyanya sedikit basa basi. "namaku Kim Namjoon. Langsung keintinya saja. Maaf aku tak punya banyak waktu."

"Ehm.. jadi... begini aku.. aku..
.
.
.
.
.

Tbc....

Haiiii readerssss😘😘👋 makasih ya yg udah mau sempet baca ff aku yg mungkin rada absurd ini😝😂 dan makasih juga yg udah kasih vote😊😘

Ya udah deh klo gt jgn lpa yaa VoMent nya ku tunggu jejak kaliann hehehehe👍😘

PaiPai😘 /lambaitanganbarengtaetae/👋👋

Happy TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang